Mengapa bahasa pemrograman tidak menggunakan bahasa sehari hari yang lebih mudah dimengerti?

Bahasa pemrogaman merupakan instruksi standar untuk memerintah komputer yang biasanya berupa sintaks, code, maupun symbol yang sedikitnya susah untuk dimengerti. Disini sayang ingin bertanya kenapa bahasa pemrogaman tidak menggunakan bahasa sehari - hari saja yang lebih mudah untuk dipahami?

BAHASA PEMROGRAMAN

Bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan bahasa kita agar dimengerti oleh komputer, yang berfungsi untuk membuat sebuah program pada komputer. Untuk melaksanakan tugasnya maka komputer akan diperintah oleh sebuah sistem, perintah dasar komputer ini disimpan ke dalam sebuah sistem yang disebut sebagai sistem operasi seperti DOS, Unix, Windows, Linux, Solaris dsb. Perintah-perintah tersebut tentunya menggunakan bahasa mesin yang oleh komputer hanya mengenal angka 1 dan 0 (binary) dimana angka 1 dipresentasikan sebagai sebuah wadah yang mimiliki listrik dan angka 0 tidak memiliki listrik (Tegangan).

Untuk membuat sebuah sistem dikomputer maka diperlukan sebuah alat (tools) yang kita sebut sebagai bahasa pemrograman, jadi yang terlintas dibenak kita saat ini adalah “Alat yang dibuat untuk membuat program (sistem) disebut sebagai bahasa pemrograman”, sehingga Program-Program seperti Macro/Turbo Assembly, Turbo C, Microsft Visual C++, C++ Builder, Microsoft Visual Basic, Delphi dsb digunakan untuk membuat aplikasi bukan sebagai aplikasi untuk mengolah data seperti Microsoft Excel, SPPS dsb.

Atau dapat juga dikatakan bahwa bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan pada komputer untuk melakukan tugas tertentu. Seperti juga bahasa yang digunakan manusia secara umum, bahasa pemrograman banyak sekali jenisnya. Bahasa pemrograman dapat dikelompokkan berdasarkan tingkatan, seperti bahasa tingkat rendah (low Level), bahasa tingkat sedang (Mid Level Language), bahasa tingkat tinggi.

Mengapa bahasa pemrograman tidak menggunakan bahasa sehari hari atau bahasa manusia ?

Pada dasarnya, bahasa pemrograman menggunakan bahasa sehari hari yang dimodifikasi. Dimodifikasi dalam artian agar proses pengerjaannya lebih efisien. Untuk kita ketahui, bahasa manusia yang dipakai dalam bahasa pemrograman tersebut tidak dimodifikasi, maka bahasa pemrograman dalam implementasinya akan terjadi banyak terjadi ambiguitas, mengingat kosa kata pada bahasa manusia itu banyak yang memiliki makna ganda dan ada beberapa kata yang maknanya sama dan memiliki kosa kata yang berbeda.

Selain itu, bahasa manusia juga tidak bisa secara cepat menjelaskan suatu permasalahan yang sifatnya matematis. Karena matematika itu erat kaitannya dengan rumus atau equation. Nah, rumus inilah yang susah atau sulit dibahasakan dengan bahasa manusia.

Oleh sebab itu, bahasa pemrograman dirancang sedemikian rupa agar dapat digunakan dengan lebih efisien, baik deri segi tenaga maupun waktu. Selain itu, mempelajari bahasa pemrograman yang lebih ‘rumit’ dari bahasa manusia sehari hari juga mampu melatih kita untuk berfikir dengan cermat.

Sumber :
http://klatenweb.com/article-307-Bahasa-Pemrograman-dan-Sejarahnya-(History-of-Language-Program).html
dengan sedikit modifikasi

bahasa-pemrograman-yang-mudah-dipelajari-banner

Bahasa pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer atau bahasa pemrograman komputer, adalah instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.Bahasa pemrograman dan komputer merupakan satu kesatuan yang tidak dapat pisahkan karena sebuah komputer hanya bisa berfungsi jika ada program. Sebuah program yang dibuat dengan bahasa pemrograman hanya bisa hidup dengan menggunakan komputer sebagai media.

Terkadang kita berpikir mengapa bahasa pemrograman begitu rumit. Mengapa tidak menggunakan bahasa sehari-hari saja :face_with_raised_eyebrow:. Ketahuilah, bahasa pemrograman pertama kali muncul tidak langsung berwujud seperti bahasa pemrograman yang kita ketahui saat ini, seperti java, perl, ataupun yang lainnyal.

Bahasa pemrograman pertama kali muncul masih dalam bentuk kode-kode bahasa mesin. Bahasa mesin merupakan bahasa yang terdiri atas kode-kode mesin dan hanya dapat diinterpretasikan langsung oleh mesin komputer. Bahasa mesin ini tergolong bahasa tingkat rendah, karena hanya berupa kode 0 dan 1.

Dapat dibayangkan, jika bahasa pemrograman menggunakan bahasa sehari-hari maka pekerjaan para programmer tidak akan efisien. Karena jika bahasa sehari-hari dijadikan bahasa pemrograman maka secara otomatis penulisannya akan semakin panjang, sehingga hal tersebut akan membuang-buang waktu. Selain itu, setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap bahasa sehari-hari, akibatnya penulisan perintah-perintah yang ada di komputer akan ambigu (bermakna ganda). Oleh karena itu bahasa pemrograman memiliki beberapa aturan-aturan khusus. Di dalamnya terdapat singkatan-singkatan yang sudah disepakati bersama.

:tulip: Contoh sederhananya adalah bahasa assembly, berikut beberapa kode bahasa yang ada di dalamnya :

  • Move untuk memindahkan isi data,
  • ADD untuk penjumlahan,
  • MUL untuk perkalian,
  • SUB untuk pengurangan

Tidak ada ruginya juga bagi kita mempelajari bahasa pemrograman yang jauh berbaeda dari bahasa sehari-hari kita. Karena dengan mempelajari bahasa pemrograman yang rumit kita akan mendapatkan banyak keuntungan (selain dapat menguasai bahasa pemrograman itu sendiri), antara lain :

  • Meningkatkan kemampuan berpikir logis
  • Mengembangkan Cara Berpikir Dengan Sistematis
  • Melatih Teliti Terhadap Detail
  • Meningkatkan Kemampuan dalam Mengatasi Masalah

Dapat ditarik kesimpulan, alasan dibalik mengapa bahasa pemrograman tidak menggunakan bahasa sehari-hari adalah agar pekerjaan lebih efisien/praktis. Walaupun memang bahasa sehari-hari lebih mudah untuk dibaca. Tetapi dalam praktiknya, penggunaan bahasa sehari-hari dalam pemrograman hanya akan memperumit permasalahan. “Karena yang mudah belum tentu baik”.

SUMBER :