Mengapa film fantasi dan sci-fi laku keras di Hollywood?


Hollywood memiliki jalinan cinta yang lebih panjang dengan kisah bergenre science-fiction (sci-fi) dan fantasi daripada percintaan

Bila meninjau lewat latar budaya, Christine Folch, seorang antropolog dari Wheaton College, berpendapat dengan mengutip teori sosiolog ternama Max Weber. “Karena ilmu pengetahuan modern, meningkatnya sekularisme, pasar ekonomi yang impersonal, dan pemerintah dipasrahkan melalui birokrasi daripada kesetiaan, masyarakat Barat menganggap dunia sebagai sesuatu hal yang bisa diterjemahkan secara rasional dan sistematis,” begitu bunyi pernyataan Max Weber, seperti dikutip Atlantic.

Gagasan Weber tersebut menunjukkan bahwa dunia tempat masyarakat barat hidup dapat dijelaskan, diprediksi dan terasa membosankan. Sehingga, realitas masyarakat Barat yang terbentuk pun dari kumpulan-kumpulan proses yang dapat diidentifikasi secara logis atau memakai komputer, dan tidak ada tempat untuk misteri ataupun sihir.

Karena itulah Hollywood melarikan diri ke sci-fi alias fiksi ilmiah dan fantasi dalam upaya membuat dunia menyenangkan kembali. Salah satu cara yang dilakukan sekarang adalah mengadaptasi dongeng anak-anak dan menulis ulang kisah mereka agar bisa dikonsumsi lagi oleh orang dewasa. Strategi lain, yakni memasukkan kembali berbagai spekulasi yang belum diketahui, seperti dunia setelah kehancuran besar atau post-apocalyptic. Melalui dunia misteri dan fantasi, mereka menawarkan harapan yang belum pernah dilihat oleh orang Amerika.