Mengapa beberapa sistem operasi ternama lebih memilih close source?

Beberapa OS ternama, misalnya Windows lebih memilih close source daripada open source. Padahal OS open source memiliki banyak keunggulan dan diminati banyak orang.

Sistem operasi close source ialah sistem operasi yang bersifat tertutup, artinya kode programnya tidak untuk digunakan secara umum. Pemilik code yang closed source bisa membagi source codenya melalui lisensi dengan gratis maupun membayar, namun meskipun gratis, lisensi tertentu bisa membuat sebuah sistem operasi tidak sepenuhnya open source. Jika program tersebut bukan didistribusikan vendor, maka program tersebut termasuk software bajakan.

Sementara Sistem Operasi Open Source ialah perangkat lunak (software) yang memiliki kode program yang bersifat terbuka dan disediakan oleh pengembangnya secara umum agar dapat untuk dipelajari, diubah ataupun dikembangkan lebih lanjut dan juga disebarluaskan dan boleh bahkan untuk memperbaiki bug atau kesalahan pada program tersebut.

Sistem operasi open source memiliki beberapa keunggulan, antara lain :

  • Legal
  • Dukungan dari pengembang lebih besar.
  • Lebih aman
  • Kemudahan dalam pengembangan atau modifikasi.
  • Banyak tenaga (SDM) yang berperan mengerjakan proyek.
  • Kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki
  • Kualitas hasil lebih terjamin karena komunitas melakukan evaluasi
  • Tidak mengulangi development
  • Penyelamatan Devisa Negara
  • Umumnya gratis

:desktop_computer: Contoh Sistem operasi yang termasuk Open Source

  • Linux:Ubuntu, Red Hat, Mandriva, CentOS, Fedora, Blankon, OpenSUSE, Clear OS
  • Open BSD dan Free BSD
  • Open Solaris dan Solaris
  • Android

Namun, banyak perusahaan ternama juga yang lebih memilih menggunakan close source daripada open source, salah satunya adalah Windows. Windows telah digunakan miliaran orang semenjak pertama kali dilepas 30 tahun lalu, Windows ialah OS paling laris sepanjang masa. Wajar jika Microsoft ‘sedikit’ protektif melindungi karya kesayangan itu

Alasan mereka menggunakan close source adalah :
• Sistem lebih stabil karena ada pertanggung jawaban dari perusahaan yang mengembangkan sistem
operasi tersebut
• Suport langsung dari pemilik program atau perusahaan pengembang
• Lebih mudah untuk digunakan dan antarmuka juga lebih menarik.
• Lebih mudah digunakan / dipelajari / dipahami oleh orang awam.
• Lebih dapat dikontrol oleh penanggung jawab resmi (Kestabilan sistem terjamin)
• Support langsung dari pemilik aplikasi /program.
• User friendly.
• Banyak dukungan dari vendor program lainnya.
• Banyak terdapat garansi dari vendor.

Jadi, kesimpulannya mengapa mereka lebih memilih close source, alasannya adalah untuk memuaskan para pengguna dari semua kalangan, baik itu orang awam ataupun profesional. Selain itu, close source yang berbayar ini menjadi sumber pendapatan bagi mereka.

SUMBER :

Banyak perusahaan sistem operasi seperti microsoft yang menyediakan Sistem operasi bersifat close source. Tentu saja ada beberapa pertimbangan dari pihak microsoft sendiri menjadikan windows sebagai OS yang close source. Karena seperti yang diketahui, OS yang open source dapat diubah dan dimodifikasi secara bebas sehingga jika kurang dalam hal penanganan, akan membuat stabilitas dari berjalannya sistem menjadi terganggu. Untuk itu windows diciptakan sebagai close source, karena windows dapat meningkatkan nilai jualnya dengan menjamin stabilitas dari sistem windows itu sendiri, Selain itu, OS close source menurut beberapa orang lebih mudah digunakan. Dan juga, dengan dijadikannya windows sebagai close source dapat menambah pendapat dari perusahaan. Akan tetapi, inilah yang sekaligus menjadi kekurangan dari closed source. ini menjadikan harganya melambung tinggi dikarenakan lisensi yang ada didalamnya. Selain itu, celah yang terbuka juga menjadi kelemahan dan membutuhkan firewall untuk menjaga keamanan baik itu data yang ada di komputer user.

Akan tetapi, open source tidak selalu berarti gratis, yang dimana beberapa OS yang open source tetap perlu mengeluarkan biaya jika ingin memperolehnya, seperti RedHat Linux, tapi dengan biaya yang lebih terjangkau. Tujuan sesungguhnya dalam pengembangan dan penciptaan Sistem Operasi open source adalah menghilangkan ketergantungan terhadap vendor, yang dimana dari pihak vendor sendiri bisa saja bertindak seenaknya. Open Source juga menyediakan software yang mudah dijangkau oleh masyarakat luas dan menghindari adanya pengambilan keuntungan secara besar besaran dari pihak vendor karena harganya yang relatif ‘murah’. Selain itu, bebasnya pengguna memodifikasi mengakibatkan besarnya kemungkinan terjadinya resiko terganggunya stabilitas sistem. Untuk itulah beberapa OS close source lebih dipilih.

Sumber :

http://www.mandalamaya.com/pengertian-closed-source/
http://www.habibullahurl.com/2015/10/open-source-dan-close-source.html

Pengertian Sistem Operasi
Di dunia pemrogaman, kita pasti tidak asing mendengar istilah Sistem operasi. Sistem operasi sendiri adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem operasi merupakan jenis yang paling penting dari perangkat lunak sistem dalam sistem komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program aplikasi booting.

Untuk fungsi-fungsi perangkat keras seperti sebagai masukkan dan keluaran dan alokasi memori, sistem operasi bertindak sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras komputer. meskipun kode aplikasi biasanya dieksekusi langsung oleh perangkat keras dan seringkali akan menghubungi OS atau terputus oleh itu. Sistem operasi yang ditemukan pada hampir semua perangkat yang berisi komputer-dari ponsel dan konsol permainan video untuk superkomputer dan server web.

Dalam system operasi sendiri memiliki 2 macam yaitu Open source dan Close source yang akan saya jelaskan lebih lanjut dibawah ini :
088a1-1452333_20130825103957

1. Open source
Open source adalah perangkat lunak dimana kode program terbuka dan disediakan oleh pengembangnya secara umum agar dapat dipelajari, diubah atau dikembangkan lebih lanjut dan disebar luaskan. Jika ada pembuat perangkat lunak yang tidak mengizinkan kode programnya diubah atau dimodifikasi, maka bukanlah disebut sebagai open source walaupun kode program dari perangkat lunak tersebut tersedia.

Keuntungan :

  • Banyak tenaga (SDM) yang berperan mengerjakan proyek
  • Kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki
  • Kualitas hasil lebih terjamin karena komunitas melakukan evaluasi
  • Lebih aman
  • Hemat biaya
    -Tidak mengulangi development

Kekurangan :
-Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan open source

  • Tidak adanya proteksi terhadap HAKI

Contoh dari Sistem operasi yang termasuk Open Source :

  • Linux:Ubuntu, Red Hat, Mandriva, CentOS, Fedora, Blankon, OpenSUSE, Clear OS Open BSD dan Free BSD
  • Open Solaris dan Solaris, Andoid

2. Close source
Close Source adalah Sistem operasi yang codenya tidak dibuka untuk umum, pemilik code yang close source bisa membagi source codenya melalui lisensi dengan gratis maupun membayar. meskipun gratis, lisensi tertentu bisa membuat sebuah sistem operasi tidak sepenuhnya open source. Misalnya jika lisensi tersebut ada larangan untuk memodifikasi code, maka sistem operasi ini tidak open source.

Pada umumnya program komputer memiliki lisensi atau Hak Cipta yang melindungi hasil ciptaan itu dari penggunaan yang tidak adil oleh orang lain. Namun kebanyakan lisensi yang ada sekarang ini khususnya untuk program komputer yang Close Source mencantumkan klausul-klausul yang menempatkan pembeli atau pengguna pada posisi yang sangat lemah.

Keuntungan :

  • Kestabilan sistem terjamin karena ada penangung jawab resmi.
  • Support langsung dari pemilik aplikasi /program.
  • Mudah mendapatkan sertifikasi.
  • Lebih mudah digunakan / dipelajari / dipahami karena mayoritas pengguna menggunakannya ( pada daerah tertentu ).

Kekurangan :

  • Tidak ada support khusus / langsung dari pembuat (developer).
  • Celah yang terbuka, bisa dimanfaatkan untuk pengambilan informasi.
  • Sosialisasi pemakaian, agak sulit, karena umumnya pengguna menggunakan close source hanya pada daerah tertentu.
  • Sulit untuk mendapatkan sertifikasi.
  • Adanya lisensi yang mengharuskan pengguna untuk menyediakan dana /financial.
  • Pengembangan terbatas.
  • Diperlukan antivirus.
  • Aplikasi umumnya tersedia berbayar.
  • Deteksi kelemahan aplikasi menunggu feedback dari pengguna.

Contoh dari Sistem operasi yang termasuk Close Source :

  1. Operating System (Sistem Operasi), contoh : Microsoft Windows.
  2. Languages (Bahasa Pemrograman), contoh : Visual Basic, ASP, Pascal.
  3. Web Browser, contoh : Internet Explorer
  4. Aplication (Aplikasi), contoh : Adobe Photoshop, CorelDraw
  5. Office Suites (Aplikasi perkantoran), contoh : Microsoft Office
  6. Server Aplication (Server), contoh : ColdFusion, IIS .
  7. Antivirus, contoh : Norton Antivirus, McAfee .
  8. Games, contoh : FIFA 2006, Winning Eleven, Spiderman .

Alasan beberapa perusahaan besar memilih mengeluarkan software close source meskipun software open source lebih banyak memilki keunggulan serta peminat salah satunya adalah karena mereka bisa menjaga atau mengantisipasi tersebarnya kode yang tidak dibuka untuk umum serta lisensi dimana itu merupakan hak cipta dari perusahaan itu sendiri tidak bisa sembarangan dipakai oleh umum kecuali pemilik code yang close source bisa membagi source codenya melalui lisensi dengan gratis maupun membayar. meskipun gratis, lisensi tertentu bisa membuat sebuah sistem operasi tidak sepenuhnya open source. Misalnya jika lisensi tersebut ada larangan untuk memodifikasi code, maka sistem operasi ini tidak open source.

Selain itu, dalam close source selalu diberlakukan membayar lisensi secara berkala hal ini dapat memberikan keuntungan lebih banyak kepada perusahaan yang memproduksinya. Meskipun beberapa software open source bukan berarti dia lebih hemat dari pada keluaran software close source.

Namun yang sering kita ketahui factor kebiasaan merupakan penyebab utama yang membuat perusahan besar tetap mempertahankan keluaran softwarenya berupa close source karena pada dasarnya perusahaan mencari keuntungan dari konsumen. Bayangkan saja sejak pertama kali dikenalkan komputer, hampir di semua sekolah, kampus, dan tempat-tempat pelatihan kerja, produk dan platform yang digunakan mayoritas adalah produk premium yang notabene closed source.

Hal ini membuat pengguna komputer jauh lebih familiar menggunakan Microsoft Office daripada Open Office, lebih familiar menggunakan Windows daripada Linux, atau lebih familiar menggunakan Photoshop daripada GIMP.

Selain itu dari segi perusahaan dan enterprise, mayoritas juga menggunakan produk premium dan menjadikannya syarat keahlian yang harus dikuasai oleh karyawan. Hal ini membuat produk premium seolah menjadi standard perusahaan dan bisnis kelas enterprise, sehingga pengguna produk Open Source seringkali mengalami masalah kompatibilitas.

Refrensi :

https://ahmadbinhanbal.wordpress.com/2012/09/05/penggunaan-sistem-operasi-open-source-vs-closed-source-di-lingkungan-masyarakat/