Mencintai dirimu

Jam menunjukkan pukul setengah Sembilan, tapi wajah Yuna begitu penuh kesedihan. Lisa yang adalah teman Yuna, kini menghampirinya dan mengucapkan selamat pagi kepada sahabatnya. Mereka berdua kemudian duduk sebangku dan sambil mendengarkan pelajaran kimia yang di bawakan oleh ibu Ani. Kira-kira 5 menit kemudian, wajah Yuna di penuhi dengan air mata, rambutnya yang panjang di buat acak dengan tangannya yang cantik. Senyum yang biasanya indah dan bahagia kini telah berganti menjadi sebuah ekspresi sedih. bajunya yang biasa rapi kini kusut dan sepatu yan digunakan begitu kotor. dalam sekejap, Lisa bertanya dalam hati “Apa yang terjadi dengan Yuna sehingga membuatnya seperti di landa luka? Pagi itu, suasana begitu tegang, tidak seperti biasanya Yuna dan Lisa selalu tertawa bersama-sama. Yuna hanya mencoret bukunya, rambutnya yang terurai menutupi wajahnya dan tak berani memandang siapapun. Lisa karena tak tahan melihat sahabatnya, ia kemudian mengangkat tangan dan memanggil ibu Ani yang sedang menjelaskan materi tentang Atom.
Bagaimana Lisa? apakah ada yang mau di tanyakan? begitu respon dari ibu Ani terhadap panggilan Lisa. dari tempat duduk Lisa mengatakan sepertinya Yuna sedang sakit bu, saya mau minta izin untuk ke rumah sakit bersama Yuna. mendengar hal itu, Yuna memandangi sahabatnya dengan ekspresi marah, seolah-olah mempersalahkan Lisa karena telah iku campur urusannya. Tetapi bagi Lisa itu tidak masalah, yang Lisa pikirkan ia harus bercerita dengan sahabatnya tentang apa yang di alami oleh Yuna. mereka berdua kemudian keluar dari kelas dan sampai di pintu gerbang sekolah, Yuna menatap sahabatnya dan langsung memeluk erat tubuh Lisa.
Sebuah kalimat keluar dari mulut Yuna “Thank you Lisa karena selalu mengerti keadaanku”. Mendengar hal itu, air mata pun membasahi pipi Lisa dan terdengar suara serak dari Lisa “Are you ok Yuna”? Pertanyaan dari Lisa seolah-olah mencabik hati Yuna. Sepertinya pertanyaan itu berat sekali untuk di jawab. Yuna hanya menangis tersedu-sedu sedangkan Lisa mengusap kepala sahabatnya dan berkata kepadanya “tidak apa-apa kalau kamu tidak baik-baik saja”. Tidak baik-baik saja bukanlah kesalahan dan bukan hal yang menakutkan, semua manusia mempunyai sisi tidak baik-baik saja, tetapi kita hanya di lingkupi oleh cerita-cerita yang berbeda.
Begitulah yang di ucapkan Lisa kepada sahabatnya. Matahari waktu itu tampil dengan indah, Lisa yang memeluk sahabatnya memandang matahari sesekali yang begitu indah. dalam hati Lisa berkata “Matahari tetap tampil cantik walaupun penontonnya masih tidur, bahkan Yuna pun tak menataap matahari karena sedang dilanda kesedihan”.
Tak lama kemudian, Yuna melepaskan pelukan sahabatnya dan mengusap air matanya. Lisa boleh kita bercerita hari ini di belakang aula? Kata Yuna. tanpa basi-basi Lisa menganggukkan kepala. Kedua sahabat itu berangkat ke aula dan kebetulan sekali aula saat itu sedang sepi, karena pelajaran masih berlangsung. sebagai kata pengantar, Yuna mengatakan bahwa selama ini ia hanya memendam luka yang ia rasakan sendiri. baginya seolah-olah semesta tak memihak dirinya. bahkan ia tak berani mengatakan kepada siapapun, bahkan kepada Lisa sahabatnya sendiri. bagiku aku adalah aku dengan hidupku sendiri. Orang lain adalah musuh dan aku tak ingin berbicara apapun kepada mereka, bercerita dengan mereka, karena aku takut di hakimi dan tak di dengarkan. aku sibuk mencintai orang lain, mencari tahu apa yang di sukai pacarku tapi aku tak tahu apa-apa tentang diriku, begitulah yang Yuna pikirkan.
Tapi hari ini aku ingin berbagi cerita dengan dirimu Lisa. Aku tak ingin diriku di penjarakan dalam cara berpikir yang sempit ini. mungkin aku adalah orang yang berbeda. karena itu, aku sudah berusaha mengosongkan hati untuk kita berbagi satu dengan yang lain hari ini. dengarkan aku dan tegur aku untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya. begitulah yang di katakan oleh Yuna. mendengar kata pengantar yang di ucapkan oleh Yuna, Lisa berkata bahwa berbeda itu bukanlah hal yang menakutkan, melainkan sebuah perpaduan dengan orang lain. manusia ada bersama dengan manusia lain sebagai bentuk untuk saling menyempurnakan dalam cara berpikir yang berbeda-beda. saat tubuhmu terluka, tubuhmu akan menangis, tetapi hati yang terluka hanya terdiam dan bisa berbohong. begitulah kata-kata bijak dari sahabat Yuna. Ketika Lisa mengatakan itu, ia pun tertawa tersipu-sipu dan Yuna pun ikut tertawa.
Yuna pun melanjutkan untuk bercerita tentang kisah hidupnya. Yuna adalah anak ke tiga dari empat bersaudara. Kehidupan keluarga yang di jalani oleh Yuna sangat jauh dari kata harmonis. Ayah dan ibunya selalu sibuk dengan pekerjaan, sedangkan Yuna dengan saudaranya sangat tidak cocok dalam rumah. Selalu ada kata musuhan diantara mereka. setiap hari, mereka hanya di kamar masing-masing sibuk dengan handphone sedangkan orang tua jarang sekali memperhatikan mereka. bagi Yuna, keluarga seperti tak ada pentingnya. Peran orang tua dan saudaranya tidak di hidupi di keluarga itu, tidak ada kasih sayang dan perhatian yang di jumpai dalam keluarga. Kehadiran Yuna dalam keluarga seolah-olah hanya sebagai anak yang di berikan uang jajan ketika ke sekolah dan memarahi Yuna Ketika pulang malam. Sedangkan orang tua pun tidak menanyakan alsan mengapa Yuna pulang terlambat dan bahkan tidak pernah duduk bersama untuk bercerita dan menanyakan apa yang Yuna sukai. bahkan Ketika Yuna membicarakan niatnya untuk kuliah di ITB, orang tuanya menyarankan untuk memikirkan itu setelah lulus SMA. Seperti hanya ada kata putus asa yang Yuna alami dalam rumah. bagaimana mungkin Yuna dapat berkomunikasi dengan orang di luar sana, sedangkan dalam lingkup keluarga tidak di perkuat nilai-nilai kehidupan yang sebenarnya dapat di bangun dan tinggal di kembangkan di lingkup sekolah dan lingkungan tempat ia berada.
Oleh karena keluarga Yuna yang begitu sibuk dengan urusan masing-masing, maka Yuna pun kemudian menjadi anak yang pemberontak dalam rumah. Yuna tak lagi mengikuti aturan pulang rumah dan menjadi orang yang kurang sopan.Yuna kemudian mencari tempat untuk bersenang-senang, bahkan suatu saat ia menemukan seorang laki-laki yang ganteng tetapi hatinya ternyata tak seganteng wajahnya. Kata Yun.
Perjalanan cinta dari Yuna hanyalah sebuah pelampiasan untuk mendapatkan kasih sayang dari orang lain. ia menjalani hubungan dengan pacarnya selama satu bulan, tetapi Yuna menemukan banyak hal yang tak sesuai dengan yang Yuna harapkan. ternyata tidak hanya dalam lingkup keluarga Yuna rasakan ketidakharmonisan, tetapi dalam hubungan pacaran ia selalu di pukul oeh pacarnya karena tidak mengikuti apa yang pacarnya inginkan. Selama hubungan itu, Yuna hanya sebagai orang yang sibuk untuk membuat pacarnya bahagia, membelikan apa yang ia mau, sedangkan Yuna tak di perhatikan sama sekali. Saking Yuna terlalu mengorbankan banyak hal untuk pacarnya baik itu waktu, maupun materi, sampai ia lupa untuk memperhatikan dirinya. bagi Yuna saat itu mencintai pacarnya adalah hal yang penting. Tetapi dari itu semua, ternyata Yuna di hianati oleh pacarnya. pacarnya berselingkuh dengan wanita lain dan bagi Yuna pergi tanpa sepatah katapun itu salah, dan sangat menyakitkan. karena Yuna selau terbiasa dengan pacarnya itu sangat mengerikan, sampai ia rasanya tak bisa lupakan dan hanya rasa sakit yang Yuna pendam saat ini. Yuna pun kemudian meneteskan air mata dan ia tak menyangka telah bercerita kepada sahabatnya dan kini merasa lega. Mendengarkan semua yang Yuna ceritakan, Lisa pun memeluk sahabatnya dan meminta maaf kepada Yuna karena tak ada di sampingnya saat ia terluka. Kemudian Lisa menanggapi cerita sahabatnya itu.
Lisa berkata bahwa hidup tak harus indah sesuai dengan yang kita harapkan. jika dalam keluarga kamu tak dapatkan kasih sayang, maka kamu bisa ciptakan kasih sayang dan keharmonisan. Jangan menuntut orang lain atau keluarga untuk memberikan cinta, coba jadilah orang itu dan lakukan. ketika hidup memberi banyak tantangan dan cerita menyakitkan cobalah ambil peluang dari situasi itu, hadapi itu karena kamu akan menjadi orang dengan jiwa yang bertumbuh. dalam lingkup keluarga mungkin cara-cara mereka yang belum tepat untuk menunjukkan kasih sayang. Namun, hal itu sebenarnya memberikan pelajaran kepada kita kedepannya orang tua seperti apa yang mau kita hidupi. Tak ada yang perlu di sesali, di salahkan karena setiap pengalaman memberi maknanya sendiri.
rasa benci dan cinta bukankah dua sisi mata koin? Cinta memang tak mudah, tetapi cobalah kamu menikmatinya. Sebelum kamu mencintai orang lain, kamu harus mencintai dirimu sendiri. Sebelum kamu menanyakan apa yang orang lain sukai, cobalah kenali dirimu yang kamu sukai. sebenarnya hidup itu adalah peperangan mental, kita tak bisa raih apapun jika kita takut. Karena itu mulai sekarang Yuna, kamu harus berani dan jangan terlalu mengharapkan apa-apa dalam hidup. boleh berharap, tetapi jangan berlebihan agar ketika tak tercapai kamu tidak terlalu menyesal.

Pernahkah kamu memperhatikan dirimu? pernahkah kamu memuji dirimu? Pernahkah kamu menyisir rambutmu dengan baik dan memperhatikan sehelai rambutmu? Pernahkah kamu memikirkan akan memakai sepatu apa hari ini, yang tidak akan menyakiti kakimu?
Pikirkan itu baik-baik. mulailah dari diri sendiri. sembuhkan lukamu, baru membuka hati yang baru untuk orang lain. jalanilah awal yang baru, lagkah awal kadang terasa rumit, tetapi langkah berikutnya kamu akan terbiasa dan lebih mudah.
Begitulah respon dari Lisa terhadap pengalaman hidup dari Yuna. Lisa biasanya kalau bercerita di penuhi dengan kata-kata bijak dan ia kini berbagi kata-kata hipwee-self-love-lettering-wallpaper_23-2148366781-626x422 bijak itu bersama sahabatnya. Kini Yuna pun sangat senang karena sahabatnya memberikan kata-kata penguatan untuk dirinya dan bahkan ia mau di dengarkan. Yuna tak takut lagi bercerita kepada siapun dan ia akan memulai hidup yang baru.
Terimakasih Lisa kata Yuna. Lisa pun tersenyum dan memeluknya erat serta berkata semangat Yuna.

1 Like

Wah ceritanya menarik sekali :wink:
Sangat menginspirasi dan mengajarkan kita untuk selalu mencintai diri kita dan tidak berlarut-larut dalam keterpurukan :smiling_face_with_three_hearts:

1 Like

Makasih banyak ya. Semoga ceritanya dapat menginspirasi dan di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

1 Like