Memanfaatkan Lahan Pekarangan Rumah sebagai Taman Obat Keluarga

      Pekarangan adalah lahan yang ada di sekitar rumah, dengan batas lahan dan batas pemilikannya jelas. Biasanya ditanami berbagai jenis tumbuhan dan tanaman (Arifin 1998). Beberapa jenis tanaman yang dapat ditanam di pekarangan rumah antara lain tanaman hias, tanaman buah, tanaman sayuran, tanaman industri, tanaman penghasil pati serta tanaman obat. Saat ini, masih banyak tanaman yang berkhasiat sebagai obat tumbuh liar di berbagai tempat dan belum diolah. Menurut catatan dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat yang berpusat di Bogor terdapat lebih dari 1000 jenis tanaman obat yang ada di Indonesia. Namun, baru dimanfaatkan sekitar 50 jenis saja sebagai jamu, sisanya masih tumbuh liar.
Memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami TOGA tidak terlalu sulit. Ada beberapa langkah untuk menyulap pekarangan menjadi taman TOGA yaitu penyiapan lahan, pemilihan tanaman, penanaman tanaman, serta pemeliharaan. Penyiapan lahan bertujuan untuk menyediakan tempat tumbuh ideal bagi tanaman. Dengan demikian, kadar oksigen dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman akan tercukupi. Pengaturan tata letak tanaman juga perlu diperhatikan agar tanaman obat yang ditanam tidak hanya bermanfaat sebagai TOGA, tetapi dapat mempercantik pekarangan rumah. Beberapa jenis tanaman seperti cocor bebek, lidah buaya, sirih merah, selain bermanfaat sebagai tanaman obat, dapat juga memperindah pekarangan rumah. 
Sirih merah atau nama latinnya *Piper crocatum* dan beberapa jenis sirih lainnya seperti yang kita ketahui merupakan tanaman rambat. Umumnya sirih merambat di dinding, tetapi sirih juga bisa dijadikan tanaman gantung sebagai tanaman hias. Pada penanaman pekarangan untuk dijadikan penutup tanah, dapat ditanam jenis tanaman *ground cover plants* seperti daun suruhan, tanaman mianna, rosela dan masih banyak lagi. Penentuan jenis tanaman untuk TOGA hendaknya memperhitungkan luas pekarangan yang tersedia. Apabila lahan tidak terlalu luas dapat menanam pada pot-pot yang digantung, serta memilih jenis tanaman obat yang tidak teralu rimbun. Pekarangan yang sempit dapat didesain secara vertikal yang umumnya kita kenal sebagai *vertical garden*. Tanaman dapat diletakkan dalam pot gantung (*Hanging garden*) pot berjenjang (*cascade garden*), dirambatkan pada anyaman kawat (*eco screen*) atau dapat di tanam di atas atap (*roof garden*). Namun apabila lahan dirasa cukup luas, dapat menanam langsung pada lahan. Selain itu, pilihlah tanaman yang mudah dalam perawatannya serta tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

sumber:
Redaksi Agromedia. Memanfaatkan Pekarangan untuk Taman Obat Keluarga. Jakarta (ID): Agromedia pustaka.
Arifin H S. 1998. Studi on the Vegetation Structure of Pekarangan and its Changes in West Java, Indonesia [Disertation]. Japan: The Graduate School of Natural Science and Technology, Okayama University. 123 p.