Mengapa dalam menerapkan penggunaan Manajemen By Objectives (MBO) dalam sistem menejemen menguntungkan?

manajemen org

Manajemen By Objectives (MBO) adalah suatu proses manajemen dimana atasan dan staf, yang bekerja atas dasar pengertian yang jelas akan tujuan bersama dan prioritas organisasi yang ditetapkan oleh manajemen puncak bersama-sama menetapkan tanggung jawab individual dalam bentuk hasil yang diharapkan dan menggunakan ukuran tersebut sebagai pedoman untuk unit kerja serta penilaian kontribusi masing-masing anggota.

Lalu mengapa dalam menerapkan penggunaan Manajemen By Objectives (MBO) dalam sistem menejemen menguntungkan?

Kelebihan dan Kekurangan MBO

Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Tosi dan Carrol, mereka melakukan suatu survei terhadap para manajer dan kemudian mengemukakan kelebihan-kelebihan penerapan program MBO, yang dapat diperinci sebagai berikut:
• Memungkinkan para individu dapat mengetahui apa yang diharapkan dari mereka.
• Membantu dalam perencanaan dengan membuat para manajer menetapkan suatu tujuan dan sasaran.
• Memperbaiki komunikasi antara seorang manajer dengan bawahan.
• Individu dapat mengetahui sasaran organisasinya.
• Membuat proses manajemen lebih wajar dengan memusatkan pada pencapaian tujuan/
Dari hasil penelitian di atas, sudah dapat disimpulkan bahwa MBO memiliki manfaat positif bagi organisasi maupun individu. Khusus bagi individu, mereka akan merasakan suatu keterlibatan langsung dan pengertian terhadap sasaran organisasi, disamping itu mereka juga dapat mengetahui bahwa kinerja mereka dapat dinilai atas suatu pencapaian sasaran dimana mereka sendiri telah berktontribusi dalam penetapannya. Sehingga besar kemungkinan para individu akan melaksanakan tanggung jawab mereka dengan penuh kemauaan dan keberhasilan. Sehingga keuntungan individu ini akan secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan dampak positid bagi perusahaan.

Penerapan MBO tentu saja tidak berarti bahwa organisai telah bebas dari segala masalah. Penyebab terjadinya masalah pada umumnya berasal dari para bawahan yang cukup sulit diatasi karena menyangkut masalah status, kenaikan jabatan dan gaji bahkan tidak jarang yang menyebabkan ketegangan serta kebencian. Hampir semua masalah ini merupakan persoalan yang berulang-ulang dihadapi organisasi, baik mereka yang menerapkan program MBO maupun yang tidak menerapkannya. Berikut kelemahan dari MBO:

  1. Proses negosiasi serta pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan waktu yang cukup lama.
  2. Adanya kecenderungan seorang karyawan untuk memenuhi sasarannya tanpa mempedulikan rekan kerjanya, sehingga hilangnya kerjasama team yang dapat berpengaruh terhadap produktifitas organisasi.
  3. Cenderung gagal bila tidak ada komitmen berkelanjutan dari manajemen puncak.
    Pada kategori ini meliputi beberapa masalah penting yang harus dikendalikan agar program MBO sukses, yaitu:
  4. Gaya dan dukungan manajemen.
  5. Penyesuaian dan perubahan.
  6. Keterampila-keterampilan antar pribadi.
  7. Diskripsi jabatan.
  8. Penetapan dan pengkoordinasian tujuan.
  9. Pengawasan metode pencapaian tujuan.
  10. Konflik antara kreativitas dan MBO