Mengapa kita harus menspesifikasikan minimum feature set saat membangun sebuah MVP?

mvp

Langkah umum untuk mendefinisikan sebuah MVP adalah dengan menentukan minimum feature set. Selain karena “Yah, namanya juga MINIMUM viable product, sudah jelas harus menentukan fitur minimal, 'kan?”, namun apa kepentingan dibalik kebutuhan untuk menspesifikasikan minimum feature set?

Secara singkat adalah karena, minimum feature set adalah sebuah taktik yang digunakan untuk mengurangi waktu pengembangan (khususnya pada saat implementasi) yang dapat terbuang sia-sia. Minimum feature set juga berperan untuk mempercepat waktu perilisan untuk sampai pada tangan customer visioner, atau yang biasa disebut sebagai Earlyvangelists. Kedua hal ini mendukung inti dari mengembangkan MVP itu sendiri, dimana kita membuat produk yang memiliki kegunaan utama yang tepat dan merilis produk lebih cepat, sehingga mendapat feedback lebih awal, dan belajar dari kesalahan lebih cepat.

Selain itu, menurut Steve Blank, “Less is more” dalam pengembangan MVP. Hal ini harus digabungkan dengan tujuan utama kita membuat sebuah produk, yaitu sebuah produk yang bekerja dengan baik, sesuai dengan tujuan kita, agar setidaknya dapat menjual ke early adopters. Maka dari itu fitur-fitur minimum yang harus ada dalam sebuah MVP harus didefinisikan lebih awal, agar tidak salah memilih fitur-fitur minimum apa saja yang akan ada dalam MVP.

Referensi: