Wajarkah Jika Banyak Orang Mudah Merasa Insecure Dengan Dirinya?

Insecure ?

Kata ini sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita, akhir-akhir ini banyak pihak yang menyebutkan bahwa dirinya tengah insecure.

Hal yang menjadikan insecure pun bersumber dari berbagai hal, ada yang insecure karena wajahnya, tubuhnya, kepandaiannya, postur fisiknya, kekayaan, dll. Intinya apapun yang lebih dari dirinya pasti akan ada rasa insecure.

Tapi sebenarnya wajar atau tidak sih jika kita merasa insecure?

5 Likes

Terkadang saya mudah sekali insecure tapi diantara hal lain yang menjadikan saya insecure, kepandaian dan public speaking adalah hal yang sangat membuat saya insecure. Minder kalau melihat atau bertemu dengan orang-orang yang pandai, tapi untuk apa insecure berlarut-larut kalau tidak dijadikan sebagai langkah berubah lebih baik lagi.

Pernah suatu ketika saya mendengar opini salah satu selebgram, kurang lebih seperti ini :
“Kita ini perlu loh dan wajar aja kalau insecure, karena kalau ga insecure hidup kita bakal biasa-biasa aja. Ga ada usaha untuk jadi pribadi yang lebih baik lagi, yang terpenting jangan berlebih dan tetap mencintai diri sendiri”.

Jadi saya semakin tercerahkan pengetauan saya, sebenarnya insecure itu tidak selamanya berkonotasi buruk, tapi jadikan insecure sebagai langkah untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Jadi jangan selalu menjudge orang yang insecure buruk, karena kita tidak tahu bagaimana cerita hidupnya selama ini.

Terus sempat beberapa minggu yang lalu melihat kalimat ini :

“Rubah insecure menjadi bersyukur”

Keren sih kalimat ini sangat memotivasi, tapi yang perlu ditekankan tidak semuanya yang insecure mereka kurang bersyukur. Karena menurut saya rasa tersebut wajar dirasakan oleh manusia, namanya juga manusia makhluk yang memiliki akal dan perasa. Yang terpenting sih jangan berlebihan saja.

1 Like

Yak, merasa insecure saya yakin setiap perempuan pernah merasakan ini dan menurut saya wajar apabila perasaan ini muncul karena sifat manusia memang selalu merasa kurang. Yang bisa merubah sifat ini adalah persepsi yang kita punya terkait apa itu definisi cantik. Apakah cantik itu berkulit putih tanpa jerawat, yang mulus tanpa pori-pori ? Ataukah kamu punya definisi sendiri terkait “cantik” ?

Kalau saya, sebenarnya masih senantiasa menata mindset bahwasannya cantik itu tidak perlu menyesuaikan dengan standar cantik orang awam yang kulitnya harus putih dan mulus. Kulit hitam atau sawo matang pun akan terlihat cantik, berjerawat pun akan terlihat cantik, karena semua perempuan itu cantik ketika dia memiliki hati yang baik dan pemikiran yang positif. Cantik tidak selalu soal fisik.

Saya juga sepakat dengan statement ini, kita harus senantiasa bersyukur dengan kondisi apapun yang kita miliki. Namun tidak berarti kita hanya membiarkan dan tidak merawa diri. Karena merawat diri adalah bentuk dari mencintai diri sendiri.

Hmm :face_with_raised_eyebrow: karena membaca opini ini saya jadi lebih tercerahkan bahwa tidak selamanya insecure itu buruk. Masih ada dampak baik dari adanya sikap insecure pada diri seseorang, hal tersebut wajar karena manusia adalah makhluk perasa. Ketika kita merasa insecure, kita pasti akan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Menjadi pribadi yang lebih baik lagi itu bukan hal yang salah loh, karena saya rasa sejatinya manusia memang harus selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Misal nih yang sebelumnya pemalas dalam segala hal, kemudian melihat orang yang sukses dan timbulan rasa insecure. Ia akan termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi. Dengan memperbaiki diri dan membuang jauh-jauh rasa malas agar cita-cita yang diinginkan dapat tercapai. Jadi menurut saya insecure itu perlu loh selagi masih sewajarnya dan tidak merugikan orang lain.

1 Like

Come on girls… Kamu cantik kok, semua perempuan itu cantik sebagaimana pun tampilanmu. Jangan pernah bandingkan dirimu dengan orang lain ya… Orang lain adalah orang lain, kamu adalah kamu. Terkadang kamu hanya fokus pada kekurangan kita, padahal masih banyak kebaikan dari dirimu yang memancarkan kecantikan hatimu. Yang membuat dirimu bermakna dan bermanfaat adalah dari bagaimana perilakumu ke orang-orang sekitarmu, bukanlah dari apa yang tampak dari fisikmu.

Memenuhi standar kecantikan orang lain, tidaklah ada habisnya. Yang ada kita akan merasa kurang dan sangat kurang sehingga kita menjadi tidak bersyukur. Jangan pernah khawatir tidak akan ada yang mencintaimu karena fisikmu. Karena prang yang benar-benar tulus mencintaimu tidak akan pernah menilaimu dari fisik tetapi hati. So…. Lebih baik kita fokus untuk memperbaiki diri dan ubah mindset yang negatif kea rah yang positif!

Menurut saya seseorang merasa insecure saat ia merasa tidak memenuhi standar tertentu, baik yang ditetapkan oleh diri sendiri atau hasil dari tekanan eksternal. Kalau belakangan ini semakin banyak orang yang insecure, bisa jadi karena semakin banyak standar yang harus dipenuhi untuk menjadi seseorang yang dianggap ideal atau memenuh standar. Misalnya untuk perempuan, ia akan memenuhi standar apabila tidak kelebihan berat badan dan berwajah flawless. Atau barangkali juga bagi orang berusia 20 an dianggap ideal bila sudah lulus kuliah, memiliki cv yang bagus, sudah bekerja dengan gaji di atas umr. Standar ideal ini masih banyak lagi contohnya dan meliputi banyak aspek. Seseorang menjadi insecure apabila ternyata ada gap antara dirinya dengan standar tersebut saat dibandingkan.

Barangkali yang dikatakan kak @Diah_Atika_Sari tentang insecure yang memacu diri untuk berkembang ada baiknya juga. Tapi sebelum mengejar banyak hal untuk mengatasi rasa insecure, ada baiknya kita tinjau lagi standar yang kita gunakan untuk membandingkan diri. Apakah standar itu memang harus dipenuhi? Apakah hal itu berarti dan memang sesuatu yang kita inginkan? Jangan sampai kita hanya ikut-ikutan dengan standar orang lain dan tidak memperhatikan apa yang benar-benar kita mau.

1 Like

Aku sepakat dengan apa yang dikatakan kak @annisa_shalihah meskipun dari yang saya tangkap konteks insecurenya di sini tidak terbatas hanya pada penampilan saja.

Pada prinsipnya memenuhi standar orang lain itu tidak ada habisnya. Sebagai manusia kita akan terus merasa kurang apabila kita sendiri tidak berusaha mencukupkan diri dengan bersyukur atas apa yang ada pada diri kita. Meskipun kita sudah mendapatkan semua yang kita mau, tapi kalau kita tidak mengapresiasi apa yang kita punya, tetap saja rasanya kosong. Boleh kok terus berusaha menjadi versi diri sendiri yang lebih baik, tapi kalau itu berarti mengejar standar yang tidak ada habisnya malah yang ada bukannya merasa penuh tapi malah insecure berkepanjangan. Hidup ini terlalu berharga untuk dihabiskan dengan perasaan insecure :slight_smile:

Insecure bisa terjadi sebab kurangnya rasa percaya diri, menurut saya. Dari pengalaman yang saya alami sendiri, biasanya ketika kita sudah mampu menumbuhkan rasa percaya diri terhadap apapun yang ada pada diri kita maka dengan sendirinya si insecure itu akan pergi.

kuncinya adalah berdamai, bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Jangan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Sebab orang lain yang secara kasat mata kita lihat sempurnapun pasti punya rasa insecure.

Hal yang memperburuk insecure adalah penghakiman dari orang lain. Terkadang kita juga tidak sadar turut menyirami bibit insecure di tubuh orang lain, memang tidak semua. kembali lagi bahwa orang yang belum berdamai dengan kekurangannyalah yang rentan mengalaminya.

1 Like

Rasa insecure, keraguan, tidak percaya diri, dan ketakutan pasti pernah dirasakan oleh semua orang. Bahkan orang yang paling percaya diri sekalipun, pernah memiliki perasaan yang sama dan aku rasa itu merupakan sebuah hal yang wajar. Menurut aku insecure adalah rasa dimana kita merasa tidak aman, namun jika rasa insecure ini terus berlanjut akan mempengaruhi kehidupan kita.

Biasanya hal yang dapat membuat diri sendiri menjadi insecure adalah adanya permasalahan dalam kehidupan sosial seperti sering dibanding-bandingkan dengan orang lain, menerima banyak penolakkan dikarenakan mungkin kita kurang mengerti akan suatu hal, pola asuh yang kurang tepat hingga sifat diri kita sendiri yang mungkin terlalu perfeksionis (ingin selalu terlihat sempurna). Hal-hal tersebutlah yang menurut aku akan membuat diri sendiri menjadi insecure.

Aku pernah ada dalam posisi tersebut dan dapat dibilang mungkin hingga saat ini masih merasakan hal yang sama, bedanya hanya saja untuk saat ini aku menjadi bisa untuk merubah rasa insecureku menjadi bersyukur dan terus menerima apapun yang terjadi dalam kehidupan. Cara-cara lain mungkin terkadang aku suka merenung dan berbicara pada diri sendiri bahwa “tidak ada gunanya dan akan semakin merugikan diri sendiri jika kita terus insecure. Lebih baik mencoba untuk berhenti membandingkan diri dengan orang lain dan mencoba untuk terus berpikir positif untuk hal apapun yang dilakukan”.

Semua orang pasti pernah ataupun sedang mengalami yang namanya insecure. Perempuan ataupun laki-laki pasti merasakan insecure. Dan itu wajar, insecure merupakan perasaan cemas ataupun kurang percaya diri yang membuat dirinya sendiri merasa tidak aman. Menurut aku insecure itu juga perlu selagi masih tidak berlebihan. Dengan rasa insecure seorang individu akan merasa ingin improve dirinya sendiri.

Insecure yang berlebihan juga tidak baik, dari yang pernah aku baca di HaloDoc kalau insecure berlebihan dapat berdampak ke mental. Ada banyak cara menghilangkan rasa insecure dan teman-teman dapat lakuin itu. Tak hanya itu, pakar psikologi dari luar negeri pernah bilang kalau insecure ini dapat dijadikan sebagai tameng pertahanan diri kita sendiri karena dapat membuat diri kita selalu waspada.

Wajar atau tidaknya tergantung kita memahami arti insecure sendiri dalam diri kita, contohnya jika kita insecure dengan fisik kita yang tidak sempurna menurut di mata orang lain atau bahkan di mata diri kita sendiri yang dapat menyebabkan kita rendah diri dan tidak bisa menerima diri kita sendiri apa adanya hingga kita membandingkan diri kita dengan orang lain sampai ada menyebabkan suicide menurut saya kata “insecure” tidak bisa di pakai untuk hal seperti ini.
Karena hal seperti ini dapat menyebabkan luka batin sendiri dalam diri kita yang menyebabkan penolakan dalam diri kita sampai kita membandingkan diri kita dengan oranglain padahal hidup semua manusia tidak ada yang sempurna dan tidak selalu baik. Sebagai manusia kita terlalu berharga dan kita sempurna di mata kita sendiri bukan di mata orang lain dan jangan menjadikan patokan pencapaian orang lain untuk diri kita. Karena standar sosial yang dibuat oleh masyarakat tidaklah penting karena semua orang mempunyai jalannya masing-masing.

Ubahlah insecuremu menjadi bersyukur :smiling_face_with_three_hearts:

menurutku wajar jika kita sesekali merasa insecure, hal ini bisa menjadi salahsatu caraku untuk mengevaluasi diri sendiri. karena aku termasuk kedalam orang yang sering merasa inseure terutama perihal fisik, kalau lagi kumat aku bisa nangis semaleman cuma merenungi kekurangan yang ada di diriku. nah sibuk dengan melihat kekurangan, aku sampai lupa kalau punya kelebihan lain yang bisa meningkatkan kepercayan diriku. mungkin sebagian orang ada yang sama sepertiku, nasihat dari siapapun susah ku terima ketika sedang berada di situasi seperti ini. karna beranggapan bahwa “kamu gak ngerti apa yang aku rasain”. sampai akhirnya diri sendirilah yang mampu menyadarkan bahwa hal seperti ini tuh salah. iya salah, kita salah kalau ketika merasa insecure tapi malah murung dan pasrah, kita salah ketika merasa insecure malah diam dan tidak berusaha mengupgrade diri. tapi rasa insecure nya sendiri tidak salah, itu wajar dan menurutku sebuah naluriah seorang manusia yang tidak pernah merasa puas dan selalu merasa kekurangan. hal utama yang harus dilakukan untuk mengurangi rasa insecure adalah berdamai dengan diri sendiri, menerima dan bersyukur atas apa yang sudah kita miliki, ketika melihat orang yang pencapaiannya lebih dari kita coba untuk jadikan itu sebagai motivasi bahwa kita juga mampu untuk berada di posisi itu.

Sangat wajar. Semua orang pasti mengalami rasa insecure dalam dirinya.

In my opinion akar dari rasa insecure adalah perbandingan. Kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Dengan apa yang dimilikinya, tentang pencapaiannya, keadaan fisik, dll.

Membanding-bandingkan adalah hal yang alami karena kita hidup dalam lingkungan sosial. Kita hidup bersama orang lain sehingga tentu saja kita melihat mereka dengan segala atributnya. Dalam pikiran akan timbul rasa ingin mengkategorikan seperti ‘apa sih yang membuatku berbeda/ sama dengan dia/ mereka ?’. Mungkin itu terjadi secara tidak sadar.

Jika dalam proses membandingkan itu ada rasa kurang puas dalam diri, kita merasa mereka lebih namun kita merasa kurang dari mereka, inilah cikal bakal insecurity.

Ah, andai saja semua orang bisa hidup tanpa ada perbandingan, mungkin semua orang akan bahagia dan puas dengan keadaan apa adanya

Comparison is the thief of joy - Theodore Roosevelt

Eits, tapi tidak juga. Rasa insecure tidak selamanya buruk. Justru dia bisa menjadi pemacu semangat jika kita bisa mengelola emosi dengan baik. Jadikan rasa insecure sebagai motivasi untuk mengejar “ketertinggalan” mu.

Banyak orang merasa insecure dengan dirinya sendiri karena mereka memiliki banyak patokan atau acuan yang selalu dibandingkan dengan orang lain, selain itu juga terlalu banyak melihat kelebihan orang lain dan membandingkan dengan kekurangan kita sendiri.
Menurut saya pribadi lebih baik fokus terhadap diri sendiri, karena kembali lagi semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ketika kita merasa insecure terus menerus maka dampak negatif yang dihasilkan akan lebih banyak, dan pastinya juga akan menghambat perkembangan diri kita dari kelebihan yang kita miliki serta takutnya mengambil resiko yang ada
Tetapi ada juga yang orang merasa insecure bisa untuk berfikir positif yaitu digunakan untuk acuan mereka bersemangat lagi dan berusaha lebih lagi, jadi memang benar adanya jika insecure tidak selamanya buruk

menurut gua insecure itu suatu hal yang wajar karena dengan merasa insecure kita bisa gunakan itu sebagai cara untuk merubah diri kita menjadi versi yang lebih baik lagi dari segi penampilan, sikap dll. tapi yang tetap di jaga adalah jangan sampai ke insecurean kita membuat kita menarik diri dari kehidupan sosial.
lakukan segala sesuatu dengan cukup dan sewajarnya.

Menurut saya, baik pria maupun wanita pasti pernah mengalami insecure. Entah terkait pencapaian, fisik, materi, dan berbagai hal lainnya. Semua orang dapat insecure tentu saja, menurut saya, insecure merupakan hal yang wajar. Insecure juga saya anggap sebagai salah satu bentuk kita memahami diri kita bagaimana sebenarnya. Terkadang, kita kerap membandingkan diri kita pada orang lain yang terlihat lebih daripada kita. Hal tersebut tidaklah salah, yang akan menjadi masalah adalah ketika kita semakin terpuruk karena kita membandingkan diri kita pada orang lain. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. So, jangan melihat orang hanya pada bagian kelebihan mereka saja, tetapi juga liat apa yang menjadi kekurangan mereka.

Ketika insecure membuat kita semakin terpuruk, tentu saja itu akan mempengaruhi kehidupan kita, bukan? Saya sangat setuju dengan pendapat kak @Diah_Atika_Sari bahwa kita harus merubah insecure kita menjadi bersyukur. Insecure bukanlah menjadi hambatan, tetapi menjadi motivasi kita untuk terus bergerak maju dan mengusahakan yang terbaik dalam segala hal.

Insecure adalah hal normal yang dirasakan oleh semua orang. Sebab, semua orang pasti pernah merasakan insecure, selama hal ini dalam taraf wajar maka dapat dikatakan sebagai hal yang normal. Walaupun terdengar sepele sebenarnya insecure tidak boleh sembarangan dalam mendiagnosanya, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan seseorang. Terkadang kita hanya merasa takut secara berlebihan. rasa takut adalah perasaan yang dimiliki oleh semua orang, karena memang rasa takut berasal dari naluri yang ada di dalam diri kita.

Namun yang salah adalah ketika kita merasa takut yang berlebihan. Akhirnya kita menjadi overthinking terhadap hal-hal yang kita takutkan. Orang yang cemas cenderung tidak percaya diri. Biasanya orang yang seperti ini akan memiliki perspektif bahwa mereka tidak lebih dari orang lain. Karena merasa tidak percaya diri dalam menjalani apapun maka ia akan lebih menutup diri dan hal ini dapat menghambat kita dalm berproses.

Solusinya adalah kita harus mencintai diri sendiri dan ciptakan perasaan untuk menghargai diri kita. Kemudian kita perlu bersyukur dengan apapun yang hari ini kita miliki. Ketika kita sudah bisa mensyukuri segala yang ada di sekitar kita maka kehidupan akan terasa lebih ringan, karena kita sudah merasa berkecukupan. Dan yang terakhir adalah dengan menggali potensi dan mengasah skill. Jika merasa skill yang dimiliki masih kurang dan belum dioptimalkan potensinya maka sudah saatnya kita meningkatkan potensi yang kita miliki.

Menurut saya insecure ini hal normal yang dialami oleh kita sebagai manusia, mungkin karena saudara-saudara kita yang lebih ganteng, atau teman yang terlihat sepertinya sudah sukses, dan masih banyak hal yang bisa memancing kita untuk merasa insecure. Dan mengelak rasa insecure itupun juga agak sedikit sakit, cukup menerima bahwa kita sedang insecure dan yaudh kita bisa membuat rasa insecure kita untuk menjadi motivasi kita, untuk menjadi lebih baik lagi, dan yang pasti menjadi lebih baik versi yang bisa kita lakukan bukan untuk menjadi baik seperti yang kita lihat.

Karena dengan terlarut lama dengan rasa insecure juga mungkin kurang baik, karena kita hanya akan merasa selalu salah dan tidak ada yang berubah. Sehingga menjadikan insecure motivasi kita itu mungkin menjadi cara yang bisa kita coba. Mungkin kita insecure karena penampilan, ya kita bisa membiayai sedikit untuk merubah penampilan yang kita mau sehingga enak dipandang dan kita juga nyaman dengan penampilan tersebut.

Lalu banyaknya orang yang bisa merasa insecure menurut saya mungkin karena adanya social comparison yang ada dimedia social atau lingkungan orang tersebut. Contohnya social media, mungkin yang kita lihat hal-hal yang baik yang dipost atau ditampilkan oleh teman kita, tapi kita tidak tau ni dibelakang apa yang sebenarnya terjadi oleh teman kita. Jadi kita bisa mungkin mensilent orang-orang berkemungkinan membuat kita insecure, atau ada yang mengatakan sebaiknya detox social media itu juga baik bisa dicoba. Tapi menurut saya untuk mengurangi rasa insecure itu bisa dengan menurun kan sedikit ekspektasi kita dan sedikit berburuk sangka :smile: kepada hal yang membuat kita insecure, karena dengan begitu itu bisa sedikit memberikan kita kelegaan karena hal yang membuat kita insecure bukanlah hal yang benar-benar terjadi atau hal yang benar-benar kita lihat.

Menurut saya karena kebanyakan orang itu lebih fokus memandingkan dirinya dengan orang lain. Jadi mereka terlalu sering melihat kelebihan orang lain dan merasa dirinya kalah. Maka dari itu mereka merasa insecure. Seharusnya orang itu fokus kepada diri sediri dan mencai tahu kelebihan apa yang dimiliki oleh dirinya, dengan begitu mereka tidak akan lagi merasa insecure. Kalau ditanya insecure wajar atau engga, sebenernya wajar-wajar aja sih karena manusia kan masih suka memandingkan diri nya dengan orang lain, namun yang diubah adalah cara bagaimana rasa insecure itu menjadi hal yang positif.