Mengapa Film Indonesia yang Mendapatkan Penghargaan di Luar Negeri Justru Kurang Diminati di Negerinya Sendiri? Seperti film Marlina the Murderer in

Seperti film Marlina the Murderer in Four Acts yang bahkan pertama kali ditayangkan di Fortnight Festival Film Cannes 2017, penjualan tiketnya di Indonesia hanya mencapai 154ribu tiket. Lalu ada Ave Maryam yang ditayangkan di Festival Film Internasional Hanoir 2018, hanya ditonton sekitar 80rb penonton. Lalu ada Kucumbu Tubuh Indahku yang sukses ditayangkan di festival-festival film luar negeri, malah diboikot di beberapa kota di Indonesia karena temanya yang kontroversial. Padahal film ini mendapatkan penghargaan di festival film luar negeri. Dan beberapa judul film lain.

Film-film yang diapresiasi di luar negeri, tetapi mengapa tidak begitu diapresiasi di negeri sendiri?