Mengapa ilmu ekonomi Indonesia harus mengabdi kepada kepentingan rakyat pekerja dan revolusi?

revolusi ekonomi
Memperkembangkan ilmu ekonomi yang sesuai dengan tugas revolusi nasional-demokratis kita menuju ke masyarakat Sosialis Indonesia tak mungkin dicapai jika tidak didasarkan atas prinsip mengabdikan diri kepada kepentingan-kepentingan Rakyat pekerja, terutama kaum buruh dan kaum tani yang telah dinyatakan sebagai soko guru revolusi kita dan juga sebagai “tenaga-tenaga yang paling produktif".

Pada dewasa ini di mana salah satu tugas kita yang terpenting ialah mengikis habis sisa-sisa feodalisme, ilmu ekonomi terutama perlu diabdikan kepada kepentingan-kepentingan anti-feodal ini. Ini berarti mengakhiri kesimpulan-kesimpulan yang meleset tentang tidak adanya feodalisme di Indonesia dan mengadakan riset di desa-desa Indonesia untuk bisa mengenal keadaan masyarakat kita. Tujuan riset serta ilmu terutama ialah untuk melaksanakan tugas Dekon yang anti-feodal, dan oleh karenanya ia harus menjadikan kaum tani yang tertindas sebagai sumber informasnya.

Dalam hubungan ini ada yang mau menyangkal sifat ilmiah dari riset yang telah saya lakukan di pulau Jawa, yang menjadikan buruh tani dan tani miskin, yaitu golongan-golongan yang terhisap di desa-desa, sebagai sumber informasi yang utama. Ada orang yang berpendapat bahwa karena buruh tani dan tani miskin umumnya buta huruf dan tingkat kebudayaannya sangat rendah, maka informasi dari mereka tidak dapat dipercayai.

Oleh karena itu, saya berpendapat bahwa tugas pokok sekarang dalam mengembangkan ilmu ekonomi yang mengabdi kepada revolusi Indonesia ialah tugas menggunakan ilmu ekonoini sebagai alat untuk mempercepat selesainya tahap revolusi nasional-demokratis kita, sebagai satu-satunya jaminan bahwa masyarakat sosialis Indonesia akan dapat dibangun di kemudian hari.