Menengok kegagalan masa lalu Jeff Bezos (Amazon)

Jeff Bezos, pencipta dan CEO dari Amazon.com, mungkin sukar dikatakan bahwa dia pernah gagal. Salah satu dari orang terkaya di dunia, pernah dinobatkan sebagai “Person of the Year” oleh Majalah Time dan “Businessperson of the Year” oleh Fortune.
Usahanya mendapatkan untung bersih sebesar $75 milyar dollar tahun lalu dan valuasi sebesar $150 milyar dollar. Hal ini membuat perusahaan yang didirikan Bezos berada di peringkat kedua dari perusahaan ecommerce yang paling mahal (posisi pertama diduduki oleh Alibaba).

Tapi, saat Amazon baru terbentuk, Bezos melakukan banyak kesalahan, lebih banyak dari yang mungkin kita sendiri lakukan. Keputusan buruk Bezos melakukan banyak kesalahan yang mengakibatkan kerugian jutaan dollar baginya.

  • Pada tahun 1998, Amazon yang menjual musik, buku dan film ingin beralih menjadi penjual mainan. Bezos bersikeras untuk menghabiskan sebesar $120 juta dollar untuk membeli mainan, keputusan yang ia buat berlawanan dengan nasihat para eksekutif Amazon, bahkan berlawanan dengan nasihat direktur departemen mainan.
    Bezos tetap keras kepala, ia berkata, “Jika perlu, akan aku lakukan semuanya sendiri.” Pendapatnya ini akhirnya terjadi.
    Pasca Natal, sekitar $50 juta dollar mainan tersisa, gudang tidak bisa menyimpannya lebih lama lagi, perusahaannya tidak bisa bersaing di pasar, dan satu-satunya pilihan yang ada, adalah membuang dan menyumbangkan mainan-mainan tersebut.

  • Disaat yang bersamaan, Bezos menghabiskan $175 juta dollar untuk membeli perusahaan pembayaran, Accept.com untuk memfasilitasi transaksi antara pembeli dan penjual karena ingin bersaing dalam event lelang melawan situs penjual lain. Namun, keputusan itu adalah keputusan yang lebih buruk daripada Amazon yang menjual mainan. eBay sudah berlangkah-langkah lebih maju dan lebih terkenal daripada pelelangan yang diadakan Amazon, yang tentunya eBay bisa memiliki keunggulan dan efek jaringan yang besar.

  • Di tahun 1998 pula, Bezos membeli perusahaan Junglee, sebuah situs pencarian yang bisa membandingkan harga dari sebuah produk yang ada di internet.
    Belanja online yang bisa membandingkan harga saat itu sedang marak selayaknya perusahaan semacam Google, Yahoo, PriceGrabber, dan Bizrate semuanya memimpin valuasi besar.
    Bezos menghabiskan sebesar $170 juta dollar dalam pembelian itu, tapi direktur dewan Amazon tidak menyukainya karena situs yang akhirnya dibeli itu tidak terlalu disukai customer yang pada akhirnya mereka beralih ke situs lain. Pembelian itu akhirnya dibubarkan setelah sebulan.

Bezos memang merugi milyaran dollar, mendapatkan ujian yang pedih, tapi ia belajar dari kegagalannya. Kesalahan yang ia lakukan adalah karena ia melenceng dari jauh dari jalan yang seharusnya Amazon tempuh. Bezos belajar dari kesalahannya, beradaptasi, dan akhirnya berkembang secara signitifkan memasuki tahun 2000.

Dia berhenti untuk membeli perusahaan dan fokus untuk menguatkan inti dari Amazon bisnis dan menambah kepuasan customer. Dia belajar dari kesalahan insiden mainan lalu dan berpartner dengan Toys “R” Us untuk menjual produknya secara online tanpa membeli gudang.

Dia melakukan hal yang sama dengan produk elektroniknya, berpartner dengan Circuit City daripada mengerjakannya sendiri dan mengambil resiko. Dia mentransisi Pelelangan Amazon menjadi zShops dimana para penjual bisa memiliki lapak Amazonnya sendiri. zShops tidak sesuai dengan inti Amazon dan tidak menjadi kejutan, zShop tidak berhasil dan akhirnya diubah lagi menjadi Amazon Marketplace, yang mana sukses besar.

Kegagalan Bezos penting karena dua hal:

  • Pertama, Bezos – sama halnya dengan entrepreneur sukses kebanyakan – tahu nilai kegagalan dan menerimanya sebagai bagian dari strategi inti perusahaan. Dia tidak naif dan senantiasa percaya bahwa investasi yang dibuatnya akan terbayar, pun tidak bebal jika perusahaannya akan runtuh karena investasi yang dia buat.

  • Kedua, dan yang paling penting, Bezos belajar dari kesalahan-kesalahan yang ia buat. Memang mungkin dia melawan inti dari bisnis Amazon dan membeli perusahaan yang jauh melenceng dari bisnis Amazon. Idenya memang gagal, tapi dia belajar dan perlahan ia bisa meraih sukses dan mengembangkan Amazon menjadi perusahaan besar di abad 21.
1 Like