Mengapa Bisa Terjadi Gempa?

gempa bumi

Gempa bumi terjadi karena adanya gerakan mendadak di dalam Bumi, di bawah permukaan sampai kedalaman sekitar 660 km (ingat bahwa Bumi mempunyai jari-jari sekitar 6.371 km). Bumi kita ini terdiri dari lempeng-lempeng. Gerakan mendadak di dalam Bumi dapat terjadi akibat adanya lempeng-lempeng Bumi yang saling bertabrakan, saling bergesekan atau saling menjauhi.

Planet Bumi terdiri dari beberapa lapisan. Yang paling luar disebut kerak bumi, di bawahnya secara berturut-turut ada lapisan litosfer (batuan), mantel atau selubung bumi dan inti bumi. Inti bumi ini sangat panas, temperaturnya mencapai lebih dari 5000oC akibat adanya peluruhan beberapa isotop radioaktif dengan waktu paruh yang panjang.

Oleh sebab itu, dalam kurun waktu jutaan tahun (ingat bahwa usia Bumi adalah sekitar 4,5 milyar tahun), mantel/selubung bumi mengalami proses konveksi, mirip dengan yang terjadi ketika air dipanasi sampai mendidih. Jadi, karena gaya konveksi termal inilah lempeng-lempeng (litosfer + kerak) bumi dapat bergerak, meskipun lambat namun pasti.

Gerakan tiba-tiba yang memicu gempa itu terjadi karena lempeng bumi mempunyai sifat elastik. Sebagai gambaran sederhana, benda yang elastik, seperti penggaris mika, jika ditekan tidak langsung patah, namun melengkung dulu, baru setelah batas elastisitasnya dilampaui penggaris tersebut mendadak patah. Kira-kira begitu juga yang terjadi dengan lempeng bumi yang mengalami tekanan dan kemudian mendadak patah saat gempa terjadi.

Sumber: