Manakah yang lebih anda sukai, membaca atau menonton ?

Membaca dan Menonton

Membaca atau Menonton ?
Mengapa “Membaca” Lebih utama daripada “Menonton” ?

Sementara Mengapa lebih banyak pengguna internet yang rela menghabiskan banyak kuota hanya untuk menonton video streaming? Dan kenapa sekarang sedang musim-musimnya orang menyibukkan diri untuk pergi ke bioskop ? Tidak ke toko buku atau perpustakaan. Banyak dari seribu alasan tersebut ialah ingin menghilangkan suntuk dan ingin cari inspirasi ? Kenapa orang mudah suntuk dan berat hati ingin membaca sebagai jalan menuju inspirasi? Saya rasa diantara banyak pertanyaan ini menjadi tanggung jawab kita bersama.

Sebenarnya menjadi krisis moral dalam kehidupan ini jika lebih banyak menonton daripada membaca.

Sebagaimana hakikat hidup, ada tujuan hidup yang tak terpecahkan berabad-abad hingga kini, dan membaca adalah langkah yang tepat.

Perbandingan antara “Membaca” dan “Menonton" ?

Perlu digaris bawahi bahwa ada perbedaan besar, dan sulit untuk menjelaskannya. Karena butuh banyak pertimbangan. Dan percayalah bahwa pendapat setiap manusia berbeda-beda. Terutama keutamaan Membaca, bagi saya dapat meningkatkan intelektual analis, mampu melihat dari sudut pandang yang berbeda, konsentrasi penuh keluar dari permasalahan. sementara menonton hanya menggerakkan mata di tempat. Dibatasi dan terbatas, berbeda jika dengan membaca.

Sejarah membaca lebih tua daripada sejarah menonton film. Anda bisa membaca buku sejarah dan perjalanan tentang kata-kata, dan sejarah membaca sudah melewati ratusan abad. Menonton hanya melihat sedangkan membaca mencakupi semua, baik mengamati, menganalisis, dan juga berdaptasi.

Kehidupan Buku adalah Kehidupan Keabadian

Banyak film yang terinspirasi dari Buku Novel, dan disini merupakan satu keutamaan keutamaan membaca daripada menonton.

medium.com

Jika ditanya kenapa membaca ? Apakah jawabannya ? Dan apakah target dari membaca ?

Saya membaca karena ada kenikmatan yang tak mampu saya jelaskan di dalam tubuh seakan kenikmatan itu mengalir bersama darah dan memompa sudut pandang, dan saya akan lebih nyaman menghabiskan uang dengan membeli buku-buku daripada membeli tiket bioskop. Semoga ini menjadi hobi yang tak boleh mati, dan membeli buku baik novel dan puisi adalah investasi Anti rugi kedepannya.

Original Post Abdi Mulia Lubis From medium.com

Jawaban: Membaca

Saya sering membaca dan menonton film. Namun cenderung saya membaca setelah menonton. Seperti yang dijelaskan oleh @Nindyarahmah bahwa sudah sejak lama, banyak sekali novel-novel yang diadaptasi ke perfilman. Bahkan komikpun juga banyak yang diadaptasi. Seperti:

Novel

  • Harry Potter
  • Fantastic Beast and Where to Find Them
  • A Series of Unfortunate Events
  • The Mortal Instruments: City of Bones
  • Dr. Seuss: The Lorax
  • Twilight
  • Goosebumps
  • dll

Komik

  • Komik DC
  • Komik Marvel
  • Disney: Donal Duck, Mickey Mouse, dll
  • Doraemon
  • dll

Yang sering saya lakukan adalah menonton lalu membaca. Meski kadang juga saya membaca terlebih dahulu. Karena jika kita ukur dari angka 1 - 10, sebuah film hanya akan memberikan cerita sebanyak 3 angka. Sedangkan buku memberikan cerita sebanyak 10 angka. Terkadang sebuah film tidak mengadaptasi seluruh isi buku. Namun hanya diambil bagian-bagian yang penting saja. Itupun juga terkadang tidak semuanya.

Jadi dengan membaca sebuah buku, saya bisa mengetahui bagian-bagian yang tidak ada di dalam sebuah film secara lengkap.

Demikian pendapat dari saya :slight_smile:

1 Like

Jika untuk anime/manga saya lebih suka menonton

Pertama, kita bisa membandingkan timeline yang diambil pada manga yang akhirnya diadaptasi menjadi anime. Satu season (12/24an episode) kira kira diambil dari 5 hingga 6 komik. Katakanlah komik One Piece di arc (storyline) Dressrosa memiliki 5-6 komik dan animenya memiliki lebih dari belasan episode.

  • Jadi, dalam satu arc komik, kita diberi visual dan cerita yang sangat sempit tapi tidak dengan anime-nya. Kita bisa mengerti secara mendalam karena kita bisa dengan santai menontonnya.

  • Visual dari anime memang tidak bisa mengalahkan visual dari komiknya, karena di komik sang pengarang bisa mencurahkan seluruh imajinasinya dalam lembar-lembar komiknya. Akan tetapi, yang menjadikan anime berbeda adalah animasinya. Animasi itulah yang membuat komik yang kita baca dan senangi menjadi hidup dan memiliki kesan yang berbeda.

  • Terkadang anime dilengkapi dengan filler atau episode tambahan yang bertindak sebagai sebuah cerita pelengkap. Hal ini tidak bisa ditemui dalam komiknya, akan tetapi tetap selaras dengan cerita aslinya. Jadi, untuk memahami lebih lengkap dari sebuah karakter atau sebuah latar belakang bisa dicari lewat anime-nya.
    Hal yang membuat filler tidak banyak disukai adalah terkadang episodenya terlalu banyak dan menumpuk seperti halnya filler Naruto di arc Perang Ninja. Saking banyaknya, kita bisa meng-skip filler tersebut tanpa takut kehilangan jejak cerita.

  • Original Soundtrack dan Sound Effect berperan besar dalam anime. Ya, kita mungkin bisa membaca sambil berimajinasi tentang adanya sound effect akan tetapi, anime yang didukung suara akan memberikan efek berbeda dengan membaca anime. Terlebih jika seiyuu (pengisi suara) dari karakter tersebut sangat cocok memerankan karakternya.

Semua tergantung dari selera masing-masing. Jika anda ingin memahami cerita dengan waktu yang singkat, membaca manga-nya akan membantu. Tapi, jika anda memiliki waktu dan ingin menikmati sensasi pertarungan dalam manga yang dihidupkan, menonton anime adalah hal yang cocok :smile: