Mengapa Amerika Serikat menjadi negara adikuasa?

Setiap negara mempunyai sejarah, salah satunya adalah Amerika Serikat. Negara ini dipandang sebagai negara adikuasa oleh dunia sehingga setiap keputusan yang terjadi pada pemerintahan negara tersebut sangat berpengaruh pada dunia. Contohnya ketika Donald Trump dilantik menjadi presiden Amerika Serikat yang ke-45. Setiap janji-janji kampanyenya apabila terpilih menjadi presiden Amerika Serikat sangat diperhitungkan oleh negara-negara lain. Hal ini juga menarik apabila ditilik dari segi alasan mengapa Amerika Serikat menjadi negara adikuasa.

gambar:infokita-inform.blogspot.com

Negara dengan sistem pemerintahan republik federal ini telah menjadi negara yang memiliki kekuatan militer, ekonomi, dan memiliki kekuatan politik serta teknologi yang tinggi. Pasca Perang Dunia II dan Perang Dingin, negara yang sering disebut Negeri Paman Sam ini terus maju menjadi negara yang menguasai perindustrian, bahkan pengaruh negara ini semakin luas hingga menjadi pusat teknologi dunia setelah pecahnya Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. Dan setelah Uni Soviet sebagai Blok Timur mengalami keruntuhan, Amerika Serikat sebagai Blok Barat secara otomatis atau saat itu juga menduduki posisi tertinggi yaitu sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia.

Sejarah Amerika Serikat untuk menjadi negara adidaya sampai saat ini penuh liku-liku. Semua ini tidak terlepas dari keterlibatan Amerika Serikat dalam berbagai peristiwa di dunia. Peristiwa yang paling konvensional adalah keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Dunia I dan II yang semula Amerika Serikat memilih netral, namun karena berbagai sebab akhirnya Amerika Serikat terjerumus dalam kontes peperangan tersebut. Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa perjalanan Amerika Serikat menjadi negara Adikuasa:

1. Sejarah Amerika Serikat
Amerika telah mendapatkan kemerdekaannya pada 4 Juli 1766 dengan memiliki tigabelas wilayah koloni bekas koloni Britania Raya (Inggris). Britania Raya merupakan negara adidaya terlama di dunia. Berbagai rintangan seperti perang Britania Raya – Amerika Serikat, Perang Saudara, Perang Meksiko – Amerika Serikat, tidak membuat Amerika Serikat goyah.

2. Perang Spanyol – Amerika Serikat
Perang Spanyol – Amerika Serikat terjadi pada tanggal 25 April sampai 12 Agustus 1898. Dalam perang ini Amerika Serikat tampil sebagai negara adidaya baru. Dengan perang melawan Spanyol maka Kerajaan Spanyol yang pernah menjajah Amerika Serikat menjadi disegani karena Amerika Serikat sebagai negara adidaya yang baru setelah Britania Raya.

3. Perang Dunia I
Kekuatan militer Amerika Serikat pada awalnya tidak sekuat saat ini. Kekuatan Amerika Serikat itu tidak sebanding dengan Jerman, Jepang, maupun Britania Raya. Pada Perang Dunia I Amerika Serikat memilih netral, namun karena Jerman mengirim diplomasi kepada Meksiko yang berisi ajakan untuk menyerang Amerika Serikat secara diam-diam dan sebagai imbalannya maka Meksiko mendapatkan wilayah yang dikuasai oleh Amerika Serikat yang dijadikan sebagai negara bagian seperti Texas, New Meksiko, Carolina. Namun pemerintah Meksiko dengan tegas menolaknya dan Amerika Serikat mengetahuinya. Oleh karena itulah keterlibatan Amerika Serikat tidak terelakkan lagi.

4. Depresi Besar
Depresi besar yang dialami oleh Amerika Serikat terjadi pada 29 Oktober 1929. Dalam masa ini Amerika Serikat mengalami krisis ekonomi yang parah. Banyak warga Amerika Serikat yang mati kelaparan. Namun tidak hanya Amerika Serikat tapi dunia pun juga ikut mengalaminya walaupun tidak separah yang dialami oleh Amerika Serikat. Depresi ini menghancurkan ekonomi baik negara industri maupun negara berkembang. Antara tahun 1939 dan 1944, banyak orang yang pekerjaan kembali mendapatkan pekerjaannya karena Perang Dunia II dan depresi besarpun berakhir.

5. Perang Dunia II
Perang Dunia II terjadi pada tanggal 1 September 1937 saat Jerman menginvansi Polandia. Pada Perang Dunia II ini Amerika Serikat awalnya tidak ikut dalam peperangan, hal ini disebabkan karena Amerika Serikat memilih untuk memulihkan perekonomiannya. Walaupun demikian Amerika Serikat tetap menguasai wialayah Filipina sebagai hasil peperangan melawan Spanyol. Jepang tidak menyukai hal tersebut, karena misinya yang ingin menguasai wialayah Asia Timur, dan akhirnya Jepang menghancurkan Amerika Serikat. Perang Pasifik pun tidak terelakkan lagi yang terjadi pada tahun 1941. Jepang mengahancurkan pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour. Kemudian semua wilayah di Asia Timur termasuk Asia Tenggara dikuasai oleh Jepang dengan Vietnam sebagai markasnya. Akhirnya Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia II.

6. Perang Dingin
Perang dingin menjadi perkara politik dan diplomatik terpenting pada awal periode pasca perang. Hal ini berakar dari perbedaan pendapat berkelanjutan antara Uni Soviet dan Amerika yang tumbuh sejak pasca Revolusi Rusia pada 1917. Partai Komunis Soviet di bawah pimpinan V.I. Lenin beranggapan dirinya sebagai ujung tombak gerakan internasional yang akan menggantikan kekuatan politik yang berkuasa di Barat, juga di seluruh dunia. Pada 1918 pasukan Amerika berpartisipasi dalam intervensi Sekutu di Rusia mewakili pasukan Anti-Bolshevik. Amerika baru mengakui pemerintahan Uni Soviet secara diplomatic pada 1933. Bahkan pada saat itu, masih tetap tersisa kecurigaan. Akan tetapi, sepanjang Perang Dunia II, kedua negara bersekutu dan mengesampingkan perbedaan demi melawan ancaman Nazi.

Pada akhir perang, antagonisme kembali muncul ke permukaan. Amerika berharap bisa bertukar pikiran dengan negara lain tentang konsep kemerdekaan, persamaan hak, dan demokrasi. Amerika juga berusaha belajar dari kesalahan yang secara sadar dilakukan selama pasca Perang Dunia I, ketika proteksionisme ekonomi dan kepasifan politik luar negeri Amerika diduga menyokong kemapanan kediktatoran di Eropa dan kawasan lainnya. Ketika menghadapi keadaan dunia pasca perang saudara dan keruntuhan berbagai kerajaan, Amerika berharap dapat menjaga keseimbangan demi memungkinkan rekonstruksi negara secara damai. Mengingat Depresi Besar yang pernah menghantui mereka, Amerika kini tergerak menganut sistem perdagangan bebas atas dua alasan yakni menciptakan pasar bagi pertanian dan industri, serta menjamin kelancaran ekspor negara di Eropa Barat yang bisa digunakan untuk membangun kembali perekonomian. Pembuat kebijakan yakin, mengurangi halangan berdagang akan merangsang pertumbuhan ekonomi di dalam dan luar negeri dan dalam prosesnya juga membantu sahabat serta sekutu Amerika. Uni Soviet mempunyai agenda tersendiri. Sejarah tradisi pemerintahan Rusia yang terpusat dan otokratis kontras dengan pemerintahan Amerika yang menekankan demokrasi. Ideologi Marxist-Lenin sedikit tenggelam pada era perang namun menjadi acuan kebijakan pemerintahan Soviet. Setelah hancur akibat peperangan yang memakan nyawa 20 juta warganya, pemerintah Soviet (Uni Soviet) berniat membangun kembali dan melindungi bangsa dari konflik mengerikan semacam khawatir akan penyerbuan lain dari barat ke dalam teritori mereka. Karena begitu membenci serbuan mendadak Hitler, Uni Soviet bertekad mencegah serangan semacam itu. Uni Soviet menuntut perbatasan yang “kokoh” dan pemerintahan “bersahabat” di kawasan Eropa Timur, dan sepertinya menyamakan keduanya dengan penyebaran paham komunis, tanpa mengindahkan keinginan warga setempat. Bagaimana pun juga, Amerika telah mengumumkan bahwa tujuannya berperang adalah mengembalikan kemerdekaan dan otonomi pada rakyat Polandia, Cekoslowakia, dan bangsa lain di kawasan Eropa Tengah dan Timur.

7. Perang Vietnam
Perang Vietnam merupakan bagian dari perang dingin, namun Amerika Serikat harus mengakui kekuatan Vietkong. Perang ini terjadi pada 1 November 1955 sampai 30 April 1975, yang merupakan perang semenanjung Vietnam atara Vietnam Selatan dan Utara. Karena besarnya anggran dan banyaknya pasukan Amerika Serikat yang tewas (58.220 jiwa) memakasakan Amerika Serikat untuk menghentikan invensinya. Factor kemenangan Vietnam karena terowongan bawah tanah, sehingga Vietkong dapat dapat menyerang pasukan Amerika Serikat secara diam-diam. Ironisnya terowongan tersebut merupakan buatan pasukan Jepang pada Perang Dunia II. Sudah jelas sekali bahwa Vietnam pada Perang Dunia II dijadikan Mandala Utama (markas besar) bagi militer Jepang. Selain itu dukungan Tiongkok dan Uni Soviet dalam mengirim persenjataan juga meruapakan suatu factor.

8. Perang Afghanistan
Jika Amerika Serikat harus mengakui kekalahannya di Vietnam lain halnya dengan Uni Soviet yang juga harus mengakui kekalahannya di Afghanistan. Perang Afghanistan merupakan bagian perang dingin dimana Uni Soviet tidak suka dengan kejatuhan pemerintah komunis di Afghanistan. Maka pada tahun 1979 Uni Soviet menginvansi Afghanistan untuk melawan gerakan separatis atau gerakan lokal di Afghanistan. Dengan dukungan Amerika Serikat memaksa Uni Soviet menyudahi invansi tersebut dalam kurun waktu 10 tahun. Karena invansi tersebut membuat perekonomian Uni Soviet goyah sehingga terjadi pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991.

Sumber