Mengapa harga Ebook tidak jauh berbeda dengan harga buku cetak?

Di zaman sekarang yang sudah serba digital ini, kita memperoleh kemudahan dalam mengakses berbagai informasi. Jika dahulu buku hanya bisa didapatkan di toko buku dan perpustakaan, kini kita bisa mendapatkannya hanya dengan sentuhan jari melalui gadget pribadi. Karena kepraktisan, kemudahan dan berbagai alasan lain banyak orang yang sudah meninggalkan buku cetak dan beralih ke Ebook.

Namun terkadang, harga Ebook tidaklah jauh berbeda dengan harga versi buku cetaknya. Bahkan untuk Ebook di situs resmi seperti Google Books dan Amazon, terkadang buku elektronik malah lebih mahal daripada buku cetak. Ini menimbulkan pertanyaan, jika Ebook tidak menggunakan kertas fisik, tanpa biaya cetak dan biaya distribusi, mengapa harganya tidak jauh berbeda dibanding dengan buku print tradisional?

Menurut kalian, apakah alasannya?

2 Likes

karena yang kita bayarkan sejatinya adalah hak cipta kekayaan intelektualnya. Dari sebuah buku, yang membuatnya menjadi hebat bukanlah kualitas kertas yang berasal dari pohon tertua di hutan amazon, tetapi kulitas dari isi buku tersebut. semakin menghibur atau memberi manfaat sebuah buku, maka kepopulerannya akan semakin besar.
Tapi bukan berarti ebook akan selalu lebih mahal atau setara dengan harga buku cetak karena tentunya akan selalu ada diskon diskon dan promo yang membuat harga ebook lebih murah bahkan beberapa ebook di amazon dapat diunduh gratis

1 Like

Sependapat dengan kakak. Menurut saya yang dibeli adalah hak cipta kekayaan intelektualnya. Malah menurut saya lebih dengan membeli ebook lebih menguntungkan penulis ketimbang ketika kita membeli buku fisik.

Seperti yang dilansir dari laman www.kompasmedia.com, di salah satu penerbit, penulis hanya diberi upah 5% dari hasil penjualan buku. Yang mana apabila harga buku satuannya 50.000 maka upah penulis hanya 5 ribu rupiah! Sisanya masuk ke kantong penerbit.

Hal ini berbeda ketika kita membeli ebook. Berdasarkan laman kompasiana.com, disebutkan bahwa sepenuhnya harga yang kita bayar masuk ke kantong penulis. Akan tetapi jeleknya ebook adalah mudah dibajak. Banyak sekali keluhan ini yang pernah saya baca di akun-akun wattpad penulis yang menerbitkan karyanya melalui penerbit. Baru beberapa hari didigitalkan, keesokan harinya sudah ada bajakannya dan dijual dengan harga yang sangat murah!

Summary

Lebih Profit Mana: Menulis Buku Fisik atau Ebook? Halaman 1 - Kompasiana.com

1 Like

Menurutku ini bukan masalah buku cetak terlihat fisiknya atau buku elektronik yang wujudnya hanya di dalam device–tapi lebih ke masalah hak cipta. Mau wujudnya buku fisik atau buku elektronik, kontennya tetap sama. Perjuangan penulisnya masih sama, ide-idenya masih sama, hak ciptanya masih sama. Kalau buku elektronik dibandrol dengan harga murah hanya karena alasan tidak ada wujud fisik, itu sama saja merendahkan nilai jual penulis–sama saja tidak menghargai penulis. Tapi jangan sedih dulu, biasanya di situs resmi banyak diskonnya, bahkan buku-buku klasik sudah banyak yang gratis tapi tetap original karena hak ciptanya sudah jadi milik umum–seperti di Apple Books, banyak karya klasik yang dijual gratis.

1 Like

Menurut saya kenapa harga buku e-boook bisa sama dengan harga buku cetak, karena E-book memberikan kemudahan untuk dapat membacanya, bisa memiliki banyak buku di satu device, selain itu karena bersifat digital maka E-book lebih awet, tidak perlu takut saat membaca buku lembaran buku pada copot, hilang atau ketumpahan kopi. Mungkin juga karena pembagian pembayaran penulis dan penerbit berbeda dengan buku cetak pada umumnya, harga bukunya juga ikut terpengaruh. Itu saja pendapat dari saya.

1 Like