Mengapa kita bisa cemas?

Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Kecemasan merupakan alat peringatan internal yang memberikan tanda bahaya kepada individu.

Kenapa kita bisa cemas ? Apa penyebab hingga munculnya kecemasan ?

Penyebab pasti rasa cemas tidak diketahui. Namun, sudah terbukti bahwa rasa cemas disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor tertentu. Seperti gangguan mental lainnya, rasa cemas disebabkan oleh gagalnya saraf-saraf otak untuk mengontrol emosi dan rasa takut. Contohnya stress dapat mengubah alur komunikasi sel-sel saraf dalam sirkuit otak. Hal ini akan mengubah struktur otak tertentu yang mengkontrol emosi. Struktur otak tertentu ini pada awalnya dibentuk dari genetik dan keturunan keluarga.

Faktor lingkungan seperti trauma masa kecil (contohnya kekerasan rumah tangga, kehilangan orang tua, dll) atau masalah besar dalam hidup (contohnya krisis finansial dan gagalnya hubungan asmara) dapat memicu kecemasan. Gejala-gejala kecemasan juga dapat disebabkan oleh gangguan sistemik seperti hipertiroidisme, masalah endokrin, gula darah rendah, kekurangan kalsium, dan penyakit jantung.

Kecemasan atau mudah cemas bukan disebabkan oleh lemahnya kepribadian seseorang atau pendidikan yang buruk.

Kemampuan individu dalam merespon penyebab kecemasan ditentukan oleh beberapa hal, yang dapat membuat orang tersebut merasa cemas. Beberapa hal yang mempengaruhi kecemasan seseorang antara lain:

  • Potensi Stressor
    Stressor psikososial merupakan setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi.

  • Maturitas
    Individu yang memiliki kematangan kepribadian lebih sukar mengalami gangguan akibat kecemasan, karena individu yang matur mempunyai daya adaptasi yang lebih besar terhadap kecemasan.

  • Pendidikan dan status ekonomi.
    Tingkat pendidikan dan status ekonomi yang rendah pada seseorang akan menycbabkan orang tersebut mudah mengalami kecemasan. Tingkat pendidikan seseorang atau individu akan berpengaruh terhadap kemampuan berfikir, semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin mudah berfikir rasional dan menangkap informasi baru termasuk dalam menguraikan masalah yang baru

  • Keadaan fisik
    Seseorang yang mengalami gangguan fisik seperti cidera atau operasi akan mudah mengalami kelelahan fisik sehingga lebih mudah mengalami kecemasan, di samping itu orang yang mengalami kelelahan fisik lebih mudah mengalami kecemasan.

  • Tipe Kepribadian.
    Orang yang berkepribadian A lebih mudah mengalami gangguan akibat kecemasan daripada orang dengan kepribadian B. Adapun ciri-ciri orang dengan kepribadian A adalah tidak sabar, kompetitif, ambisius, ingin serba sempurna, merasa diburu-buru waktu, mudah gelisah, tidak dapat tenang, mudah tersinggung, serta otot-otot mudah tegang. Sedangkan orang dengan tipe kepribadian B mempunyai ciri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian A. Karena tipe kepribadian B adalah orang yang penyabar, tenang, teliti, dan rutinitas.

  • Lingkungan dan situasi
    Seseorang yang berada di lingkungan asing ternyata lebih mudah mengalami kecemasan dibanding bila dia berada di lingkungan yang bisa dia tempati.

  • Usia
    Seseorang yang mempunyai usia lebih muda ternyata lebih mudah mengalami gangguan akibat kecemasan daripada seseorang yang lebih tua.

  • Jenis kelamin
    Gangguan panik merupakan suatu gangguan cemas yang ditandai oleh kecemasan yang spontan dan episodik. Ganguan ini lebih sering dialami wanita dari pada pria (Varcarolis, 2000). Menurut Hawari (2008), wanita lebih mudah mengalami kecemasan dibandingkan dengan pria. Perbandingan kecemasan antara wanita dan pria adalah dua banding satu. Perempuan akan lebih mudah cemas dikarenakan ketidakmampuannya dibandingkan dengan laki-laki. Laki-laki lebih aktif dan eksploratif, sedangkan perempuan lebih sensitif sehingga perempuan lebih peka terhadap respon cemas yang terjadi (Nadia, 2008).

Kecemasan adalah segala bentuk situasi yang mengancam kesejahteraan organisme. Kecemasan dapat timbul dari situasi apapun yang bersifat mengancam keberadaan individu. Kecemasan sendiri dapat timbul karena adanya:

  • Ancaman (Threat)
    Ancaman dapat disebabkan oleh sesuatu yang benar-benar realistis dan juga yang tidak realistis, contohnya: ancaman terhadap tubuh, jiwa atau psikisnya (seperti kehilangan kemerdekaan dan arti hidup, maupun ancaman terhadap eksistensinya).

  • Pertentangan (Conflict)
    Timbul karena adanya dua keinginan yang keadaannya bertolak belakang. Setiap konflik mempunyai dan melibatkan dua alternatif atau lebih yang masing-masing mempunyai sifat apptoach dan avoidance.

  • Ketakutan (Fear)
    Ketakutan akan segala hal dapat menimbulkan kecemasan dalam menghadapi ujian atau ketakutan akan penolakan menimbulkan kecemasan setiap kali harus berhadapan dengan orang baru.

  • Kebutuhan yang tidak terpenuhi (Umneed need)
    Kebutuhan manusia begitu komplek dan sangat banyak. Jika tidak terpenuhi maka hal itu akan menimbulkan rasa cemas.

Selain itu,menurut Dr. Savitri Rahmaiah (2003), terdapat empat faktor utama yang dapat mempengaruhi perkembangan pola dasar dari kecemasan seseorang, yaitu :

  • Lingkungan
    Lingkungan atau sekitar tempat tinggal mempengaruhi cara berfikir seseorang tentang diri orang itu sendiri dan orang lain. Hal ini bisa saja disebabkan pengalaman seseorang dengan keluarga, sahabat, rekan kerja dll. Kecemasan menjadi wajar jika seseorang merasa tidak aman terhadap lingkungannya.

  • Emosi yang ditekan
    Kecemasan bisa terjadi jika seseorang tidak mampu menemukan jalan keluar untuk perasaan orang itu dalam hubungan personal. Ini akan terjadi jika seseorang menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka waktu yang lama sekali.

  • Sebab-sebab fisik
    Fikiran dan tubuh senantiasa saling berinteraksi dan dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Ini biasanya terlihat dalam kondisi misalnya, kehamilan, semasa remaja dan sewaktu pulih dari suatu penyakit. Kondisi-kondisi seperti ini dapat menyebabkan timbulnya kecemasan.

  • Keturunan
    Sekalipun gangguan emosi ada yang ditemukan dalam keluarga-keluarga tertentu, ini bukan merupakan penyebab penting dari kecemasan.