Mengapa film dari Marvel Studios selalu laku keras?

Marvel Studios adalah adalah studio film Amerika yang berbasis di The Walt Disney Studios di Burbank, California dan merupakan anak perusahaan dari Walt Disney Studios. Film-film yang diproduksi oleh Marvel Studios selalu laku keras di seluruh dunia. Mengapa hal ini bisa terjadi?
image

1. Setiap Film Terasa Unik
Salah satu komentar umum yang biasa ditemui pada film-film Marvel sebelum Avengers muncul adalah selalu berpegang kepada formula lama. Meski Marvel tak sepenuhnya meninggalkan formula suksesnya, mereka tak ragu untuk bereksperimen dengan film-film superheronya dengan genre yang berbeda-beda dan memberikan kebebasan kepada setiap sutradaranya untuk menunjukkan gayanya masing-masing.
Guardians of the Galaxy tampil memukau dengan formula komedi dan pilihan musiknya. James Gunn pun melanjutkan tren tersebut di film keduanya dan tetap meraih kesuksesan besar. Sementara itu Jon Watts membuat Spider-Man: Homecoming lebih mendekati anak-anak muda saat ini. Sedangkan Taika Waititi membawa film Thor: Ragnarok ke dalam ranah humor tanpa menghilangkan keseruan dari peperangan superheronya.
Faktor ini menjadi salah satu formula sukses Marvel selama ini. Sebagai perbandingan, Paramount terlihat mandek dan tidak berkembang dengan film-film Transformers-nya. Sementara Disney sudah kehabisan akal untuk mencari hal yang menarik dari franchise Pirates of the Caribbean selain Jack Sparrow-nya.

2. Mencoba Sutradara Muda
Kevin Feige, boss Marvel, tak memiliki keraguan sama sekali untuk menarik sutradara-sutradara muda ke dalam film superheronya. Taika Waititi, Jon Watts, dan James Gunn adalah para sutradara muda yang karyanya tak pernah menembus jutaan dollar di pasaran.
Anehnya, perjudian yang dilakukan oleh Feige selama ini selalu berhasil. Dengan kebebasan yang diberikan olehnya, para sutradara muda ini mendapatkan ruang yang baik untuk berkembang menjadi seorang sutradara besar meski melalui film-film superhero.

3. Cara Pemasaran Baru
Keunikan film-film Marvel tetap tak akan berhasil jika tidak didukung dengan kemampuan cara pemasaran tim marketingnya. Tiga film Marvel tahun ini, Guardians of the Galaxy Vol.2, Spider-Man: Homecoming, dan Thor: Ragnarok mampu menembus angka di atas USD100 juta dalam pembukaannya. Hal ini membuktikan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan tepat.
Thor: Ragnarok, sebagai contoh, tak ragu menampilkan pertempuran antara Thor dan Hulk dalam video trailernya. Selain itu, adegan-adegan lucu di dalam trailer menunjukan bahwa film ini akan menggunakan pendekatan komedi lebih banyak.
Sementara untuk film Black Panther, yang dirilis tahun depan, tone yang ditampilkan pun sangat berbeda dari Thor: Ragnarok. Pertempuran intens, suasana politik yang mewarnai Wakanda, dan hal-hal berbau Afrika ditampilkan dalam trailer untuk menggaet penonton. Jika Thor: Ragnarok menggunakan Immigrant Song milik Led Zeppelin sebagai soundtrack, maka Black Panther memakai soundtrack beraliran hip-hop untuk menunjukkan bahwa film besutan Ryan Coogler ini mengangkat budaya Afrika-Amerika.

4. Tak Buru-Buru Membuat Sekuel
Meski memiliki film yang sukses, Marvel cenderung santai dalam menggarap sebuah sekuel. Marvel tidak langsung membuat keputusan untuk membuat sekuel sebuah superhero demi menggaet lebih banyak lagi penonton.
Marvel justru lebih suka cara menyelipkan sebuah film baru sebelum akhirnya memberikan sekuel yang ditunggu-tunggu oleh penggemar. Strategi seperti ini justru efektik mengingat MCU memiliki banyak superhero untuk diangkat.

5. Infinity War Semakin Dekat
Semua deretan film Marvel Cinematic Universe berhubungan satu sama lain, atau setidaknya akan berakhir dalam Infinity War. Dengan semakin dekatnya Infinity War, para penonton pun tak ingin melewatkan setiap detil cerita yang ditawarkan. Oleh karena itu, para penonton selalu datang berbondong-bondong ke bioskop untuk menonton film Marvel meski film tersebut bukan superhero favorit mereka.
Sangat menarik untuk menantikan apa yang akan disajikan oleh Marvel setelah Infinity War berakhir. Pertarungan antara para Avengers dan Thanos tersebut menjadi salah satu film yang paling dinantikan.

Sumber: https://celebrity.okezone.com/read/2017/11/06/206/1809258/5-alasan-film-marvel-studios-selalu-laku-keras