Pada anak perlu dilakukan pemeriksaan status gizi. Pada prinsipnya serupa dengan penilaian periode kehidupan lainnya. Salah satu pemeriksaaan yang perlu dilakukan adalh pemeriksaan klinis.
Meliputi apa saja pemeriksaan klinis kepada anak?
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien.
Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan berakhir pada anggota gerak yaitu kaki. Pemeriksaan secara sistematis tersebut disebut teknik Head to Toe. Setelah pemeriksaan organ utama diperiksa dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi, beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti test neurologi. Dalam Pemeriksaan fisik daerah abdomen pemeriksaan dilakukan dengan sistematis inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi.
Dengan petunjuk yang didapat selama pemeriksaan riwayat dan fisik, ahli medis dapat menyususn sebuah diagnosis diferensial,yakni sebuah daftar penyebab yang mungkin menyebabkan gejala tersebut. Beberapa tes akan dilakukan untuk meyakinkan penyebab tersebut.
Sebuah pemeriksaan yang lengkap akan terdiri diri penilaian kondisi pasien secara umum dan sistem organ yang spesifik. Dalam praktiknya, tanda vital atau pemeriksaan suhu, denyut dan tekanan darah selalu dilakukan pertama kali.
HASIL PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA ANAK GIZI BURUK
Catatan : Ingat setiap di temukan Renjatan (Syok) anak harus diberi Oksigen melalui kanul atau nasal kateter 1-2 L/menit.
KONDISI 1
Jika Ditemukan :
- Renjatan (syok)
- Letargis
- Muntah dan atau diare atau dehidrasi
Berikan cairan dan makanan menurut Rencana 1
Rencana 1
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI
(Renjatan/Syok, Letargis dan Muntah/Diare/Dehidrasi)
Tabel Monitoring Pemberian Cairan Intra Vena (IV)
Tabel Monitoring Pemberian Cairan ReSoMal dan F-75
Tabel Monitoring Pemberian Transfusi Darah (Segar atau Packed Red Cells)
Tabel Monitoring Pemberian F-75 Tanpa ReSoMal (Lanjutan)
Catatan
Hentikan pemberian SEMUA CAIRAN IV bila ada tanda bahaya sebagai berikut :
- Denyut nadi dan frekuensi nafas meningkat, atau
- Vena Jugularis terbendung, atau
- Edema meningkat, misal : kelopak mata membengkak
Evaluasi setelah 1 jam bila membaik lanjutkan Rencana 1 sampai selesai, diteruskan Pemberian cairan dan makanan untuk tumbuh kejar,bila tidak membaik, kemungkinan terjadi gagal jantung, segera lakukan tindakan sesuai kondisi atau rujuk.
Bila renjatan/ syok sudah teratasi, usahakan pemberian ReSoMal dan F-75 secara Oral, bila tidak habis sisanya diberikan lewat NGT, atau kalau tidak bisa lewat Oral berikan semua lewat NGT.
KONDISI II
Jika Ditemukan :
- Letargis
- Muntah dan atau diare atau dehidrasi
Berikan cairan dan makanan menurut Rencana II
Rencana II
EMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI
(Letargis dan Muntah/Diare/ Dehidrasi)
Catatan
Hentikan pemberian SEMUA CAIRAN Oral/NGT bila ada tanda bahaya sebagai berikut :
- Denyut nadi dan frekuensi nafas meningkat, atau
- Vena Jugularis terbendung, atau
- Edema meningkat, misal : kelopak mata membengkak
Evaluasi setelah 1 jam, bila membaik lanjutkan Rencana II sampai selesai, Teruskan pemberian cairan dan makanan untuk tumbuh kejar.
Bila tidak membaik, kemungkinan terjadi gagal jantung, segera lakukan tindakan sesuai kondisi atau rujuk.
Bila anak sudah sadar usahakan pemberian ReSoMal dan F-75 secara Oral, bila tidak habis sisanya diberikan lewat NGT, atau kalau tidak bisa lewat Oral berikan semua lewat NGT.
KONDISI III
Jika Ditemukan :
- Muntah dan atau diare atau dehidrasi
Berikan cairan dan makanan menurut Rencana III
**Rencana III **
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI
(Muntah dan atau Diare atau Dehidrasi)
Catatan
Hentikan pemberian SEMUA CAIRAN Oral/NGT bila ada tanda bahaya sebagai berikut :
- Denyut nadi dan frekuensi nafas meningkat, atau
- Vena Jugularis terbendung, atau
- Edema meningkat, misal : kelopak mata membengkak
Evaluasi setelah 1 jam, bila membaik lanjutkan Rencana II sampai selesai, Teruskan pemberian cairan dan makanan untuk tumbuh kejar.
Bila tidak membaik, kemungkinan terjadi gagal jantung, segera lakukan tindakan sesuai kondisi atau rujuk
Usahakan pemberian ReSoMal dan F-75 secara Oral, bila tidak habis sisanya diberikan lewat NGT, atau kalau tidak bisa lewat Oral berikan semua lewat NGT.
KONDISI IV
Jika Ditemukan :
- Letargis
Berikan cairan dan makanan menurut Rencana IV
Rencana IV
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI
(Letargis)
Catatan :
Kurangi pemberian F-75 sesuai dengan kebutuhan kalori minimal pada fase stabilisasi, bila ada tanda bahaya sebagai berikut :
- Denyut nadi dan frekuensi nafas meningkat, atau
- Vena Jugularis terbendung, atau
- Edema meningkat, misal : kelopak mata membengkak
Evaluasi setelah 1 jam, bila membaik lanjutkan Rencana IV sampai selesai, diteruskan pemberian cairan dan makanan untuk tumbuh kejar, bila tidak membaik, kemungkinan terjadi gagal jantung, segera lakukan tindakan sesuai kondisi atau rujuk.
Bila anak sudah sadar, usahakan pemberian F-75 secara Oral, bila tidak habis sisanya diberikan lewat NGT, atau kalau tidak bisa lewat Oral berikan semua lewat NGT
KONDISI V
Jika Tidak Ditemukan :
- Renjatan (syok)
- Letargis
- Muntah / diare / Dehidrasi
Berikan cairan dan makanan menurut Rencana V
Rencana V
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI
(Penderita Gizi buruk tidak menunjukkan tanda bahaya atau tanda penting tertentu)
Catatan :
Kurangi pemberian F-75 sesuai dengan kebutuhan kalori minimal pada fase stabilisasi, bila ada tanda bahaya sebagai berikut :
- Denyut nadi dan frekuensi nafas meningkat, atau
- Vena Jugularis terbendung, atau
- Edema meningkat, misal : kelopak mata membengkak
Evaluasi setelah 1 jam, bila membaik lanjutkan Rencana V sampai selesai, diteruskan Pemberian cairan dan makanan untuk tumbuh kejar, bila tidak membaik, kemungkinan terjadi gagal jantung, segera lakukan tindakan sesuai kondisi atau dirujuk.
Usahakan pemberian F-75 secara Oral, bila tidak habis sisanya diberikan lewat NGT, atau kalau tidak bisa lewat Oral berikan semua lewat NGT
Sumber :
Departemen Kesehatan Republik Indonesia