Logam Rare Earth, Mineral Yang Dibutuhkan Dalam Teknologi Modern?
Logam Tanah Jarang (LTJ) atau bisa disebut dengan rare earth merupakan salah satu dari mineral strategis dan termasuk “critical mineral” terdiri dari kumpulan dari unsur-unsur scandium (Sc), lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), dysprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm ), ytterbium (Yb), lutetium (Lu) dan yttrium (Y). Unsur-unsur tersebut sangat berperan dalam pengembangan industri maju berbasis teknologi. Salah satu pemanfaatan logam ini untuk komponen pembuatan smarthphone,satelit, hingga peralatan militer seperti pembuatan rudal,mesin jet,detector nuklir, kacamata nighvision.
Dalam industri metalurgi, penambahan LTJ juga digunakan untuk pembuatan baja High Strength Low Alloy (HSLA), baja karbon tinggi, superalloy, dan stainless steel. Hal ini karena LTJ memiliki sifat dapat meningkatkan kemampuan material berupa kekuatan, kekerasan dan peningkatan ketahanan terhadap panas. Sebagai contoh pada penambahan LTJ dalam bentuk aditif atau alloy pada paduan magnesium dan alumunium, maka kekuatan dan kekerasan material paduan tersebut akan meningkat.
Logam ini pertama kali ditemukan oleh letnan angkatan bersenjata swedia bernama Carl Axel Arrhenius pada tahun 1787.Meskipun logam ini bernama logam tanah jarang ,ternyata keberadaan logam ini tidak benar –benar langka .Misalnya unsur thulium dan lutetium yang terdapat di dalam logam tersebut banyak di temukan di lapisan bumi.Namun sayangnya , logam tanah jarang yang keberadaan nya melimpah sulit untuk ditambang .Alasan logam ini sulit ditambang karena logam ini memerlukan konsentrasi yang tinggi untuk dapat diekstrak. Oleh karena itu logam ini diberi nama rare.
Untuk cadangan logam rare earth terbesar dunia berada di Tiongkok, diikuti kemudian oleh Amerika Serikat, Australia dan India.
Sumber:
PSDMBP.2019.Potensi Logam Tanah Jarang Di Indonesia.Jakarta:Kementrian Energi Dan Sumber Daya Mineral www.idntimes.com/science/discovery/yuki-kristina/6-fakta-logam-rare-earth-yang-tak-banyak-diketahui-exp-c1c2