Mengapa Burger Disebut Sebagai Junkfood

image

Burger adalah jenis makanan cepat saji. Itu didefinisikan sebagai hidangan yang terdiri dari daging, sayuran, dan saus di dalam roti bundar. Isi ini umumnya mengandung patty, sayuran, keju, dan sejenisnya. Burger adalah hidangan lezat. Itu disukai di antara orang-orang, dan banyak restoran mendapatkan popularitas karena mereka. Sanggul adalah nama roti yang memiliki permukaan bundar. Itu terdiri dari berbagai tepung, misalnya, gandum.

Sejarah Burger menceritakan bahwa roti disiapkan dengan tangan dari daging sapi. Saat ini, burger tipis dengan ketebalan seragam. Burger juga dibuat memiliki begitu banyak lapisan irisan roti. Burger ini dikenal sebagai burger berlapis. Patty bulat Burger, yang terbuat dari kentang tumbuk, adalah salah satu isian populer Burger.
Namun, burger dikategorikan sebagai junkfood. Mengapa hal itu terjadi?

Berdasarkan sumber yang aku baca, burger disebut juga sebagai junkfood karena memiliki kalori dan lemak jenuh yang tinggi, namun memiliki nutrisi yang rendah. Jadi, walaupun burger berbahan sayuran, tetapi kandungan lainnya lebih merugikan. Daging yang digunakan untuk membuat patty burger pada umumnya juga bukanlah daging yang memiliki kualitas tinggi, serta bernatrium tinggi, dimana pastinya dapat berdampak buruk pada kesehatan seeseorang jika terlalu sering mengkonsumsinya.

Tetapi perlu diketahui juga bahwa tidak semua burger termasuk junkfood, apalagi sekarang-sekarang ini banyak tempat makan yang menawarkan burger versi sehat, yang kaya akan nutrisi, protein, dan juga vitamin karena menggunakan bahan yang sehat dan juga premium, sehingga sangat lebih aman untuk dikonsumsi.

Referensi

Bahannya Sehat, tapi Kenapa Burger Jadi Junk Food? - GenPI.co

Menurut beberapa ahli gizi, makanan burger tidak hanya memberikan kenaikan berat badan, namun juga dampak lain. Burger memiliki kandungan natrium dan fruktosa yang akan membuat tubuh untuk menginginkan lebih banyak makanan berlemak. Itulah yang menjadi alasan satu burger kurang bisa memuaskan hasrat makan kita.

Setelah burger sudah kita konsumsi, sekitar 30 menit kemudian ginjal kita harus bekerja keras untuk bisa menyingkirkan banyaknya natrium yang telah masuk ke dalam tubuh. Hal ini juga membuat jantung bekerja lebih cepat untuk memompa darah ke pembuluh darah.Saat energi tubuh sudah dipompa untuk mencerna zat-zat sulit dalam sebuah burger, maka tak heran bila seporsi burger yang mengandung sekitar 540 kalori hanya bisa membuat kita kenyang selama 40 menit atau 1 jam. Setelah itu, tubuh kita akan merasa lapar kembali dan menginginkan makanan lain.

Dengan demikian, tidak dipungkiri lagi bahwa burger bisa dibilang sebagai makanan dengan urutan teratas sebagai junk food, yaitu tinggi kalori, kaya lemak, gagal membuat Anda kenyang, dan membuat tubuh kesulitan dalam mengolahnya. Jadi, kita memang perlu membatasi konsumsi burger.

Referensi

Ini Alasan Burger Jadi “Junk Food” Nomor 1

Burger dijuluki junk food atau makanan tak sehat. Padahal bahannya sehat semua. Ada sayuran, roti, dan daging di dalamnya. Kok bisa ya?
Berikut alasannya :

  1. Kalori dan lemak jenuh tinggi
    Burger memiliki kalori, lemak jenuh, natrium yang sangat tinggi.
    Jadi, walaupun makanan khas Amerika ini mengandung sayuran seperti lembaran selada dan beberapa pickled cucumbers (acar timun), tetapi kandungan lainnya lebih merugikan.

  2. Dagingnya bukan berkualitas tinggi
    Perlu diketahui, bahan yang kerap digunakan untuk membuat patty burger bukanlah daging berkualitas tinggi.Daging cincang biasanya berasal dari berbagai bagian sapi yang tidak terpakai lalu diolah menjadi satu, misalnya tulang rawan, jaringan ikat sapi, dan lain sebagainya.
    Persentase daging sungguhan dengan daging campuran lainnya juga berkisar 50:50.

  3. Natrium tinggi
    Agar campuran dagingnya lebih oke, sebanyak 3.000 - 4.000 mg natrium ditambahkan.Padahal, BPOM di Amerika Serikat merekomendasikan batasan maksimal natrium hanya 1.500 - 2.300 mg per harinya.

  4. Ada zat aditif
    Perusahaan makanan umumnya menggunakan berbagai zat aditif, seperti natrium fosfat serta nitrat untuk mengawetkan dan memberi tekstur pada daging.Meskipun zat tersebut aman, tetapi jika dikonsumsi berlebihan dalam jangka panjang bisa menimbulkan berbagai penyakit.

1 Like