Bayangkan saat ini kamu sedang berada di tempat yang paling ingin kamu kunjungi. Tempat yang bisa jadi jauh, bisa juga tidak. Telingamu mendengar suara-suara alam yang paling kamu suka, bunyi gesekan daun misalnya atau bunyi riuh rendah suara orang yang sedang berbincang-bincang. Tempat yang ingin kamu datangi tapi belum juga terpenuhi hingga saat ini. Kamu melihatnya, merasakannya, mendengarkannya seorang diri. Wait, seorang diri?
Apa yang kamu rasakan jika kamu bisa berada di tempat yang kamu mau seorang diri? Tenang? Senang? atau justru takut?
Percayakah kamu jika melakukan solo travelling sekali saja, saat kembali, kamu tidak akan menjadi dirimu yang sama seperti saat pergi?
Saatnya menikmati dan berhenti mengeluh. Kapan lagi kamu bisa menentukan itinerary perjalananmu tanpa perlu mempertimbangkan keinginan lebih dari dua kepala. Apapun yang ingin kamu lakukan, bisa kamu lakukan tanpa takut teman perjalananmu tidak suka. Kamu pun tidak perlu mengalah jika ternyata selera temanmu berbeda. Kamu bisa menentukan santap siang, destinasi, kemana kamu harus melangkah, semuanya!
Ketika terjadi hal-hal di luar dugaan seperti pesawat yang delay atau kamu salah ambil rute perjalanan, saatnya belajar untuk menikmati perjalanan tanpa mengeluh. Tidak ada teman perjalanan yang akan mendengarkan keluhanmu jadi segera simpan dan ubah hal-hal yang membuatmu kesal. Saat kesal, kamu bisa menghadiahkan dirimu coklat atau eskrim agar semangatmu pulih kembali. Dengan begitu kamu jadi belajar mengendalikan emosi dan tidak banyak mengeluh.
Traveller ada ide manfaat yang lain?