Lulus kuliah, mending Kerja atau Lanjut S2?

Menurut pendapat saya, kemungkinan besar saya akan lebih memilih untuk terjun ke dalam dunia kerja setelah lulus kuliah. Mengapa demikian, karena saya merasa saya harus mengimplementasikan ilmu-ilmu saya dalam praktek kerja terlebih dahulu, dari sana saya akan dapat menilai apakah saya harus melanjutkan pendidikan saya ke jenjang yang lebih tinggi atau tidak. Yang perlu kita ingat bahwa belajar tidak hanya bisa kita lakukan ketika kita melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi seperti S2 dan S3, tetapi proses belajar juga bisa kita dapatkan dalam dunia praktik kerja secara langsung. Setiap harinya kita bisa belajar hal-hal baru yang tidak terduga dalam dunia kerja.

Selain itu motivasi terbesar saya untuk berkeja setelah lulus kuliah nanti adalah untuk bisa memiliki tabungan yang cukup, sehingga ketika saya nantinya ingin melanjutkan pendidikan saya ke jenjang yang lebih tinggi karena kebutuhan, maka saya akan membayar biaya pendidikan saya secara mandiri agar tidak membebani orang tua saya.

Menurut saya S2 akan membantu Anda menentukan tujuan dan target Anda dengan lebih baik
Sebagian besar dari kita memutuskan gelar Sarjana ketika kita masih muda, liar, dan bebas, jadi tidak heran beberapa beralih gelar selama studi mereka.

Siswa biasanya tidak menyibukkan diri dengan pekerjaan dan karir di tahun-tahun pertama Sarjana, sehingga kejutan bahwa mereka tidak benar-benar menikmati pekerjaan mereka atau arah karir mereka akan datang seperti seember air dingin yang dilemparkan ke atas mereka.

Memilih gelar Master akan membantu Anda memperoleh gambaran umum tentang subjek yang Anda pilih, bidang yang Anda geluti, kepribadian dan karakter Anda, dan akan menguraikan tujuan, sasaran, dan aspirasi Anda dengan lebih baik.

setuju, semua kembali ke diri masing-masing, mana yang lebih diprioritaskan atau kebutuhannya utamanya apa. kalau aku pribadi lebih milih kerja dulu karena selain ingin merasakan pengalam kerja, juga karena ingin segara menghasilkan uang, sukur-sukur kalau uang yang dihasilkan bisa buat lanjut S2.

menurut saya tentunya tergantung pada jurusan dan prospek kerja yang diinginkan. ada beberapa jurusan yang bisa langsung terjun ke dunia kerja dan ada pula yan memerlukan tambahan ilmu melalui program magister.
misalnya untuk jurusan psikologi, jika prospek kerja yang diinginkan adalah ranah human resource atau recruiter maka langsung kerja adalah pilihan tepat. karena jenjang karir yang akan dinaiki berdasarkan pengalaman dan keahlian kerja kita.
namun jika lulusan sarjana psikologi ingin menjadi seorang psikolog, maka tentunya ia harus melanjutkan ke magister profesi psikologi terlebih dahulu. sekian

Menurut saya ini jawaban yang mudah tergantung kemauan dan kebutuhan … jika sudah tidak sabar bekerja harusnya S1 cukup namun jika benar-benar memiliki devosi terhadap bidangnya dan inginbelajar lebih lanjut S2 tidak ada salahnya. Ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan mengambil S2 juga merupakan pilihan yang bagus. Di atas adalah konsiderasi personal dari saya.

Menurut aku pribadi, aku lebih memilih untuk bekerja terlebih dahulu karena merasa sudah cukup menjadi beban keluarga hehehe. Harapannya dengan bekerja terlebih dahulu aku punya dana pribadi yang bisa aku gunakan untuk melanjutkan studiku. Namun jika ada rezeki entah itu melalui beasiswa atau lainnya, maka aku bisa melanjutkan studi S-2 ku. Bekerja sambil melanjutkan studi S-2 juga bisa menjadi pilihanku.
Alasan mengapa aku ingin mengambil S-2 karena aku sendiri jurusan Psikologi. Untuk menjadi seorang Psikolog maka aku wajib mengambil studi lanjutan profesi untuk mencapai salah satu tujuanku.

Kalau saya sendiri, saya lebih memilih untuk langsung bekerja karena dana yang diperlukan untuk melanjutkan studi S2 tidak sedikit sedangkan saya sendiri tidak ingin membebani orang tua untuk menanggung biaya studi S2. Bagaimana dengan pilihan beasiswa-beasiswa yang ditawarkan? Saya sebetulnya ingin mencoba, tetapi jujur saja secara akademik saya juga biasa-biasa saja, jadi saya lebih memilih untuk langsung bekerja. Saya berusaha berpikir realistis bahwa saya juga tidak bisa terus menerus menggantungkan hidup kepada orang tua, sehingga setelah saya lulus saya lebih mengejar kemandirian secara finansial untuk diri saya sendiri terlebih dahulu. Jika mungkin suatu saat ada kesempatan, waktu dan dana yang memadai untuk melanjutkan studi S2, saya akan mengambilnya.

kalau saya, jika saya mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan s2 maka saya akan memiliih untukk lanjut s2, kemudian baru sembari kuliah saya mencari pekerjaan.
tetapi jika tidak mendapatkan beasiswa saya akan mencari kerja dan baru jika dirasa saya bisa membagi waktu saya akan mendaftarkan diri pada program s2

saya pernah berdiskusi mengenai hal ini bersama kakak saya yang telah lebih dulu mencicipi dunia kuliah dan kerja, menurutnya setelah lulus kuliah disarankan untuk bekerja terlebih dahulu. Selain akan membantu kita mencari pengalaman baru, bekerja dan menghasilkan uang yang cukup akan membuat kita bisa menata masa depan lebih baik, jika sudah bekerja dan memiliki penghasilan bahkan untuk kuliah S2 bisa menggunakan biaya sendiri. Menurut saya pribadi, manusia juga buth untuk rehat sejenak dari aktivitas sama yang ia jalani selama bertahun-tahun, maka dari itu setelah lulus kemudian bekerja akan membawa kita ke pengalaman yang baru lagi sehingga bisa lebih semangat dalam meniti karir.

Kalau aku pribadi, pastinya pengin ambil S2, tapi sebenarnya belum kepikiran juga mau ambil apa. Jadi jalan yang paling pas adalah kerja dulu. Plus, menurutku akan lebih enak kalau biaya S2 ditanggung sendiri, jadi memang harus kerja dan menabung dulu. Tapi kalau dilihat secara umum untuk orang lain, tidak masalah mau pilih langsung S2 atau langsung kerja–kalau tidak mau S2 sama sekali juga tidak apa-apa. Belajar dan pengalaman bisa dari mana saja dan kapan saja, jadi jalan apa pun yang diambil kalau dilakukan sebaik mungkin pasti hasilnya sama saja tidak mengecewakan.

Menurut aku, aku tim lulus S1 dan bekerja. Menyiapkan modal awal untuk S2 ataupun mengejar karir dengan lulusan S1, dengan modal siap bersaing di lautan pada fresh graduate.

Temanku pernah membahas untuk melanjutkan S2, tapi aku belum. Berusaha mencari dan menata karir dengan pelan-pelan, dan berpikir little step matters. Karena dengan bekerja dari hal kecil ke hal yang besar itu jauh lebih mudah, ya walaupun memang harus sabar akan progress.

Sebenarnya ini tergantung ke tipe orangnya ya. Kalo kalian lebih ke money orintation setelah lulus S1 mending kerja dulu, toh kalau lanjut S2, lulusan S2 yang belum pernah bekerja stratanya sama dengan fresh graduate S1 dan gaji yang di dapat pun rata-rata sama dan lebih susah untuk cari lowongan pekerjaan biasanya. Tapi, apabila kalian lebih pengen S2 buat jadi ahli di bidang tersebut entah karena ingin jadi pengajar, tuntutan karir yang harus S2 baru bisa mudah saat bekerja, maka lanjut S2 adalah pilihan yang tepat.

Pertanyaan yang menarik, karena topik ini baru saja saya bahas dengan kawan-kawan saya. Dari diskusi kami dan juga setelah berjam-jam berselancar di quora, bisa saya simpulkan bahwa hal ini bergantung pada karir yang akan kita ambil setelahnya.

Apabila bercita-cita untuk menjadi pengajar (baik dosen atau guru), lanjut S2 adalah pilihan yang baus. Tentu hal ini dibarengi dengan niat dan pengalaman yang memadai.
Tetapi apabila kita bercita-cita untuk bekerja di sebuah perusahaan, misal perusahaan multinasional, sebaiknya dipikir-pikir kembali. Seperti yang dikatakan oleh Fahira (2020), kebanyakan lulusan S2 susah mendapatkan pekerjaan apabila:
• Lulusan S2 cenderung mengharapkan gaji yang tinggi, sehingga menolak pekerjaan yang biasanya memberikan salary yang kecil di awal bekerja.
• Sehubungan dengan poin di atas, HRD biasanya menimbang-nimbang ulang sebelum menerima lulusan S2 karena mereka memiliki ekspektasi gaji yang tinggi dengan kapasitas yang belum tentu lebih baik dari freshgraduate lulusan S1. Tentunya untuk saving cost lebih murah tenaga lulusan S1 daripada lulusan S2 untuk jabatan yang sama. Hal ini tidak berlaku untuk akademisi/dosen, karena justru akademisi harus memiliki gelar minimal S2
• Lulusan S2 minim pengalaman praktikal karena belum pernah bekerja di lapangan, hanya sekedar belajar teori saja.
• Lulusan S2 cenderung over-qualified untuk suatu jabatan pemula.
• Ekspektasi setelah lulus langsung bekerja di perusahaan ternama. Sebagian besar kawan-kawan saya sedari awal memang mengincar bekerja di perusahaan multinasional.
• Orang yang baru lulus S1 lalu langsung bekerja, biasanya cenderung menerima pekerjaan yang ditawarkan dengan gaji tidak terlalu besar. Selain itu mereka dapat dipekerjakan di segala bidang (atau palugada) karena semangat bekerjanya masih tinggi. Lulusan S2 cenderung memilih-milih pekerjaan/jobdesc yang ditawarkan karena gengsi
• Lulusan S2 biasanya sudah masuk ke bidang yang spesifik, misalnya Magister Hukum Internasional. Semakin spesifik jurusan S2 yang diambil, semakin kecil peluang kerjanya karena sempitnya niche lowongan jurusan tersebut. Misalnya lulusan Teknik Nuklir yang lowongan pekerjaannya terbatas. Apalagi jurusan-jurusan dari Universitas luar yang masih asing di Indonesia

Akan tetapi, hal ini tidak menjadi sulit ketika kita betul-betul menguasai bidang dan perusahaan yang kita lamar adalah perusahaan yang tepat. Sehubungan dengan gaji, perlu diingat jangan tersinggung apabila nanti lulusan S2 dihargai sama atau bahkan lebih rendah dengan lulusan S1 ketika para lulusan S2 ini tidak memiliki pengalaman.
Kenapa? Karena belum ada bukti bahwa para lulusan S2 ini dibayar sesuai dengan yang diminta.

Oleh karena itu, apabila ditanya lanjut S2 atau bekerja dulu? Saya lebih memilih untuk bekerja dulu. Mendapatkan banyak pengalaman dari pekerjaan saya, baru saya akan berpikir ulang untuk mulai mendalami bidang yang saya tekuni.

Summary

https://qr.ae/pGJbzr

Saya pribadi lebih memilih untuk kerja terlebih dahulu untuk mencari pengalaman kerja, serta mengasah skill yang saya punya dan saya inginkan. Lalu, dengan bekerja tersebut saya bisa sambil menabung untuk lanjut S2, dan memikirkan jurusan apa yang akan saya ambil di S2 nanti,

Yap, seperti yang telah dijelaskan oleh teman-teman di atas pilihan tersebut kembali pada keputusan masing-masing setiap orang mana yang lebih di prioritaskan. Kalau aku sendiri sudah menyiapkan beberapa planning untuk 5 tahun kedepan. Di usiaku yang sudah menginjak kepala 2, setelah lulus ingin bekerja terlebih dahulu kemudian uang yang sudah terkumpul digunakan untuk menempuh pendidikan di jenjang selanjutnya yaitu S2. Mengingat usia orang tua ku yang semakin menua, aku tidak ingin menambah beban dengan terus meminta uang untuk biaya pendidikan. Sehingga, mau tidak mau harus bekerja terlebih dahulu kemudian lanjut S2 jika memang ada kesempatan. Selain karena faktor ekonomi, aku ingin terus mengasah soft skill maupun hard skill dengan menambah pengalaman di dunia kerja.

Kalau aku pribadi, jelas memilih bekerja dulu ya hehe. Karena harus menerima realita yang ada, biaya S2 juga tidak main-main, toh? Apalagi aku mempunyai untuk meraih master degree from abroad (amin), makin bertambah kan tuh biaya nya hahahaha, tapi semoga saja bisa dibantu dengan scholarship. Juga aku ingin lanjur bekerja dulu karena, pasti otomatis tidak merepotkan orangtua lagi soal uang saku, bisa menggunakan uang hasil sendiri, menabung, travelling, bahkan sebagai bekal biaya kalau misalkan kamu mau melanjutkan pendidikan lagi. Nah, thats the main point, melanjutkan S2 dengan biaya sendiri :slight_smile:

Kalau saya sebenarnya bebas, yang penting kapan pintu itu terbuka terlebih dahulu, kesempatan mungkin tidak akan ada 2 kali, kalau misalnya sehabis lulus S1 kemudian ada kesempatan S2 dengan beasiswa langsung kenapa tidak? apalagi kalau kita S2 diluar negeri, pasti hampir semua orang langsung menerima tanpa pikir panjang. Walaupun saya sendiri jika belum ada kesempatan muncul mungkin akan bekerja dahulu untuk menambah pengalaman dan ilmu di dunia profesional.