Mengapa kita selalu khawatir atau cemas tentang masa depan kita?

Khawatir tentang masa depan

Saya selalu mengkhawatirkan masa depan saya. Oleh karena itu saya melakukan banyak hal setiap hari (misalnya bekerja, belajar, olahraga dan menjaga kehidupan sosial) untuk memastikan bahwa saya berhasil di masa depan. Tetapi… seringnya saya tidak dapat melakukan semuanya setiap hari, dan itu membuat saya semakin khawatir dengan masa depan saya.

Kemudian saya mulai berpikir…

Apa artinya semua itu untuk masa depan saya ? Akankah saya mencapai semua yang saya cita-citakan di masa depan ? Apakah saya membuat kesalahan yang akan berdampak pada masa depan saya ? Apakah saya ditakdirkan untuk menjadi orang sukses ataukah malah menjadi orang gagal ?

Apa yang harus saya lakukan untuk memastikan masa depan saya ? Salahkah apabila saya terlalu khawatir dengan masa depan saya ? Bagaimana solusinya ?

3 Likes

Mengapa kita selalu mengkhawatirkan masa depan ? Karena kita ingin memastikan bahwa masa depan kita sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Ada dua hal yang menjadi perhatian utama disana, yaitu kata “ingin” dan kata “memastikan”.

Keinginan itulah yang akan menjadi beban bagi diri kita, dimana akan membuat kita cemas apabila keinginan itu tidak terjadi, yang bahkan pada level tertentu akan membuat diri kita menjadi stress. Tidak ada yang salah dengan keinginan, karena itu sangat manusiawi, tetapi keinginan yang berlebihan itulah yang membuat diri kita menjadi tertekan. Ingat, “ambisi adalah hal yang positif, tetapi ambisius adalah hal yang negatif

Hal kedua yang membuat kita cemas adalah kata “memastikan”. Masa depan adalah suatu hal yang berada di luar jangkauan manusia, dimana sifat asli masa depan adalah ketidakpastian (uncertainity). Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang bisa memastikan masa depannya sendiri, karena terlalu banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan seseorang.

Lalu bagaimana solusinya ?

Langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah melakukan manajemen keinginan dalam diri kita. Salah satu caranya adalah mem-breakdown keinginan besar kita menjadi keinginan kecil-kecil. Keinginan kecil adalah keinginan yang feasible untuk diraih dalam waktu dekat. Seperti pepatah Cina, “Jarak ribuan li dimulai dari satu langkah kecil”. Fokus saja pada langkah-langkah kecil itu.

Kalau kita hanya terpaku pada keinginan yang besar, jatuhnya nanti hanya akan menjadi angan-angan saja. Dan banyak angan-angan adalah sesuatu yang dilarang

Biasanya yang membuat kita menjadi stress adalah kita hanya memikirkan tujuan besar kita saja, tanpa melakukan apapun. Memikirkan masa depan itu adalah hal yang baik, tetapi kalau kita tidak melakukan apapun, dengan usaha terbaik, untuk mencapainya, malah akan menjadi kontraproduktif. Seperti taglinenya Nike, “Just do it”.

Langkah kedua adalah hiduplah di masa sekarang, tidak di masa lampau ataupun di masa depan. Ingat satu hal, bahwa yang pasti adalah saat ini, dan apa yang kita lakukan di saat ini sepenuhnya dapat kita kontrol. Masa lalu tidak akan pernah bisa kita rubah dan masa depan adalah sesuatu yang tidak pasti. Tidak ada yang tidak mungkin di masa depan. Saat ini sukses, bisa jadi esok gagal, begitu juga sebaliknya, saat ini gagal, esok bisa jadi sukses. Seperti taglinenya Adidas, “Imposible is nothing

Bahkan hampir semua orang percaya adanya faktor luck (atau bisa juga disebut takdir) yang mempengaruhi kesuksesan seseorang. Faktor luck itu mempunyai arti bahwa manusia tidak dapat menjelaskan mengapa dirinya mendapatkan kesuksesasn, baik kecil maupun besar. Dengan kata lain, faktor luck itu sendiri berada di luar jangkauan “analisis” manusia.

So, apabila masa depan adalah tidak pasti dan banyak faktor yang mempengaruhinya, serta ada juga faktor-faktor yang tidak dapat dijelaskan, mengapa kita harus fokus memikirkan masa depan kita ?

Percaya saja dengan pepatah, “usaha tidak akan mengingkari hasil”, sehingga kita bisa lebih fokus pada usaha-usaha yang bisa kita lakukan saat ini. Seperti konsep yang disampaikan Steve Jobs, “Connecting the dot”, bahwa masa depan seseorang dipengaruhi oleh pilihan-pilihannya di masa lalu. Dalam konteks masa depan, maka kita harus fokus dengan pilihan-pilihan kita di masa saat ini.

Lakukan yang terbaik hari ini, jangan cemaskan hari esok.

Saya cuplikan nasihat Master Oogway, dalam film Kungfu Panda,

Yesterday is history
Tommorow is a mistery
But… Today is a gift
That’s why it’s called PRESENT

Akhirnya, setelah kita berusaha semaksimal mungkin, jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Yang Maha Menentukan agar kita selalu mendapatkan yang terbaik.

5 Likes

Sebetulnya tidak ada yang salah apabila kita merasa cemas dengan masa depan kita. Tidak ada seorangpun yang tidak cemas dengan masa depannya. Tetapi memang kalau terlalu cemas, hingga menjurus ke perasaan tertekan (stres), malah dapat merusak diri kita sendiri.

Setiap manusia pasti merasa cemas ketika dihadapkan oleh ketidakpastian. Jangankan masa depan, yang mungkin bayangan kita adalah masa tua kita, besok ujian saja banyak yang merasa cemas, apakah bisa mengerjakan dan lulus atau tidak.

Rasa cemas merupakan salah satu senjata psikologis kita, sehingga kita bisa menjadi lebih berhati-hati dalam menghadapi “sesuatu” yang kita cemaskan tersebut. Kalau kita cemas besok ujian, maka reaksi kita adalah mempersiapkan ujian besok dengan cara belajar giat. Malah bahaya apabila seseorang tidak mempunyai rasa cemas sama sekali.

Tidak cemas adalah buruk. Terlalu cemas juga buruk. Merasa cemas yang membuat kita lebih berhati-hati adalah yang terbaik.

Berikut adalah hal-hal negatif yang terjadi apabila kita terlalu khawatir akan masa depan kita :

  • Terlalu khawatir tentang apa yang belum terjadi akan menghabiskan waktu, tenaga, pikiran dan merusak kesehatan mental kita.
  • Fokus pada kekhawatiran akan mempersulit kehidupan kita sendiri dan juga akan menghalangi kita untuk melihat peluang.
  • Rasa khawatir yang berlebihan akan menghancurkan kebahagiaan kita, yang akan membuat kita menjadi lebih tidak produktif.
  • Terlalu khawatir tentang masa depan justru akan menciptakan lingkaran setan, dimana akan muncul kekhawatiran-kekhawatiran lainnya.

Lalu bagaimana mengatasi rasa khawatir yang berlebihan ?

Secara psikologis, kita dapat melakukan beberapa teknik berikut untuk mengelola kekhawatiran tersebut.

  1. Selalu Bersyukur

    Rasa syukur akan menciptakan “sensasi” yang sebaliknya dari rasa khawatir. Otak kita tidak dapat memikirkan hal yang positif dan negatif dalam waktu bersamaan, sehingga ketika pikiran kita dipenuhi oleh rasa syukur, maka pikiran-pikiran negatif akibat rasa khawatir yang berlebihan akan hilang dengan sendirinya. Pandai-pandailah bersyukur, karena memiliki rasa syukur juga butuh latihan. Banyak orang yang mengatakan, “Kondisi banyak masalah kok bisa bersyukur, ngga stres aja dah bagus”. Padahal kenyataannya, dengan bersyukur, maka masalah yang ada tidak akan kita rasakan sebagai masalah.

  2. Berlatih Mindfulness

    Mindfulness berarti kualitas kesadaran seseorang akan sesuatu, atau keadaan seseorang dalam kondisi sepenuhnya sadar. Mindfulness juga dapat diartikan sebagai keadaan mental yang dicapai dengan cara memfokuskan pada keadaan saat ini, dan dengan perasaan tenang mengakui serta menerima perasaan, pikiran, dan sensasi yang dirasakan.

    Kekhawatiran kita tentang masa depan akan menarik diri kita untuk hidup di masa depan, padahal sejatinya kita hidup di masa sekarang. Lihatlah sekeliling dan perhatikan apa yang ada di sekitar Anda. Gunakan kelima indra Anda untuk menggambarkan lingkungan sekitar Anda. Dengan memperhatikan lingkungan sekitar, akan dapat menarik diri kita untuk hidup di masa sekarang sehingga kita tidak terlalu fokus pada masa depan kita lagi.

  3. Ambil Nafas Dalam-Dalam

    Ketika kita merasa terlalu khawatir, nafas kita akan menjadi lebih pendek. Lakukan pernafasan dalam, sehingga membuat diri kita menjadi lebih rileks, yang dapat mengurangi rasa cemas yang ada pada diri kita. Yang perlu diingat, rasa khawatir yang kronis dapat memengaruhi kesehatan fisik kita jika dibiarkan dalam jangka panjang.

  4. Fokus pada Apa yang Bisa Kita Kontrol

    Jawab pertanyaan ini, Apa yang bisa kita kontrol? Apa yang bisa kita perbaiki? Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah apa pun yang kita khawatirkan terjadi?

    Kita tidak bertanggungjawab atas apa yang tidak bisa kita kontrol, karena bagaimanapun itu di luar jangkauan kita. Fokus saja apa yang bisa kita lakukan dan bisa kontrol.

  5. Tulis Saja atau Bicarakan dengan Orang Lain

    Mengeluarkan rasa khawatir dari pikiran kita akan menghilangkannya, atau minimal mengurangi beban yang ada. Mengelurakannya bisa melalui tulisa ataupun membicarakannya dengan orang lain. Menulis adalah salah satu terapi yang sangat bagus untuk mengatasi depresi. Tetapi, apabila kita dapat “curhat” tentang masalah kita kepada orang lain, itu lebih bagus lagi.

Apabila cara-cara diatas masih belum bisa mengurangi rasa khawatir kita, atau menjadi lebih buruk, mungkin sudah saatnya kita menggunakan tenaga profesional, misalnya psikolog atau psikiater, untuk menyelesaikan masalah kita.

5 Likes

Saya lebih setuju bahwa solusi untuk menangani permasalahan ini bersifat relatif. Tidak serta merta mem-breakdown keinginan pribadi menjadi keinginan yang terfragmentasi. “Metode” adalah pembedanya. Ada beberapa orang yang bisa kita sebut “Outliers” -sebenarnya juga tidak pantas dikata seperti itu- yang memiliki metode di luar batas orang pada umumnya. Mereka lebih memilih bersikukuh dengan tujuan "Gila"nya dengan menyusun rencana-rencana yang sebenarnya umum, tapi aneh untuk dianalisis. “Kaidah 10.000 jam” bisa menjadi salah satu solusi meski tidak semua orang bisa melakukan. Sekian.

2 Likes

Memang tidak ada “secret recipe” untuk semua masalah yang berhubungan dengan manusia, karena semua manusia adalah unik. Setiap orang punya kondisi dan cara sendiri2 dalam menghadapi masalah, karena tiap manusia mempunyai latar belakang yang berbeda.

Apa yang saya sampaikan adalah hal yang umum, bukan kasus per kasus. Misalnya, ada orang yang cemas akan masa depannya, karena dia sendiri ngga tau apa tujuan hidupnya.

Kalau ngga tau tujuan hidupnya, bagaimana dia bisa mem-breakdown tujuan tersebut menjadi tujuan kecil2.

Selain itu, kita sering terjebak dengan standart2 yang ditetapkan oleh society. Pernyataan ini sekarang banyak diamini oleh masyarakat barat,

We are being pushed at all sides to fit in to the standards that have been created over time.

So… kalau standart kita berbeda dengan yang umum, maka kita akan terlihat aneh di mata lingkungan kita.

Kuncinya adalah selalu berusaha menjadi yang terbaik di bidang yang kamu pilih…