Mau Pasang Braket Gigi? WAJIB Dengan Dokter Gigi

image

Perawatan orthodonti atau yang sering dikenal dengan behel (kawat gigi) bertujuan untuk membetulkan letak gigi yang salah sehingga menjadi benar pada lengkungnya dan menjadi harmonis.

Perawatan orthodonti memiliki banyak klasifikasi, bukan hanya untuk gigi tidak rata dan gigi maju saja. Perawatan ini juga biasa dilakukan oleh dokter gigi spesialis orthodonti (orthodontis), yakni dokter gigi yang telah menjalani sekolah lagi pada program pendidikan dokter gigi spesialis orthodonti (PPDGS) dalam waktu 4-5 tahun.

”Perawatan orthodonti sangat luas, berkenaan dengan tekanan, jaringan penyangga, profil wajah dan lain sebagainya. Sehingga memang betul betul harus dilakukan oleh ahlinya dan bukan di salon-salon gigi secara sembarangan yang dilakukan bukan oleh petugas medis kedokteran gigi,” jelas anggota Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Semarang, drg Christine SpOrt kepada Jawa Pos Radar Semarang, Rabu (24/1)

”Dari tahap rontgent ini kemudian orthodontis akan menganalisa dan melakukan perhitungan apakah gigi perlu dicabut atau tidak. Sehingga tidak sembarangan dalam memasang braket pada gigi,” kata dokter yang juga anggota Ikatan Orthodontis Indonesia (Ikorti) Jogja-Jateng ini.

Begitu juga dalam perawatannya, kata dia, tidak bisa sembarangan dikerjakan. Pasien yang menjalani perawatan orthodonti harus melakukan anjuran dokter gigi spesialis yang menanganinya. ”Perawatannya sesuai dengan instruksi dokter, karena memang perawatan seperti ini kan by case atau sifatnya individual,” terangnya.

Christine menegaskan, perawatan orthodonti memang hanya untuk orang-orang yang memerlukan perawatan. Sehingga tidak dibenarkan jika pemasangan braket dilakukan sekadar untuk fashion/ bergaya. Sebab, gigi yang tidak memerlukan perawatan jika dipasang braket akan menimbulkan sejumlah dampak negatif, seperti gigi goyang dan bahkan bisa lepas, gigi berlubang serta dampak negatif lainnya. Terlebih jika kebersihannya tidak diperhatikan.