Mengapa kita cepat lupa dengan materi pelajaran yang kita pelajari ?

Seringkali kita cepat sekali lupa atas apa yang kita pelajari, terutama dalam hal ingatan.

Mengapa kita cepat lupa dengan materi yang kita pelajari

1 Like

Menurut saya penyebab kita cepat lupa atas apa yang kita pelajari karena selama belajar kurang ada yang namanya niat dan hanya membatasi apa yang dipelajari dengan catatan waktu tanpa mereview inti dari materi tersebut. Banyak juga yang sudah mendapatkan materi langsung saja ditinggalkan begitu saja,

Penyebab lainnya kenapa kita tidak bertahan lama atau cepat lupa setelah kita membaca adalah karena tujuan kita dalam membaca yang masih belum jelas atau abu-abu. Tanpa memiliki tujuan membaca yang jelas, kita akan kesulitan mendapatkan apa yang Anda inginkan dari sebuah bacaan,kurangnya kefokusan kita dalam hal membaca sesuatu hal karena kita saat ini hidup dalam dunia dengan gangguan tanpa batas. Konsentrasi dan fokus menjadi barang yang sangat langka saat ini. Selalu muncul gangguan-gangguan yang tidak diinginkan saat kita sedang ingin fokus membaca.

Cara mengatasi hal tersebut dengan cara:

  1. menciptakan niat kita untuk membaca dengan niat mencari ilmu untuk diri kita dan masyarakat luas
  2. buatlah diri kita fokus untuk membaca dan dalam keadaan yang baik
  3. memakan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya ingat otak kita
  4. membuat rangkuman materi setelah kita mempelajari materi tersebut
  5. ajarkan seseorang atau diri sendiri agar kita dapat mengingat materi tanpa harus menghafal.
  6. jangan lupa istirahat yang cukup.
3 Likes

Seringkali dalam belajar, apa yang kita pelajari dengan tekun justru sukar sekali diingat kembali dan mudah terlupakan. Sebaliknya, tidak sedikit pengalaman dan pelajaran yang kita tekuni sepintas lalu mudah melekat dalam ingatan.

Lupa (forgetting) adalah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Secara sederhana Gulo (1982) dan Reber (1988) mendefinisikan lupa sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami.

Ada beberapa faktor penyebab lupa yaitu :

1. Karena adanya gangguan item-item informasi atau materi yang ada dalam sistem memori siswa.

Gangguan item informasi dapat terjadi karena 2 sebab :

  • Materi pelajaran lama yang sudah tersimpan menganggu masuknya materi baru (proactive interference). Peristiwa ini bisa terjadi apabila siswa mempelajari sebuah materi pelajaran yang sangat mirip dengan materi pelajaran yang dikuasainya dalam tenggang waktu yang pendek. Dalam hal ini, materi pelajaran yang baru saja dipelajari akan sangat sulit diingat atau diproduksi kembali.

  • Materi pelajaran baru menganggu pemanggilan kembali materi pelajaran lama yang sudah tersimpan dalam memori (retroactive interference). Sehingga dengan dipelajarinya materi baru siswa justru menjadi lupa terhadap materi-materi yang telah dipelajari sebelumnya.

2. Adanya tekanan terhadap item informasi yang telah ada, baik secara disengaja maupun tidak.

Penekanan ini terjadi karena beberapa kemungkinan, antara lain :

  • Karena item informasi yang diterima siswa kurang menyenangkan sehingga dengan sengaja atau tidak sengaja siswa menekannya kembali ke alam ketidaksadaran.
  • Karena item informasi yang baru secara otomatis menekan item informasi yang telah ada.
  • Karena item informasi yang akan diingat kembali tertekan ke alam bawah sadar dengan sendirinya karena tidak pernah dipergunakan.

3. Adanya perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar dengan waktu mengingat kembali.

4. Adanya perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses dan situasi belajar.

5. Materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau dihafalkan (law of disuse).

6. Adanya perubahan urat syaraf otak yang antara lain dapat disebabkan oleh : adanya benturan, alkohol, obat-obatan, terserang penyakit tertentu dan sebagainya.

7. Item informasi yang masuk sudah rusak terlebih dahulu sebelum disimpan dalam memori permanennya.

Hal ini dapat terjadi karena adanya tenggang waktu antara saat terserapnya informasi dengan saat proses pengkodean dan transformasi dalam memori jangka pendek siswa.

Segala sesuatu yang terlupakan, menurut ahli psikologi kognitif tidak sepenuhnya hilang dalam ingatan seseorang. Hal tersebut sesungguhnya masih terdapat dalam subsistem memori seseorang akan tetapi terlalu lemah untuk dipanggil atau diingat kembali. Setelah melakukan relearning (belajar lagi) atau mengikuti remedial teaching (pengajaran perbaikan) akhirnya akan diperoleh kinerja akademik yang lebih memuaskan daripada sebelumnya.