Li Ka-shing, dari buruh pabrik menjadi orang terkaya di asia

Li Ka-shing adalah seorang pengusaha Hong Kong. Dia merupakan orang terkaya di Hong Kong dan Asia Timur. Menurut Majalah Forbes dia juga orang keturunan Cina terkaya di dunia.

li-ka-shing

Li berasal dari keluarga miskin dan menjadi korban peperangan China dengan Jepang pada tahun 1940 silam. Saat itu, Li dan keluarga tidak punya pilihan selain pindah ke Hong Kong untuk menyelamatkan diri.

Dilansir dari Therichest, penderitaan Li cukup menyedihkan. Setelah pindah ke Hong Kong, ayahnya menderita sakit TBC akut. Ayah Li tidak bisa diselamatkan dan akhirnya meninggal ketika usianya masih 15 tahun.

Li menjadi kepala keluarga dan harus membantu kehidupan keluarga. Li akhirnya memutuskan untuk meninggalkan sekolah dan bekerja sebagai buruh pabrik. Catatan Therichest, Li bekerja di pabrik selama 16 jam per hari. “Ini adalah satu-satunya cara untuk bisa menghidupi keluarga,” isi kutipan Therichest yang dilansir merdeka.com di Jakarta, Senin (27/4).

Li bekerja di pabrik selama 10 tahun, dan akhirnya memutuskan untuk maju dan membangun usaha sendiri. Li kala itu mendirikan perusahaan Cheung Kong Industries yang bergerak di bidang produksi plastik.

Berkat kegigihan dan ketekunan Li, usahanya terus berkembang hingga beralih ke real estate. Li Ka-sing kini memiliki saham di berbagai perusahaan dan mencatatkan kekayaan USD 35,3 miliar atau setara dengan Rp 457 triliun.

Seringkali orang bisa mengubah kehidupannya menjadi lebih baik tanpa dia sadari. Orang berhasil mengubah jalan hidupnya karena dia mau dan dia berusaha mengorbankan apapun untuk mengejar impiannya. Hanya saja kebanyakan orang enggan atau malas untuk berusaha dan berkorban.

Apakah anda sudah berusaha menjadi lebih baik? apakah anda mendapatkan hasil yang anda harapkan?

SUMBER:

Tidak harus menjadi anak orang kaya untuk menjadi kaya, dan tidak harus menjadi anak direktur untuk memiliki perusahaan. Dengan usaha dan tujuan jelas, kita bisa mencapai apa yang kita inginkan.