Menaikkan Harga Sebelum Diskon: Cerdik atau Menyesatkan?

Diskon adalah hal yang sering kita temui saat akan membeli sesuatu. Bahkan tidak jarang juga saat kita akan membeli suatu barang, kita terlebih dahulu mempertimbangkan barang yang sedang diskon atau mengalami potongan harga sehingga harganya lebih murah dari harga asalnya. Strategi diskon memang sangat umum digunakan oleh para penjual atau pemasar guna lebih menarik minat konsumen agar cepat membeli produk mereka.

Namun, tidak jarang juga kita menemui hal janggal pada produk yang sedang diskon. Umumnya produk yang sedang diskon akan memperlihatkan harga awalnya sebagai pembanding. Tetapi tidak jarang juga jika penjual seringkali menuliskan harga awal barang tersebut terlihat lebih mahal atau bahkan cenderung tidak masuk akal sebelum akhirnya didiskon. Dengan demikian, muncul spekulasi bahwa harga barang tersebut telah di mark up atau dinaikkan terlebih dahulu sebelum akhirnya didiskon agar laba penjual tidak berkurang terlalu banyak.

Nah, menurut Youdics apakah trik penjualan seperti ini sah-sah saja dan bahkan bisa dibilang trik yang cerdik? Atau bahkan strategi tersebut berpotensi menyesatkan dan merugikan konsumen? Yuk bagikan pendapat kalian!

Sumber Gambar

Perlukah Beri Diskon atau Promosi Kepada Pelanggan? Ini Hal yang Perlu Diperhatikan - Bisnis Muda

1 Like

download (1)

Diskon atau potongan harga merupakan salah satu strategi pemasaran produk dalam bisnis yang terbukti efektif hingga saat ini. Diskon juga merupakan salah satu hal yang paling disukai, terutama bagi saya dan mereka yang hobi berbelanja. Berbagai promo diskon yang diberikan oleh pihak mall, supermarket, toko online, dan lainnya selalu ramai dikunjungi oleh konsumen. Terkadang juga konsumen sebenarnya tidak terlalu membutuhkan barang yang telah diskon, tetapi karena ada label diskon membuat konsumen tersebut menjadi lupa diri dan bertindak lebih konsumtif. Walaupun sebenarnya kita menyadari harga yang diberikan sudah di markup , tetapi masih tetap banyak orang yang tertarik dengan label diskon.

Berbicara mengenai harga barang yang telah di mark up sebelum akhirnya didiskon memang cukup membuat sedih para konsumen. Tetapi, menurut saya hal ini sah-sah saja dilakukan oleh penjual dan ini pun dapat dikatakan sebagai hal yang cerdik. Karena tujuan utama dari berbisnis adalah memperoleh keuntungan, jelas saja jika para penjual akan menggunakan cara pintas untuk mendapat keuntungan tersebut. Namun, cara tersebut menurut saya bukanlah hal yang benar dan memunculkan dapat stigma yang negatif dari konsumen mengenai keanehan tersebut. Akan lebih baik jika penjual dapat memberikan penjelasan kepada konsumen dengan jujur dan masuk akal dengan sejelas-jelasnya mengenai kenaikan harga yang ditetapkan sebelum diskon tersebut diberikan.

download (2)

Sebagai konsumen pun tentunya sudah mengenal lebih jauh mengenai budaya dalam berbelanja. Sebaiknya konsumen jangan mudah tertarik dengan label diskon yang diberikan oleh penjual. Konsumen perlu selektif dalam memilih produk yang berlabel diskon, apakah produk tersebut sesuai dengan harga yang ditawarkan oleh penjual ataukah tidak.

cdd706df166f2f88b62b3d57bb485166

Menaikkan harga sebelum diskon merupakan strategi yang dilakukan oleh para pelaku usaha agar memperoleh keuntungan maksimal. Tindakan tersebut sah-sah saja karena konsumen menerima sepenuhnya harga yang telah ditetapkan oleh penjual.

Namun, menurut saya jika tindakan ini terus menerus dilakukan akan menimbulkan rasa curiga dari konsumen sehingga menyebabkan hilangnya kepercayaan pada penjual. Pembeli atau konsumen akan merasa dicurangi dan ditipu karena ternyata mengetahui bahwa penjual melakukan tindakan yang mereka anggap sebagai tindakan “menghalalkan segala cara” agar mendapat keuntungan.

[Seller Education Hub]

Menurut saya, Manipulasi harga dengan menaikkan harga produk 1 minggu sebelum promosi dilarang karena memberikan kesan yang salah pada promosi/diskon yang berlangsung. Dengan demikian, rasa percaya Pembeli terhadap toko akan turun. Jika melanggar kebijakan ini, Penjual akan dikenakan poin penalti dan produk akan dihapus.

Diskon dapat diartikan sebagai pengurangan harga langsung terhadap produk tertentu sehingga meningkatkan minat beli masyarakat, yang pada akhirnya mempengaruhi keputusan pembelian. Hal ini memang efektif karena mampu memberikan sugesti kepada konsumen bahwa produk tersebut memang lebih murah sehingga meningkatkan keinginan mereka untuk membeli.

Agar strategi diskon berjalan lancar, maka dibutuhkan perencanaan dan perhitungan yang baik. namun, menaikkan harga sebelum diskon meruoakan hal sangat tidak baik bahkan tidak di perbolehkan. Ini melanggar UU Nomor 8 Tahun 1999 Pasal 11 tentang perlindungan terhadap konsumen. Jika dilanggar makan akan diberikan sanksi oleh pihak yang berwenang.

Ada banyak strategi untuk memberikan keuntungan bagi konsumen maupun penjual. Dengan strategi yang benar, maka akan berdampak baik bagi penjual. Jika ingin menggunakan strategi diskon, perlu diingat bahwa harus ada perhitungan yang matang agar diskon yang diberikan tidak menimbulkan kerugian pada bisnis.

Dibawah ini link mengenai strategi jika ingin menerapkan diskon.

Setuju banget dengan kakak nih

Diskon atau promo, dan promosi sebagai bentuk aktivitasnya merupakan hal yang mudah sekali untuk kita temui baik di gerai offline maupun online.

Pertana perlu kita garis bawahi pada dasarnya tidak ada pedagang yang dengan kebaikan hatinya mau merugi, maka discount sebenarnya adalah strategi pemasaran yang mereka lakukan untuk mendongkrak omset penjualan mereka sehingga mereka bisa meraup keuntungan besar.

Seandainya diskon itu ada, maka kesimpulannya sebelumnya pedagang sudah mencapai target keuntungan yang diterapkan. Kecuali kalo memang sedang babat alas.

Namun sering kita temui ketika ada diskon, harga barang dinaikkan terlebih dahulu. Atau mungkin untuk yang dicoret adalah harga yang dinaikkan dari pasaran normal.Jadi seolah-olah kita mendapatkan potongan harga, tapi kenyataannya tidak. Kita sebenarnya mendapatkan barang dengan harga yang normal.

Menyikapi hal tersebut, ternyata dari salah satu marketplace terbesar di Indonesia yaitu Shopee melarangnya. Hal ini tertuang dalam “Kebijakan Pelanggaran Produk” yang dikeluarkan pada tanggal 12-08- 2020 dengan bunyi poin sebagai berikut,

Produk yang Dilarang: Menaikkan Harga Sebelum Promosi

Manipulasi harga dengan menaikkan harga produk 1 minggu sebelum promosi dilarang karena memberikan kesan yang salah pada promosi/diskon yang berlangsung. Dengan demikian, rasa percaya Pembeli terhadap toko dan Shopee akan turun. Jika melanggar kebijakan ini, Penjual akan dikenakan poin penalti dan produk akan dihapus.

Artinya di sini sudah jelas, bahwa hal tersebut memanglah cerdik tapi cerdik dalam konotasi yang menyesatkan.

Referensi :
https://seller.shopee.co.id/edu/article/1769

Menaikkan harga sebelum memberikan diskon dapat dianggap cerdik dari perspektif pemasaran, karena ini dapat menciptakan persepsi nilai yang lebih tinggi bagi konsumen. Namun, di sisi lain, beberapa orang mungkin menganggapnya menyesatkan karena merasa diberi kesan diskon yang lebih besar daripada yang sebenarnya.

Menaikkan harga sebelum memberikan diskon seringkali merupakan strategi pemasaran yang digunakan oleh banyak bisnis untuk meningkatkan penjualan dan menciptakan persepsi nilai yang lebih tinggi di mata konsumen. Namun, pertanyaan etika muncul seiring dengan praktik ini, karena beberapa pihak menganggapnya sebagai taktik yang menyesatkan. Untuk memahami lebih lanjut, mari kita eksplorasi keuntungan dan kerugian dari perspektif pemasaran dan etika bisnis.

Strategi Pemasaran: Cerdik atau Menyesatkan?

Keuntungan:

  1. Persepsi Nilai Tinggi: Dengan menaikkan harga sebelum memberikan diskon, bisnis dapat menciptakan kesan bahwa konsumen mendapatkan penawaran yang sangat menguntungkan. Ini dapat meningkatkan persepsi nilai produk atau layanan.
  2. Stimulasi Pembelian: Diskon yang besar dapat menjadi pendorong kuat bagi konsumen untuk segera melakukan pembelian. Strategi ini dapat memotivasi pembeli yang mungkin merasa bahwa mereka sedang mendapatkan kesepakatan yang istimewa.
  3. Mengelola Siklus Penjualan: Pada saat-saat tertentu, bisnis mungkin menghadapi penurunan penjualan. Dengan menaikkan harga sebelum diskon, mereka dapat meningkatkan pendapatan secara instan dan mengelola siklus penjualan dengan lebih baik.

Kerugian:

  1. Kesalahpahaman Konsumen: Beberapa konsumen mungkin merasa diberi kesan diskon yang lebih besar daripada yang sebenarnya. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan setelah mereka menyadari bahwa harga sebenarnya tidak jauh berbeda setelah diskon diberikan.
  2. Kehilangan Kepercayaan Konsumen: Jika konsumen merasa bahwa mereka diperdaya, ini dapat merusak kepercayaan mereka terhadap merek. Kepercayaan konsumen adalah aset berharga dan sulit dipulihkan setelah rusak.

Perilaku Konsumen dan Dampak Psikologis:

  1. Ilusi Diskon: Psikologis konsumen dapat terpengaruh oleh persepsi diskon. Mereka cenderung lebih tertarik pada barang yang memiliki harga diskon daripada barang yang memiliki harga tetap.
  2. Pentingnya Angka Tertentu: Konsumen sering kali tertarik pada angka bulat atau akhiran “99” karena itu dianggap sebagai penawaran khusus. Menaikkan harga sebelum diskon dapat memanfaatkan pola pikir ini.

Etika Bisnis:

  1. Kejujuran dan Integritas: Bisnis memiliki tanggung jawab etis untuk berkomunikasi dengan kejujuran kepada konsumen. Strategi ini menimbulkan pertanyaan apakah bisnis memberikan informasi yang jujur dan transparan.
  2. Loyalitas Konsumen: Praktik yang terlalu manipulatif dapat merugikan loyalitas konsumen jangka panjang. Pelanggan yang merasa diperlakukan dengan adil lebih cenderung tetap setia.

Kesimpulan:

Menaikkan harga sebelum memberikan diskon bisa dianggap sebagai strategi cerdik pemasaran yang dapat meningkatkan penjualan. Namun, penting untuk mempertimbangkan dampak psikologis pada konsumen dan pertanyaan etika seputar kejujuran bisnis. Sebuah strategi yang baik harus mempertimbangkan keseimbangan antara mencapai tujuan pemasaran dan memelihara kepercayaan konsumen.