Mengapa film CGI Indonesia kurang diminati penonton?

Ada beberapa film Indonesia yang memanfaatkan CGI, seperti Garuda Superhero (2015), Jagoan Instan (2016), Bangkit! (2016), dan Rafathar (2017). Namun, dari kenyataan di lapangan justru film-film diatas kurang diminati penonton. Padahal untuk membuat film dengan CGI cukup menguras banyak biaya. Mengapa kurang diminati?

Hal ini disebabkan karena film-film indonesia yang memanfaatkan teknologi CGI masih kurang profesional dalam pengunaannya, biasanya efeknya masih kasar. Selain itu, ceritanya kurang memenuhi ekspektasi penonton karena terlalu fokus pada efek CGInya. Sebaiknya ada peningkatan kualitas para pembuat film CGI dari segi kemampuan maupun alat-alat yang digunakan sehingga untuk kedepannya dunia film CGI di Indonesia bisa lebih baik.

Menurut saya, budaya instan indonesia perlu dikurangi. Kita sering kali ingin hal baik dengan waktu instan. Hal tersebut membuat kita melupakan pentingnya proses dan persiapan. Hal tersebut lah yang perlu kita perhatikan. Keputusan penggunaan CGI bukan hal yang simple, membutuhkan dana dan keahlian editor. Tidak hanya uang, perlu pemberdayaan sumber daya manusia yang akan mengerjakanya.