Menerima Kegagalan dengan Waktu yang Tepat

Kegagalan bisa saja dialami oleh siapapun, bahkan mereka yang telah memiliki segudang keberhasilah di dalam hidup mereka. Artinya, kegagalan merupakan hal yang sangat manusiawi dan sangat wajar terjadi, di mana saja dan kapan saja, semua orang akan memiliki peluang yang sama untuk mengalami kondisi seperti ini. Jika ternyata begitu, maka akan sangat berlebihan jika kita mengerutuki diri sepanjang waktu kerena sebuah kegagalan yang pernah kita alami, bukan?

Meski gagal, hidup ini masih tetap berjalan

Ada kalanya kita begitu bersemangat dan begitu yakin akan sukses dalam sebuah pekerjaan yang kita lakukan. Kita mengupayakan semua yang terbaik yang kita mampu dan tentunya mengharapkan sebuah keberhasilan atas hal itu. Atau, kita telah berada beberapa senti saja dari titik keberhasilan yang sangat kita impikan. Namun, secara tidak terduga, sebuah kegagalan tiba dengan sempurna.

Lalu, apakah hidup berakhir atas kejadian tersebut?

Tentu saja tidak, kita masih akan tetap bernapas, merasa sedih dan mungkin terpuruk atas kegagalan yang baru saja kita rasakan. Kita juga mungkin akan merasa menjadi sosok yang tidak berguna, dan akan selalu dipandang sebagai orang yang tidak mampu oleh lingkungan sekitar kita, meskipun yang terakhir ini tidak selalu benar.

Cobalah untuk menerima kegagalan tersebut dengan benar, di mana kita bisa melihat hal ini sebagai sebuah pelajaran. Ketahui dengan jelas apa saja yang membuat kita gagal, sehingga kelak kita tidak akan mengulangi hal yang sama kembali. Semua orang tentu pernah gagal, bahkan mereka yang sekarang telah mencapai kesuksesan sekalipun.

Berikan waktu untuk merayakan itu

Sedih setelah mengalami kegagalan adalah sebuah hal yang sangat wajar, apalagi jika ternyata kita telah berupaya dengan sangat keras untuk tidak mengalaminya. Namun, selalu ada hal yang terjadi dan harus kita lalui untuk sebuah kesuksesan, termasuk dengan mengalami sebuah kagagalan terlebih dahulu di saat ini.

Tak perlu malu ketika merasa rapuh saat menghadapi kondisi seperti ini. Jika memang perlu dan membuat kita lega, maka menangis bukan pilihan yang buruk untuk dilakukan, terutama jika itu membuat kita merasa lebih baik dan tenang. Lakukan hal yang bisa membuat kita menjadi lega dan lebih nyaman, agar semua kesedihan dan juga kemarahan menjadi hilang. Tentukan waktu untuk hal ini, satu atau dua hari akan membuat kondisi kita menjadi jauh lebih baik lagi.

Beranjak dan memulai kembali

Namun, jangan sampai larut di dalam kesedihan yang panjang, sebab tidak akan pernah ada waktu yang cukup untuk selalu meratapi kegagalan diri sendiri. Segeralah beranjak dan memulai kembali apa yang menjadi keinginan dan juga harapan kita selama ini. Belajarlah dari kegagalan, sehingga hal yang sama tidak akan terulang. Jika kita bisa memperbaiki diri dengan baik, maka berbagai kendala di dalam kegagalan yang lalu tidak akan terulang kembali.

Akan selalu banyak orang yang mengalami kegagalan, namun sikap seseorang dalam menghadapi dan menerima kegagalan tersebutlah yang kemudian akan menjadi hal yang membedakannya dengan mereka yang selalu gagal.

Apa pendapat Anda?

Sumber:
http://www.sipolos.com/menerima-kegagalan/

Seperti yang disampaikan bahawa kegagalan itu bukan berati akhir dari kehidupan. Karena gagal merupakan tanda bahwa kita masih hidup di dunia ini. Seperti perkataan dahlan ikhsan habiskan kegagalanmu dimasa muda. Maksudnya bahwa setiap orang memiliki porsi kegagalan masing- masing dan bagaimana cara orang tersebut menghabiskan kegagalannya. Sedih dalam kegagalan adalah pasti tetapi berlarut-larut dalam kesedihan adalah hal yang bodoh.