Mengapa Investor masih mau berinvestasi di gojek, padahal gojek masih mengalami kerugian?

GO-JEK adalah perusahaan teknologi dengan misi sosial untuk meningkatkan kesejahteraan dan mata pencaharian pekerja di berbagai sektor informal di Indonesia.

Mengapa Investor masih mau berinvestasi di gojek, padahal gojek masih mengalami kerugian?

Keuntungan utama Gojek bukanlah dari uang yang dibayar oleh pengguna setelah melakukan transaksi dengan menggunakan Gojek melainkan data dari pelanggan itu sendiri yang kemudian menjadi harta karun untuk Gojek dapat menarik keuntungan sebanyak mungkin. Ilustrasinya seperti ini, ketika pelanggan menggunakan fitur Go-Ride pelanggan tersebut akan mengisi alamat tujuan. Kemudian Gojek akan menyediakan jalur yang akan dilewati oleh si pelanggan. Data jalur yang akan digunakan akan dianalisi oleh Gojek untuk memberikan info kepada calon investor jalur mana saja yang paling sering dilewati oleh pelanggan, sehingga mereka dapat menempatkan papan iklan produk mereka di posisi yang strategis.
Gojek memiliki big data yang menyimpan data pribadi, rekam jejak perjalanan, jenis makanan yang dibeli, daftar belanjaan, jenis obat yang digunakan, jadwal pijat, hingga jadwal mencuci kendaraan. Data tersebut sangat berharga. Data tersebut akan dianalisis sehingga lahirlah tebakan yang memungkinkan pelanggan untuk meminimalisir klik sehingga mereka menjadi merasa ‘mudah’ dalam menggunakan aplikasi Gojek dan akhirnya menjadi adiktif. Bahkan untuk kedepannya Nadiem memiliki rencana untuk menggunakan big data agar dapat bekerja sama dengan bank untuk menentukan seseorang layak menerima kredit atau tidak.

Go-Jek merupakan sebuah aplikasi layanan booking transportasi roda dua (motor) dan roda empat (mobil) yang dapat di download di smartphone android dan iPhone. Pendiri Go-Jek adalah Nadiem Makarim yang merupakan orang Indonesia. Kesuksesan Go-Jek memicu munculnya aplikasi ojek online lain yang sejenis, namun semua itu tidak bertahan lama. Para pesaing Go-Jek mulai tumbang, dengan adanya promosi besar-besaran dari Go-Jek. Go-Jek mengeluarkan promosi Rp.10.000 ke mana saja dengan dan diskon hingga 50% bagi pengguna Go-Pay. Sampai saat ini yang masih cukup popoler bersama dengan Go-Jek adalah Grab dan Uber. Banyak investor yang berinvestasi ke Go-Jek melihat potensi keuntungan yang didapat dari layanan pembayaran perusahaan yaitu Go-Pay.

Senior Research Manager Financial Insight IDC, Handojo H. Triyanto mengemukakan, “Layanan pembayaran memang menjadi titik evolusi berikutnya dari setiap bisnis. Sehingga, konsentrasi Gojek dari bisnis transportasi ke pembayaran adalah sebuah proses alamiah.”

Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (ADTKJ) dari unsur LSM Transportasi, Tori Damantoro memandang bahwa investasi yang baru dikantongi Gojek bukan sekedar digunakan untuk perluasan pasar di sektor transportasi saja. Tori juga menilai bahwa Gojek akan mulai serius untuk mengerjakan bisnis finansial berbasis teknologi informasi.

Saat ini Go-pay bukan hanya dapat digunakan untuk pembayaran Go-Jek saja, tetapi bisa digunakan di e-commerce atau pembayaran di toko offline. Go-Pay dapat digunkan untuk Transfer Go-Pay, Tarik Tunai, Go pulsa, dan Go point.

Menurut Nadiem, salah satu strategi yang dikembangkan untuk merengkuh pasar pembayaran nontunai adalah ketika alat pembayaran ini sudah menemukan kunci yang membuat transaksi pengguna jadi lebih cepat, mudah, nyaman dan efisien. Nadiem juga mengatakan bahwa kini 50 persen transaksi Go-jek dibayar melalui Go-pay. Hal ini menurut Nadiem mengindikasikan Go-jek telah berhasil mengubah gaya hidup masyarakat.

Pada saat ini startup berbasis teknologi di Indonesia berkembang sangat pesat dan cepat. Pasar transportasi online di Asia Tenggara mengalami peningkatan yang cukup besar. Pada tahun 2017 pasar transportasi online berada di angka US$5,1 milyar, dan akan menembus US$20,1 milyar di tahun 2025 nanti. Angka fenomenal ini didorong dari pertumbuhan pengguna internet di Asia Tenggara khususnya Indonesia semakin signifikan, dan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia pun yang semakin pesat. Sehingga menjadikan beberapa investor berminat untuk berinvestasi di Go-Jek.