Mengapa beberapa orang tidak mengakui privilege yang dimilikinya?

Mungkin disini kalian udah pada tahu kan apa itu privilege? Tapi bagi yang belom tahu apa itu privilege, jadi privilege atau hak istimewa merupakan hak yang bisa dinikmati oleh segelintir orang, katanya dengan kita memiliki privilege maka kita akan menjalani kehidupan dengan lebih mudah. Memiliki hak istimewa, berarti Anda memiliki keuntungan yang tidak diperoleh dalam masyarakat melalui beberapa aspek identitas, dibandingkan dengan orang-orang yang tidak memiliki atribut itu.

Privilege itu juga bermacam-macam loh, salah satu contohnya adalah terlahir dari keluarga kaya. Dari sini, kita bisa melihat banyak kemudahan yang orang tersebut rasakan, contohnya bisa sekolah dimana saja, mampu berlibur kemana saja dan mampu membeli semua yang diinginkan. Namun, masih ada beberapa orang yang tidak mengakui privilege yang dimilikinya. Menurut kalian, apa penyebab orang-orang tersebut menyembunyikan atau tidak mengakui privilege yang mereka miliki?

3 Likes

menurutku, karena mereka telah terbiasa dengan keaadan yang dimilkinya. sehingga itu tidak terasa istimewa. coba deh tanya sama teman yang yang memiliki privilege “wah enak ya lu punya ini, bisa ini blabla” kebanyakan mereka menjawab “ga, biasa aja” dan juga untuk menjaga diri mereka dari sikap sombong.

Menurut penelitian NTU, orang orang yang tidak mengakui privilege yang dimilikinya yaitu karena mereka enggan untuk diuntungkan dari ketidakadilan yang terjadi. Hal ini bisa menimbulkan penilaian negatif terhadap dirinya.

Bener banget. Karena kita gabisa milih buat lahir di kondisi keluarga yang seperti apa. Memang anak yang udah “kaya dari lahir” cenderung ga merasa kalo mereka puya privilege tertentu karena emang dia udah dari lahir selalu dalam keadaan seperti itu dan melakukannya bukan untuk dibuat-buat demi memperoleh pengakuan. Justru mereka cenderung menutupi beberapa atau bahkan semua privilege yang dimiliki biar ga ketauan temennya atau orang lain yang memiliki kondisi berbeda. Tujuan utamanya ya pasti biar dia ga dicap sombong, biar orang lain ga iri, dan bisa diterima di lingkungan yang luas.

1 Like

Benar jawaban dari teman-teman diatas, penyebab orang-orang tersebut menyembunyikan privilege adalah sudah takdir, menghindari sikap sombong, menghindari penilaian negatif, dll. Tetapi bagaimana jika dia tidak menyembunyikan privilege yang dia punya? mungkin dia akan paham etika orang luar negri, mungkin dia bisa mendapat kepercayaan perusahan besar untuk membantu umkm, mungkin dia bisa mendapatkan pacar yang dia inginkan, dia juga bisa bergaul dengan orang yang punya privilege yang sama dengan dia untuk memudahkan urusan, dsb. munkin…

Menurutku mereka tidak mengakuinya karena beberapa hal. Seperti misalnya tidak ingin di cap sombong, ingin diterima oleh lingkungannya karena terkadang beberapa orang suka mengejek atau berkomentar pedas terhadap orang yang mempunyai privilege, tidak ingin mendapatkan pandangan negatif, tidak ingin terbebani dengan ekspektasi orang sekitarnya karena orang-orang biasanya memiliki ekspektasi lebih terhadap mereka yang memiliki privilege, dan mereka tidak ingin pencapaian yang mereka dapat, dianggap hanya karena privilege yang mereka punya.

Terkadang orang yang memiliki privilege sebenarnya menyadari hal itu namun dia merasa risih akan sematan yang muncul dari privilege tersebut. Bagaimana tidak mungkin dia sering disindir oleh orang-orang sekitarnya atau dijadikan bahan bercanda oleh teman-temannya atau orang lain tidak pernah mengakui apa yang dia lakukan dengan usahanya sendiri. Selalu saja orang-orang menganggap bahwa keberhasilan yang dia dapatkan yak arena dia mendapat privilege itu tadi. Sehingga dia tidak mau mengakui bahwa dia memang memiliki keistimewaan tersendiri, dan berusaha mendapatkan pengakuan orang orang sekitarnya bahwa dia juga bisa berhasil karena dia benar-benar berusaha sendiri. Dengan harapan privilege tersebut tidak selalu melekat pada dirinya.

Dari tanggapan-tanggapan teman-teman, menurutku intinya orang-orang tertentu menyembunyikan privilegenya karena mereka mau dianggap sama dan diperlakukan dengan sama. Misalnya saja, ketika kita berada dalam suatu lingkungan yang sama dengan teman dekat kita, lantas kita diperlakukan khusus sedangkan teman kita diperlakukan secara normal. Pasti rasanya jadi canggung dan mengundang pandangan-pandangan buruk :slightly_frowning_face:

Untuk menyembunyikan jelas alasannya seperti yang diutarakan teman-teman diatas, yaitu agar lebih diterima dipergaulannya serta untuk menghindari sikap sombong. Namun bisa jadi penyebab tidak mengakui timbul akibat dari kebiasaan. Tak jarang juga yang menyangkal adanya privelege karena mereka telah bekerja keras dan ingin diakui atas usahanya tersebut, namun kenyataanya memang yang lahir dari keluarga kaya lebih memiliki akses lebih dalam segala hal.

Setiap orang memang punya masalahnya sendiri, oleh karena itu kebanyakan dari mereka menyangkal adanya privelege ini karena hidup mereka bagi mereka sendiri terkadang tidak terlalu istimewa, karena masalah dalam kehidupan itu adalah hal yang tidak bisa dipisahkan terlepas dari apapun latar belakangnya. Untuk dapat mengakui, biasanya diperlukan cerminan nyata yang bisa kita lihat langsung dari tetangga kita, atau orang-orang dipinggir jalan akan seberapa beruntungnya kita untuk sekedar bisa dan mampu mengenyam bangku perkuliahan ini. Oleh karena itu, selalu bersyukur kawan, selalu bersyukur.

Saya sendiri mengartikan privilege sebagai sebuah head start. Privilege tidak menjamin kesuksesan, tetapi memperbesar peluang meraihnya dibanding orang lain yang tidak memilikinya. Sayang, kata privilege ini kini jadi terdengar ‘miring’ karena banyak yang mengaitkannya dengan ‘kunci emas’ yang otomatis bisa membuka segala pintu tanpa harus berusaha. Tapi bagi seseorang yang tidak mengakui privilige yang dia miliki menurutku itu kembali ke hak-hak masing karena mungkin ada yang ingin dan berupaya dengan usaha sendiri tanpa ingin dengan privilige yang dia punya.

Kalau menurut saya, karena pada umumnya privilege dianggap sebagai sebuah kemudahan seseorang dalam mencapai suatu kondisi yang dianggap mudah dalam sebuah kalangan. Sementara, untuk beberapa individu akan lebih merasa bangga jika mendapatkan sebuah keberhasilan karena perjuangan yang gigih. Untuk itu, perlu diketahui apa kegunaan privilege untuk diakui atau tidaknya. Dalam beberapa segi, privilege terkadang membuat seseorang terlihat hanya beruntung dalam hidupnya. Sedangkan dalam segi lain dapat diketahui pula bahwa privilege hanya sebagai hal yang sedikit membantu seseorang tersebut dalam mencapai keberhasilannya, yang mana hal tersebut belum tentu akan menjadi tolak ukur sebuah keberhasilan apabila tidak diimbangi dengan kemampuan yang mencukupi.

Mungkin memang mereka tidak ingin memegahkan diri atau seseorang yang rendah hati. Tiap orang memiliki sifat dan prinsip hidup yang berbeda-beda.
Dan mungkin karena mereka sangat menjunjung keadilan. Yang akhirnya dapat memberi contoh kepada masyarakat bahwa penerapan privilege di dalam masyarkat tidaklah baik.

setuju, sudah terbiasa agar tidak dipandang negatif karena kemudahan-kemudahan yang dia milik, dan bisa jadi karena lingkungannya sudah membatasi persepsinya akan beragam hal termasuk privilage.

Menurut saya sih mungkin sebab privilage yang mereka punya justru membuat mereka repot atau risih. Contoh orang akan berekspekstasi lebih jika tahu bagaimana latar belakang keuarganya. Anak seorang guru misalnya akan dipandang sebagai anak pintar, padahal belum tentu. Anak ustad akan dipandang sebagai anak soleh, padahal belum tentu juga.

Selain itu ada kemungkinan mereka menghindari jarak interaksi dengan teman main maupun teman kerja. dengan cara seperti itu mereka dapat menghindari orang-orang yang hanya mengambil keuntungan darinya atas privilage yang dimiliki.