Makna Sebuah Kesuksesan Atas Sebuah Impian

IMG_20200702_211736_217

Kau tahu, Tuhan menciptakan dunia ini dengan segala keunikannya. Tidak ada yang sia-sia dalam penciptaan-Nya. Begitu juga dengan jalan cerita atas impian setiap manusia. Bagaikan hamparan bintang diangkasa, bahkan lebih dari itu Tuhan menganugerahkan impian, cita-cita dalam kehidupan setiap hamba-Nya. Mungkin beberapa dari kalian sering merasa insecure ketika menengok pencapaian yang sudah dimiliki orang lain, bahkan teman seumuran sudah bersinar lebih dulu. Kamu merasa kamu adalah urutan paling akhir dalam siklus pencapain sebuah kesuksesan. Kamu mulai merasa bahwa usahamu selama ini hanya itu-itu saja dan tidak berbuah manis. Terlebih lagi telingamu sering mendengar umpatan kasar dari mulut-mulut tak beradab. Menginjak usia 20 tahun misalnya, disaat ujian awal kehidupan orang dewasa dimulai. Kamu mulai merasa goyah, kehilangan semangat, bahkan sempat tak yakin apakah impian ini akan sampai pada tempat yang baik. Seperti bintang diangkasa mungkin. Kamu mulai memberi rumus perbandingan disetiap cerita hidupmu dengan cerita hidup orang lain. Beberapa teman yang masih setia denganmu terkadang memberi saran untuk bersabar. Namun tampaknya itu sulit dilakukan. Tangis itu mulai pecah ketika kamu merasa bahwa hanya kamu yang masih begini-begini saja. Merasa tak berharga padahal mempunyai sebuah mimpi yang besar. Kehidupan ini begitu keras, baik lahir maupun batin.

Aku hanya ingin bilang, kamu tidak sendiri. Semua memiliki fase itu. Fase dimana kita merasa terpuruk. Merasa bahwa kita kurang beruntung daripada orang lain. Insecure bukanlah hal buruk, itu adalah manusiawi. Sifat manusia yang merasa bahwa ia ingin menjadi lebih baik, ingin menjadikan impiannya terwujud, seperti yang lainnya. Namun hakekatnya semua tak bisa disamakan dengan yang lainnya. Semua memiliki garis perbedaan.

Aku, kamu, mereka, kita semua adalah makhluk Tuhan yang diciptakan dengan keunikannya sendiri-sendiri. Tuhan memberi semua apapun yang ada dalam diri setiap hambanya dengan sebuah perbedaan. Suapaya apa? Supaya indah kan. Supaya kita bisa belajar, bersyukur dan yang pasti selalu mengingat-Nya. Coba kalau semua itu sama rata. Semua disamakan sama Tuhan, apa yang terjadi di bumi adalah semakin maraknya kesombongan dimana-mana. Ya walaupun tidak dengan itupun kesombongan sudah menjalar. Tetap saja kan itu bukan hal yang baik.

Ya, tidak ada yang lebih cepat ataupun lambat. Aku mengartikan dongeng kelinci dan kura-kura dengan versiku sendiri untuk memupuk rasa percaya diriku terus tumbuh. Bagiku, kelinci dan kura-kura adalah perumpamaan kita yang masih bukan apa-apa dan mereka yang disana yang sudah jadi apa-apa. Jadi begini, kura-kura akan tetap menjadi kura-kura. Tidak bisa disamakan dengan kelinci ataupun hewan lainnya. Kura-kura yang terbilang lambat bahkan sering merasa malu dan bersembunyi dibalik tempurungnya, namun itulah dia si kura-kura yang ternyata bisa berjalan sampai tujuan dengan konsisten. Lain halnya si kelinci yang gesit dan suka banyak makan sayur-sayuran. Dia sangat pandai dalam hal kecepatan, tak heran bahwa dia melompat dengan penuh percaya diri disetiap jalan yang dilalui. Namun terkadang dia tidak memiliki konsisten dalam setiap perjalanannya, gampang tergoda. Meski begitu, akhirnya dia juga sampai di tempat tujuan. Ya, baik kura-kura ataupun kelinci mereka sama-sama telah sampai ke tempat tujuannya dengan tenggang waktu yang berbeda tentunya. Aku menghilangkan sebuah kontes perlombaan disini. Tidak ada yang menang ataupun kalah, tidak ada yang cepat ataupun lambat dalam mencapai sebuah jalan menuju kesuksesan (tujuan itu).

Kalian tahu, semua memiliki waktu dan jalan cerita masing-masing. Kita semua berbeda dalam menempuhnya. Tapi ada satu yang membuat kita sama yaitu sama-sama memiliki suatu impian yang harus digapai. Kalian tidak perlu merasa gagal hanya karena kalian melihat kesuksesan yang lebih dulu hadir dikehidupan temanmu misalnya. Kalian hanya melihat dengan mata telanjang. Coba kalian lihat pakai kaca mata pembesar, semua akan dijelaskan disana kenapa kalian harus bersyukur atas keadaanmu sekarang. Karena banyak yang tidak kita ketahui, banyak juga yang keadaannya lebih buruk daripada kita. Kita semua tidak ada yang gagal, tidak ada yang buruk dalam meraih kesuksesan. Tuhan masih belum memberikan waktu itu untuk kita, kita disuruh untuk disini belajar banyak hal lagi sebelum melangkah lebih jauh. Apa yang ditakdirkan Tuhan untukmu tidak akan pernah kemana-mana, itu akan selalu tertuju kepadamu. Selagi menunggu itu, kita jangan pernah berhenti untuk berusaha. Jangan pernah berpaling darinya. Terus percaya diri bahwa suatu saat, entah kapan itu bintang mu akan bersinar dan itu pasti bersinar asalkan kita bersungguh-sungguh mengusahakannya. Lalu kalau sudah bersungguh-sungguh dan waktu itu belum datang bagaimana? Hanya ada satu jawaban untuk menjawab setiap persoalan hidup, sabar dan tawakal. Apa yang ada dibumi, didunia dan apa-apa yang ada dalam diri setiap makhluk, semua atas kehendak Tuhan. Kita hanya terus memegang keyakinan yang baik atas segala rencana-Nya. Tuhan tidak pernah memiliki rencana buruk. Rencana-Nya adalah sebaik-baiknya rencana begitupun hasilnya.

Siapapun kamu, bagaimanapun keadaanmu sekarang, cobalah untuk mengurangi menempatkan perhatian lebih atas kesuksesan orang lain supaya kita tidak kebanyakan insecure. Menyiksa batin namanya.

Dalam kamus besar kesuksesan menurut sudut pandangku, didalamnya tidak ada sebuah batas minimum atau maksimum dalam menggapainya. Hanya terus berjalan, berusaha, berdoa dan jangan sampai kehilangan keimanan.

Sebenarnya apa sih sukses itu? Bagaimana orang itu dikatakan sukses? Mereka yang hebat dalam segala hal, mereka yang kaya, mereka yang pintar, mereka yang mempunyai pekerjaan kantoran atau mereka yang memiliki segalanya dalam hidup. Atau mereka yang lainnya?

Ya, mungkin dalam gambaran orang awam kurang lebih mereka itu seperti itu. Kaya, mapan, pintar, pekerjaan kantoran bergaji milyaran. Namun, dalam kamus besar kesuksesan menurut sudut pandangku itu hanya lapisan luar yang bisa dilihat banyak orang.

Sukses adalah ketika kamu membuat mereka merasakan kebahagiaan yang kamu rasakan. Membuat mereka menjadi manusia yang dimanusiakan. Membuat mereka merasakan keadilan. Sama-sama kita merasakan nikmatnya karunia Tuhan. Sukses itu ketika kita tertawa bahagia bersama dalam keadaan suka dan duka. Buatlah definisi sukses itu tak jauh dari apa yang kamu lakukan saat ini. Sukses itu tak hanya sebatas tampilan fisik yang biasanya dapat dilihat orang lain. Bukan. Sukses itu lebih dari itu, dan itulah kesuksesan sejati. Bahwa kebaikan tertanam dihatimu di keadaan yang sekarang dimana sulit untuk menjadi orang baik. Impian mu akan menjadi sukses bila bisa bermanfaat untuk orang lain, sekecil apapun itu.

Apapun impianmu, sukses bukan selalu berarti kamu ada dalam urutan paling atas. Jangan buat dirimu merasakan kesedihan yang berlarut-larut hanya karena kamu merasa tidak bisa sama seperti mereka (temanmu misalnya).

Aku juga menjadikan petuah sosok genius, albert einstein. Bahwa ikan selamanya akan menjadi bodoh bila disuruh memanjat pohon. Karena ikan memang tidak bisa dan itu bukan tempatnya. Ya, aku sangat mengagumi sosok beliau. Kecerdasan yang tidak pernah mematikan nilai kemanusiaan. Bila kalian tidak menemukan titik terang, coba tengok kembali bagian menarik ini. Mungkin saja mereka menganggap kita bodoh dan terlalu lamban, itu karena mereka melihat dengan sudut pandang yang salah. Bila itu bukan waktu dan tempat kita, maka selamanya tidak akan kita miliki. Jadi, jangan terlalu mengkawatirkan semuanya. Kita hanya perlu terus berusaha sesuai kemampuan kita, jangan terlalu memaksa. Nikmati hidup ini dengan baik. Mimpi harus tetap dikejar meski kadang benang itu terputus. Kita sambung lagi, dipanjar lagi dan biarkan dia terbang menuju tempatnya sendiri.

Mungkin tak banyak orang bisa memahaminya, aku tahu itu. Seberapa kali kalian mencoba untuk mengabaikan penilaian dan perbandingan, perasaan insecure masih menghantui. Tidak apa-apa, ayo kita coba perlahan-lahan. Pasti bisa.