Mana yang lebih diutamakan, mengenalkan MVP ke pasar atau memastikan MVP sudah berjalan dengan semestinya?

MVP merupakan singkatan dari Minimum Viable Product. Sebuah MVP merupakan satu langkah terpenting untuk membuat sebuah produk yang baik. Tujuan utama dari Minimum Viable Product harus selalu “meletakkannya di depan konsumen untuk mulai memvalidasikan asumsimu.” Tetapi sebelumnya, apakah lebih penting untuk mengenalkan MVP ke pasar terlebih dahulu atau memastikan MVP sudah berjalan dengan baik terlebih dahulu?

Jika Anda sedang mengerjakan MVP Anda, seharusnya produk Anda susah berada di pasar. Minimum Viable Product (MVP) adalah ketika pasar memutuskan bahwa produk Anda dapat memecahkan masalah yang dinilai cukup penting. Sebelum ada studi kelayakan (feasibility), harus ada bukti konsep dan prototypenya.

Pada setiap langkah ini Anda menargetkan audiens yang berbeda-beda. Berdasarkan teori difusi inovasi, terdapat 5 tipe pelanggan yaitu innovators, early adopters, early majority, late majority, dan laggards. Pada tahap awal, Anda menargetkan para inovator. Mereka adalah orang-orang yang terus mencari cara baru untuk memecahkan suatu masalah, selalu siap mengatasi beberapa early problem sebelum produk Anda mencapai tingkat mature dan tidak terdapat bug.

Pada tahap ini, Anda fokus untuk memberi para inovator cara termudah sekaligus tercepat untuk mendiscover produk Anda. Tujuan Anda adalah untuk memberikan kepuasaan mereka terhadap value-value yang terdapat dalam produk Anda. Tidak harus terlalu bagus atau berfungsi dengan sempurna. Inovator cenderung bersifat aktif, pemaaf, dan mau sharing feedback. Jadi, mereka tidak akan baik-baik saja dengan early bug tetapi mereka akan memberi Anda feedback yang sangat berharga.

Source:
Don’t Start Making Your App With MVP