Melihat ide dibalik suksesnya Go-Jek

Misi Sosial Nadiem Marakim

Ide mendirikan GoJek didapati Nadiem Marakim, selaku founder dari GoJek melalui percakapan dengan seorang supir ojek ketika sedang nongkrong. Dari percakapan itu, Nadiem mendapati bahwa kebanyakan waktu kerja ojek itu habis untuk menunggu penumpang saja. Melihat ketidakefektifan inilah Nadiem lantas berkeinginan menjalankan misi sosial untuk membantu sopir ojek agar bekerja lebih produktif. Berbekal tekad dan ilmu teknologi yang dimilikinya, Nadiem menciptakan sebuah sistem jasa pemesanan ojek yang dinamai Go-Jek. Cara kerja sistem ini sendiri sangat sederhana. Go-Jek melayani telepon pesanan ojek melalui call center, kemudian operator call centre akan mencari driver gojek terdekat. Lalu menugaskan driver menjemput pelanggan sambil memantau kedatangan driver dengan sistem navigasi & koordinasi si pelanggan.

Nadiem pun tidak tanggung-tanggung dalam mengembangkan bisnis startup sekaligus misi sosialnya ini. Selain menyediakan sarana teknologi bersistem call centre tersebut, Ia juga memberikan smartphone kepada mitra ojeknya guna sebagai sarana untuk menerima panggilan pelanggan. Ia juga tak sungkan memfasilitasi full set keamanan berkendara utk mitranya, yaitu berupa jaket dan helm SNI berwarna hijau dan berlogo Go-Jek. Hal ini juga sekaligus guna memenuhi kebutuhan branding perusahaan.

Melihat peluang ketika maraknya pengguna smartphone, Nadiem pun melakukan inovasi dengan meluncurkan aplikasi mobile Go-Jek untuk pengguna smartphone dalam mempermudah pemesanan ojek.

Mobile app itu pun membawa perubahan positif. Dari semula hanya memiliki sekitar 300 mitra ojek, kini Go-Jek sudah merekrut ribuan mitra yg tersebar diwilayah Jabodetabek, Bali, Bandung dan Surabaya. Aplikasi itu pun kini sudah diunduh sebanyak lebih dari 400 ribu kali.

A post was merged into an existing topic: Nadiem Makarim, Tukang Ojek Modern Lulusan Harvard