"Masa gini aja gabisa?". Kritik diri dan self-love. Seberapa penting?

ilustrasi self love

Masa gini aja gabisa?

Ketika melakukan kesalahan, pernahkah kalian mengomentari diri dengan kalimat – kalimat seperti itu? Kata hati menghakimi cenderung muncul ketika kita tidak cukup cinta diri atau self-love . Orang dengan self-love adalah dia yang bisa menghargai diri sendiri, sehingga bisa menjadi individu yang lebih baik untuk dirinya dan orang lain. Orang yang mencintai diri adalah dia yang bisa bersahabat dengan dirinya sendiri. Seseorang yang tidak mencintai diri, ketika melakukan kesalahan kecil, mencambuk dirinya secara terus – menerus dengan komentar negative, hingga menggerus harga diri. “Masa gini aja gabisa?”.

Seseorang yang tidak mencintai diri cenderung merasa insecure, tidak aman. Ketika seseorang merasa tidak aman, pilihannya fight or flight. Bertengkar dengan orang sekitar, atau lari dalam kesedihan yang tak berujung. Kata hati negative berasal dari suara yang sering kita dengan di masa kecil, apakah itu suara orang tua yang sering marah, kakak yang mengancam, guru yang selalu tidak puas, suara hati ini terdengar berulang – ulang, seolah – olah kita selalu salah dan tidak pernah cukup untuk mereka.

Memang memberi kritik kepada diri sendiri penting untuk perkembangan kita sebagai manusia. Namun, kerap suara kritik itu terlalu keras, bahkan destruktif. Kritik destruktif berkepanjangan, bahkan bisa mendorong kita menjadi putus asa, depresi, atau bahkan bunuh diri karena benci diri.

Mulai tumbuhkan self-love , jadilah sahabat terbaik bagi diri sendiri. Ketika kata hati mulai mencambuk, sadari dan ganti suara ini dengan suara menenangkan yang pernah kita dengar dalam hidup kita.

Nah, bagaimana menjadi sahabat yang bijaksana bagi diri sendiri?

Peluk dirimu dan katakan, “Tidak apa, kamu sudah berusaha dengan baik, apa yang terjadi memang sering di luar kendalimu, kalau kali ini hasilnya mengecewakan, masih ada hari esok untuk dicoba lagi kan?”

Menurut kalian, baik ga sih memberi kritik kepada diri sendiri?

4 Likes

Kritik itu penting, dan memang dibutuhkan. Kritik yang dimaksud itu kritikan positif yang pastinya membangun, kalaupun membangun jangan sampai kritikan itu menjadi destruktif bagi diri sendiri. Nah disitulah dibutuhkan self-love untuk menumpulkan pisau kritik yang merusak diri sendiri.

Sayangi dirimu, dan beri dia batasan.
Segitu saja sih.

1 Like

Ya kak…
Itu sangat penting, dengan kritik pada diri sendiri itu akan membuat kita semakin bangkit lagi dari kebiasaan buruk yang lalu, atau kita akan semakin berbuat lebih baik dari yang lalu.
Kalo pada kakak sendiri sering kah kakak mengkritik diri sendiri?

Saya setuju dengan artikel anda, seringkali kita “terlalu keras” terhadap diri sendiri hingga akhirnya mengurangi kadar self-love yang kita miliki. Sebenarnya kritik orang lain serta evaluasi diri sangat dibutuhkan asalkan tidak dilakukan secara berlebihan. Yang penting kita tau seberapa worth diri kita dan mampu menempatkan diri di masyarakat tanpa harus mengurangi kadar self-love tersebut. Jika berkenan mari diskusi di postingan terbaru saya Apakah Tingkat Literasi Masyarakat Indonesia Berpengaruh terhadap Self Improvement?

1 Like

Benar sekali. Terkadang kita terlalu overcritic terhadap diri kita sendiri, walaupun kita tahu itu hal yang salah, tapi karena rasa ingin memperbaiki kesalahan sebelumnya kemudian membuat kritik tersebut boomerang bagi diri kita sendiri. Kuncinya itu tadi, self-love dan bersyukur. Terimakasih atas tanggapannya kak.

1 Like

Wah benar sekali. Kritik memang sangat diperlukan. Kalau ditanya aku sering mengkritik diri sendiri atau tidak, pastinya sering. Apalagi jika aku melakukan sesuatu dan hasilnya diluar ekspetasi. Tetapii kembali lagi, jangan terlalu keras juga terhadap diri sendiri. Ingat bahwa dirimu juga telah berjuang semaksimal mungkin.

1 Like

Iya benar. Sadari bahwa diri kita itu berharga, dan layak mendapat perlakuan yang baik juga. :smiling_face_with_three_hearts:

Bagus kak
saya juga begitu, jika saya hampir ingin menyerah melakukan sesuatu pekerjaan atau usaha, muncul dalam pikiran saya, saya gak boleh nyerah, saya harus bisa dan pasti bisa🤗

1 Like

Kritik itu sebenarnya juga tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan adanya kritik kita dapat merubah dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan. Bisa dibilang kritik dapat membuat seseorang itu menjadi lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan yang telah dilakukan pada masa lalu.

Tapi yang perlu digarisbawahi adalah Jangan terlalu berlebih-lebihan dalan mengkritik terutama dalam mengkritik diri sendiri. Karena pasti kita sudah tahu bahwa sesuatu yang berlebihan pasti hasilnya tidak baik. Begitu juga dalam mengkritik diri sendiri, jangan pernah terlalu berlebih-lebihan dalam mengkritik dan menilai dan kita juga harus rasional dalam berfikir. Pasti ketika kita sedang mengkritik diri sendiri pada diri sendiri kira selalu berkata pada diri sendiri “Masa gini aja gabisa, Dia aja bisa” Saat itu kita sedang membanding-bandingkan dengan orabg yang berada diatas kita.Stop! Mulai sekarang jangan pernah membandingkan apalagi merendahkan diri kita, sayangi dan peluk diri kita karena pasti dalam perjuangan yabg hebat pasti ada hasil yang telah menunggu.

Dan menurut saya setelah kita berusaha dan untuk menghindari menekan diri kita secara berlebihan kita perlu melakukan yang namanya “Self Reward”. Tidak perlu yang mewah kok, yang sederhana aja cukup yang penting kita bahagia.

Terimakasih

1 Like

Iya, semua orang pasti pernah berada di titk yang rendah dalam kehidupan mereka. Semua tergantung cara kita menyikapinya. Hendaknya kita selalu berusaha untuk menghargai diri kita sendiri.

1 Like

Setuju. Intinya segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk kritik diri. Kita juga harus mulai berhenti membandingkan diri kita dengan orang lain, karena tiap orang mempunyai jalannya masing-masing. Aku setuju kalau kita juga harus memberi “Self reward” kepada diri kita sesekali, karena itu akan berdampak positif juga untuk diri kita sendiri. Terimakasih atas tambahannya, kak.