Mengapa batik tulis lebih mahal dibandingkan dengan batik biasanya?

Dalam dunia batik, sering kita mendengar adanya jenis batik tulis. Perbedaanya yang sering terlihat adalah harga batik tulis yang relatif lebih mahal daripada batik biasanya. Mengapa harga batik tulis dibanderol lebih mahal dari batik biasa?

Dari segi harga batik tulis lebih mahal dari batik cap bahkan harganya pun bisa berkali-kali lipat dari harga batik cap. Mengapa Batik tulis harganya mahal, berikut alasannya :

  • Pengerjaan manual.
    Pengerjaan batik murni menggunakan peralatan maual dari canting sampai dengan peralatan-peralatan lainnya dan cara pembuatannya juga sederhana dikerjakan oleg perajin-perajin batik, juga membutuhkan waktu yang lama dalam menyelesaikan satu desain batik.

  • Jiwa seni yang tinggi.
    Pembuatan batik tulis sang perajin mempunyai juga jiwa seni yang tidak dimiliki semua orang, sehingga perlu pembelajaran khusus untuk menjadi perajin batik tulis. Biasanya perajin batik tulis turun temurun.

  • Memiliki karakter pada tiap desainnya.
    Dalam membuat batik tulis memerlukan juga kesabaran, utuk mendapatkan batik tulis yang bernilai seni tinggi. Satu potong kain batik tidak mungkin dikerjakan secara masal, bahkan tidak dapat diwakilkan atau diteruskan oleh orang lain karena akan merubah karakter batik tulis tersebut.

  • Perlu perhatian lebih dalam penggunaannya.
    Karena dikerjakan manual, letak moti batik, corak dan grafis tidak bias presisi, hal tersebut merupakan salah satu yang membedakan antara batik cap dengan batik tulis, sehingga pada saat akan dijahit memerlukan juga pekerjaan lebih untuk mendapatkan posisi pola yang akan digunakan dalam membuat pakaian berbahan dasar batik tulis.

Sumber:

Batik tulis lebih mahal dibandingkan dengan batik biasa karena proses pembuatannya yang lebih rumit, memakan waktu lebih lama, dan melibatkan keterampilan seniman batik yang sangat terampil. Biasanya batik tulis dijual kainnya, bukan baju,mengingat harganya yang mahal. Untuk kain ukuran 3 meter, untuk kain katun harganya di atas 1 juta dan untuk kain sutra harganya di atas 2 juta. Tergantung tingkat seni dan kerumitan pola batik yang ada.

Beberapa alasan utama mengapa batik tulis lebih mahal melibatkan faktor-faktor berikut:

  1. Proses Pembuatan yang Lebih Lama: Pembuatan batik tulis melibatkan proses yang lebih panjang dan rumit dibandingkan dengan batik cap atau batik printing. Setiap motif dan warna diaplikasikan secara manual oleh seniman menggunakan alat tulis lilin (canting). Hal ini memerlukan ketelitian dan keahlian yang tinggi.

  2. Keterampilan Seniman: Seniman batik tulis harus memiliki keterampilan khusus dalam mengendalikan canting untuk membuat motif yang kompleks dan rinci. Proses ini memerlukan waktu yang lama untuk menghasilkan karya seni batik yang berkualitas tinggi.

  3. Unik dan Tidak Reproduktif: Setiap batik tulis dianggap unik karena hasilnya tidak dapat sepenuhnya direproduksi dengan sempurna. Meskipun motifnya mungkin sama, ada sentuhan unik dalam setiap karya yang mencerminkan keahlian dan ekspresi seniman.

  4. Bahan dan Pewarna yang Berkualitas Tinggi: Batik tulis sering menggunakan bahan kain yang berkualitas tinggi, seperti katun atau sutra, dan pewarna alami atau pewarna yang lebih baik. Penggunaan bahan berkualitas tinggi dan pewarna yang lebih mahal dapat meningkatkan biaya produksi.

  5. Penggunaan Lilin Tepat dan Kontrol Warna: Proses aplikasi lilin pada batik tulis membutuhkan keahlian khusus dalam menciptakan batas-batas yang tajam antara warna-warna yang berbeda. Selain itu, seniman harus memiliki kontrol yang baik terhadap teknik pewarnaan untuk menghasilkan warna yang konsisten dan menarik.

  6. Pertimbangan Seni dan Kreativitas: Batik tulis sering kali dianggap sebagai bentuk seni yang lebih tinggi, dan harganya dapat mencerminkan nilai seni dan kreativitas dari seniman yang menciptakannya.

Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, dapat dijelaskan mengapa batik tulis memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan batik biasa atau batik yang diproduksi secara massal.