Membuat instalasi hidroponik sendiri

Saya ingin sekali bisa membuat instalasi hidroponik sendiri, baik untuk budidaya intensif atau sekadar sebagai dekorasi, jika faktor biaya saya kecualikan, adakah saran sekiranya hal-hal teknis apa saja yg perlu saya perhatikan? misal minimal jarak antar lubang tanam sekian cm dll

3 Likes

Instalasi hidroponik merupakan perangkat utama pada sistem budidaya hidroponik, karena merupakan tempat dimana tanaman budidaya tumbuh dan nutrisi mengalir. Instalasi hidroponik berhubungan dengan sistem hidroponik yang digunakan. Bahan yang biasanya digunakan sebagai instalasi hidroponik, yaitu wadah penampung nutrisi, wadah netpot, dan netpot.

Teknis yang perlu diperhatikan dalam membuat instalasi hidroponik tergantung dari sistem hidroponik apa yang akan digunakan.

  1. Wick system (Sistem Sumbu)
    Prinsip utama dari sistem sumbu adalah adanya aliran nutrisi dari wadah penampung nutrisi ke akar tanaman menggunakan prinsip kapilaritas, sehingga akar tanaman dapat menyerap nutrisi. Hal yang perlu diperhatikan dalam sistem sumbu adalah perlakuan pengadukan larutan nutrisi untuk memunculkan oksigen terlarut dan menjaga agar nutrisi tidak mengendap didasar wadah. Perlakuan ini harus diperhatikan terutama pada instalasi sederhana, seperti dengan menggunakan botol plastik.

  2. Water Culture System (Sistem Rakit Apung)
    Prinsip pada sistem rakit apung adalah akar tanaman yang terapung didalam larutan nutrisi sehingga setiap saat dapat menyerap nutrisi. Teknis yang perlu diperhatikan saat menggunakan sistem ini tidak jauh berbeda dengan sistem sumbu, yaitu perlakuan pengadukan larutan nutrisi.

  3. Sistem NFT (Nutrient Film Technique)
    Merupakan sistem yang mengalirkan nutrisi dengan aliran yang tipis (dangkal) dan bersentuhan dengan akar tanaman. Instalasi yang biasa digunakan berupa pipa paralon sebagai wadah aliran nutrisi dan netpot atau gelas plastik sebagai wadah media tanam dan bibit, serta dapat dibentuk secara bertingkat ataupun horizontal. Sistem NFT menggunakan pompa air untuk megaliri nutrisi ke akar tanaman, sehingga hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan sistem ini adalah keadaan pompa air yang harus menyala selama 24 jam.

  4. Sistem DFT (Deep Flow Technique)
    Sistem DFT tidak jauh berbeda dengan sistem NFT. Perbedaan utama dari sistem DFT dan NFT adalah pada pengaturan saluran output. Pada sistem DFT, saluran output diatur sedemikian rupa sehingga larutan pada instalasi tidak langsung habis walaupun pompa air dimatikan. Larutan nutrisi tetap menggenang dengan ketinggian tertentu dan akar tetap dapat meyerap nutrisi. Hal yang perlu diperhatika juga sama dengan sistem NFT, yaitu pada keadaan pompa air.

  5. Sistem Tetes (Drip)
    Prinsip utama dari sistem tetes adalah memberikan nutrisi ke tanaman dengan cara meneteskan nutrisi secara berkala ke media tanam, sehingga dapat diserap oleh media tanam. Hal yang perlu diperhatikan apabila menggunakan sistem ini, yaitu susunan instalasi. Hal tersebut dikarenaka sistem tetes memerluka susunan instalasi yang kompleks.

Referensi

Moesa, Zulfikar. 2016. Hidroponik Kreatif, Membangun Instalasi Unik Menggunakan Barang Bekas. Jakarta: PT Agromedia Pustaka

1 Like

Ada beberapa hal yg perlu diperhatikan dlm budidaya tanaman scr hidroponik antara lain:

  1. Nutrisi. Dlm hidroponk nutrisi yg digunakan hnya brupa pupuk AB MIX. Akan tetapi kita perlu memberikan scr tepat kpd tanaman menyesuaikan dg kondisi dan jenis tanaman. Apabila tanaman masih berupa bibit konsentrasi nutrisi disarankan untuk tdk trlalu tinggi misalnya di awali 500an ppm. Kemudian dilakukan pengecekan secara intensif trhdp konsentrasi nutrisi (ditambahkan/dikurangi jika trlalu tinggi) sampai konsentrasi sesuai dg kebutuhan tanaman. Seperti 1200 ppm utk tnaman pakcoy (trgantung jenis tanaman)
  2. pH diusahakan utk selalu netral.
  3. Suhu media/air jg sampai tinggi (panas) krn itu jgn smpai media trkena sinar matahari atau pun air hujan
  4. kebutuhan sinar matahari pada tanaman bukan secara langsung (di atapi dg plastik uv/atap lain yg dpt mengurangi sengatan sinar ultraviolet)

Itu lah bbrp hal yg perlu diperhatikan dlm hidroponik sepengetahuan saya (msih belajar juga).

2 Likes

terimakasih kak tanggapannya, tapi mohon maaf sebelumnya, yg saya maksud pembuatan instalasi disini lebih kepada teknis misalnya seperti berapa jarak minimum antar lubang tanam pada pipa yg saya buat nanti, atau berapa ketinggian instalasi yg optimal agar aliran air tidak terlalu cepat / lambat di dalam pipa, dll

2 Likes

terimakasih kak tanggapannya, tapi mohon maaf sebelumnya, yg saya maksud pembuatan instalasi disini lebih kepada teknis misalnya seperti berapa jarak minimum antar lubang tanam pada pipa yg saya buat nanti, atau berapa ketinggian instalasi yg optimal agar aliran air tidak terlalu cepat / lambat di dalam pipa, dan sebagainya

2 Likes

Mungkin kalau detail seperti yang saudara maksud, tergantung sistem hidroponik apa yang akan digunakan

1 Like

Kalau misal NFT kak? kebetulan aku dirumah mau nambah instalasi tapi mau coba bikin sendiri sekalian coba-coba buat yg bisa dijadiin dekorasi jugaa

1 Like

Menurut referensi yang saya baca, pada sistem hidroponik NFT yang harus dipenuhi adalah talang, tangki penampung, dan pompa. Biasanya talang yang digunakan memiliki ukuran lebar 13-17 cm dan panjang 4 meter. Tangki penampung dapat memanfaatkan tempat atau tandon air. Pompa berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi dari tangki penampung ke talang NFT dengan bantuan jaringan atau selang distribusi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan instalasi sistem NFT adalah kemiringan talang (1%-5%) untuk mengalirkan larutan nutrisi, kecepatan aliran masuk tidak boleh terlalu cepat (sekitar 0,3-0,75 liter/menit, diatur pembukaan keran), dan lebar talang yang memadai untuk menghindari terbendungnya larutan nutrisi.

Screenshot_2020-07-22 snips_2017_gigih_pamungkas_4njclaewpt pdf

Referensi

Pamungkas, Gigih., Ahmad Z. P., Mitra D., dan Nina S. A. 2017. Rancang Bangun Hidroponik Sistem Nutrient Film Otomatis Berbasis Arduino. PROSIDING SNIPS 2017

3 Likes