Mengapa kita membutuhkan Harga diri atau Self-esteem?

Harga diri (self esteem) adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku tersebut sesuai dengan apa yang diidealkan.

Mengapa kita membutuhkan Harga diri atau Self-esteem ?

Kesadaran tentang diri dan perasaan terhadap diri sendiri akan menimbulkan suatu penilaian terhadap diri sendiri baik positif maupun negatif.

Individu yang memiliki harga diri yang positif akan menerima dan menghargai dirinya sendiri sebagaimana adanya, serta tidak cepat menyalahkan dirinya atas kekurangan dan ketidak sempurnaan dirinya, ia selalu merasa puas dan bangga dengan hasil karyanya sendiri dan selalu percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan. Sedangkan individu yang memiliki harga diri yang negatif merasa dirinya tidak berguna, tidak berharga dan selalu menyalahkan dirinya atas ketidak sempurnaan dirinya, ia cenderung tidak percaya diri dalam melakukan setiap tugas dan tidak yakin dengan ide-ide yang dimilikinya (Santrock, dalam Desmita, 2010).

Harga diri yang rendah seringkali menjadi penghambat bagi individu untuk memulai bergaul dengan teman sebayanya. Individu akan menjadi minder atau tidak percaya diri dan sulit membangun interaksi, serta merasa terasing dan terkucilkan ditengah teman-temannya sehingga ia cenderung menarik diri.

Timbulnya harga diri yang rendah pada individu ini adalah sebagai bentuk manifestasi reaksi emosional yang tidak menyenangkan bagi individu akibat dari cara pandang atau penilaian negatif terhadap diri sendiri. Padahal, penilaian negatif itu belum tentu benar adanya sehingga mengakibatkan munculnya rasa rendah diri jika berhadapan dengan orang lain (Surya, 2006).

Harga diri merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi manusia yang dapat memberi perasaan bahwa dirinya berhasil, mampu dan berguna sekalipun ia memiliki kelemahan dan pernah mengalami kegagalan. Kebutuhan akan harga diri tidak akan pernah berhenti sehingga mendominasi perilaku individu.

Terpuaskannya akan rasa harga diri pada individu akan menghasilkan sikap percaya diri, rasa berharga, rasa kuat, rasa mampu, dan perasaan berguna. Sebaliknya, frustasi atau terhambatnya pemuasan kebutuhan akan rasa harga diri itu akan menghasilkan sikap rendah diri, rasa tak pantas, rasa lemah, rasa tak mampu, dan rasa tak berguna yang menyebabkan individu tersebut mengalami kehampaan, keraguan, dan keputus asaan dalam menghadapi tuntutan-tuntutan hidupnya, serta memiliki penilaian yang rendah atas dirinya sendiri dalam kaitannya dengan orang lain.