Lebih baik lulus kuliah dalam waktu yang lebih cepat atau sesuai masa kuliah (4 tahun)?

Untitled design (20)

Istilah " kuliah " sering dipahami sebagai kegiatan belajar-mengajar di jenjang pendidikan tinggi. Macam - macam strata dalam perkuliahan antara lain Strat 0 meliputi Diploma 1 dengan masa kuliah 1 tahun , Diploma 2 dengan masa kuliah 2 tahun , Diploma 3 dengan masa tiga tahun , dan Diploma 4 dengan masa empat tahun . Sementara itu Program Sarjana (S1) memiliki masa kuliah tiga atau empat tahun tapi bisa membutuhkan waktu lebih banyak. Banyak dari kita menginginkan agar dapat lulus kurang dari masa studi yang ditentukan, misalnya lulus 3,5 tahun. Namun, kita tahu banyak sekali kesempatan yang dapat kita ambil ketika masih dalam naungan perguruan tinggi. Misal, program pengembangan diri, internship, beasiswa, dan banyak program lain yang syaratnya “undergraduate”. Dan beberapa alasan lain yaitu kita bisa mengoptimalkan skill kita sabelum lulus, agar nantinya dapat siap terjun ke dunia kerja. Namun di balik itu, lulus 3,5 tahun juga menggiurkan. Selain mempunyai kebangganngaan tersendiri, tentunya kita juga dapat menghemat pengeluaran untuk biaya UKT dll.

Nah, kalau kalian lebih memilih cepat lulus atau sesuai masa studi masing masing nih ? Tulis alasannya di bawah yaaa!!

[sumber gambar]
(https://kumparan.com/milo-project/podcast-data-science-di-mata-fresh-graduate-1tCJslEwGLl)

1 Like

menurutku mahasiswa lebih baik lulus sesuai masa kuliah yakni 4 tahun karena mahasiswa harus menikmati masa-masa kuliah seperti ikut organisasi dan bertemu banyak teman dari berbagai jurusan, magang, intership, dll. Kalau mahasiswa lulus dalam waktu lebih cepat sebenarnya bagus juga akan tetapi jika dipikir-pikir lulus kuliah lebih cepat sepertinya sangat melewatkan masa-masa kuliah gitu. Itu semua tergantung dari masing-masing individu sih, mungkin dia ingin cepat lulus karena keberatan bayar ukt, ingin cepat kerja membantu keluarganya, ataupun hal lain. Tapi aku lebih prefer ke sesuai masa kuliah.

1 Like

Menurut saya, kuliah 4 tahun merupakan stigma yang biasa disebut oleh individu yang menempuh pendidikan S1. Namun, tidak sedikit juga yang menginginkan untuk dapat menyelesaikannya dalam kurun waktu 3,5 tahun. Menurut saya, hal ini dilandasi beberapa faktor misalnya adanya peningkatan kepercayaan diri atas hasil yang dicapai, kondisi ekonomi, kepribadian seseorang, kecerdasan, dan motivasi seseorang.

Saya, merupakan salah satu orang yang memiliki keinginan untuk dapat menyelesaikan pendidikan 3,5 tahun. Menurut saya sendiri hal ini dilatarbelakangi untuk saya dapat segera bekerja dan mengurangi biaya pendidikan (kondisi ekonomi), karena menurut saya dalam dunia kerja usia juga menjadi bahan pertimbangan…terlebih lagi dalam mencari pekerjaan membutuhkan waktu. Pada kenyataannya, sayapun harus lulus dengan 8 semester. Point yang saya dapat dari peristiwa tersebut adalah usaha saya untuk dapat menyelesaikan 3,5 tahun dan tidak berhasil bukanlah kesalahan saya…saya berusaha semaksimal mungkin akan tetapi terdapat faktor lain yang menghambat baik itu dari diri saya maupun lingkungan. Saat itu saya lulus di awal semester 8, setelah selesai skripsian banyak waktu luang bagi saya sembari menunggu yudisium dan wisuda, kesempatan ini saya gunakan untuk mengikuti kegiatan volunteer, internship, seminar online, dan juga mencari lowongan pekerjaan.

Jadi, menurut saya kuliah 3,5 maupun 4 tahun adalah sama. Waktu tersebut adalah waktu standart bagi S1 untuk menyelesaikan masa pendidikan. Dan itu menurut saya bukan menjadi penghalang bagi seseorang untuk tetap dapat melakukan kegiatan positif yang dapat menambah kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman. Semua hanya berangkat dari bagaimana individu membuat perencanaa dalam dirinya, mengontrol perilaku, motivasi disi, resiliensi diri, dan kepercayaan diri dalam mencapai apa yang diharapkan.

1 Like

Kalau ditanya seperti ini, saya berada di tim untuk memilih lulus lebih cepat dari waktu yang diberikan. Kalau bisa lebih cepat, kenapa tidak? Kalau saya seperti itu. Mungkin juga ada teman-teman lainnya yang memilih sesuai dengan waktu kuliah (4 tahun) untuk lulus. Mereka pasti memiliki alasan dan pertimbangan mereka sendiri-sendiri. Saya pribadi juga memiliki alasan dan pertimbangan saya sendiri tentu saja. Lulus lebih cepat, tentu saja dibarengi dengan nilai-nilai yang tepat agar dapat mengambil satuan kredit semester yang paling maksimal juga. Kalau kita mengambil satuan kredit semester yang paling maksimal maka dapat mempercepat menyelesaikan satuan kredit semester yang ditentukan oleh program studi masing-masing.

Dalam hal ini, saya juga perlu menggaris bawahi disini bahwa lulus cepat bukan berarti tidak memiliki pengalaman, seperti pengalaman organisasi, kepanitiaan, magang, volunteer, lomba, dan berbagai pengalaman lainnya yang dapat diperoleh ketika berkuliah. So, saya tim lebih memilih lulus lebih cepat dari waktu yang diberikan dengan catatan juga mendapatkan banyak pengalaman dari perkuliahan, baik akademik dan non-akademik.

1 Like

Fakultas dan jurusanku merancang program kuliahku buat memungkinkan lulus 3,5 tahun. Tapi, menurutku buat bisa lulus 3,5 tahun di jurusanku sangatlah sulit karena waktu yang sangat mepet dan ditambah dengan ujian-ujian akhir yang tidak hanya satu atau dua saja. Sebagai informasi, magang kerja adalah kegiatan yang wajib ditempuh di jurusanku sebelum bisa mengambil skripsi atau tugas akhir. Durasi magang itu sendiri umumnya berlangsung dua bulan dan kalo menurut programku aku baru selesai magang di akhir bulan Agustus. Setelah itu, aku harus menyusun laporan magang, revisian bersama dosen pembimbing, lalu menjalani ujian magang. Rangkaian penyusunan laporan hingga ujian magang diprediksi akan bisa selesai di sekitar bulan September-Oktober. Nah setelah itu baru bisa fokus mengerjakan skripsi atau tugas akhir. Dengan sisa waktu ga lebih dari 2-3 bulan lagi, memang masih bisa mengejar waktu menyelesaikan skripsi biar lulus 3,5 tahun. Tapi menurutku waktu itu sangat mepet karena ujian akhir di jurusanku memiliki rangkaian seminar yang tidak sedikit. Aku lupa jumlah pastinya, seingetku ada 4 seminar atau ujian hingga yudisium.

Kita sebagai mahasiswa memang diberi kebebasan untuk menentukan waktu untuk lulus. Tapi aku selalu berprinsip bahwa itu semua kembali lagi ke kemampuan diri kita masing-masing. Jangan iri dengki dengan pencapaian temen kita yang mungkin lulus lebih dulu, tapi boleh jadikan capaian mereka sebagai motivasi. Lulus kuliah 4 tahun itu masih sangat normal karena emang standar waktu pendidikan sarjana itu 3,5 sampe 4 tahun. Tapi, aku menyarankan temen-temen yang masih kuliah buat usahain jangan memasang target buat lulus tepat 4 tahun karena akan sangat berisiko molor karena kita tidak tahu ada kejadian apa nantinya. Jika molor sedikit saja, kita diharuskan membayar UKT untuk satu semester lagi yang tentunya akan sangat memberatkan.

Jadi, aku punya target untuk lulus kuliah lebih dari 3,5 tahun tapi kurang dari 4 tahun agar aku dapat mengerjakan tugas akhir secara maksimal namun tidak tertekan karena dikejar waktu yang mepet.

1 Like

Menurut aku lulus 3,5 tahun ataupun 4 tahun ya sama-sama baik. Tapi Kalo aku sendiri pengennya si bisa lulus lebih cepet. Aku pengen cepet-cepet kerja, biar bisa ngehasilin uang sendiiri, ya walaupun alhamdulillahnya aku gak dintutut untuk cepet-cepet lulus dan cepet-cepet kerja. Menurut aku juga kalau lulus lebih cepat bisa hemat umur dan hemat uang. Jadi ya lulus 3,5 tahun itu sangat menarik untuk aku, tapi aku gak mau paksain diri aku sendiri untuk lulus dalam kurun waktu segitu, jadi kalo bisa nyelesain dalam waktu 3,5 tahun ya alhamdulillah, kalau gk bisa ya gapapa.

1 Like

Kalau aku lebih prefer untuk lulus cepat dari waktu yang seharusnya karena setuju dengan pendapat kak @angelach kalau bisa lebih cepat kenapa tidak, karena setelah lulus kan pasti kita akan cari pekerjaan aku sebenernya pengen bisa mendapatkan penghasilan sendiri jadi mungkin lulus dengan waktu yang lebih cepat akan lebih menguntungkan. Namun, mengejar untuk segera lulus lebih cepat juga harus tetap memperhatikan nilai-nilai mata kuliahnya hal tersebut untuk menghindari adanya pengulangan matkul. Tentunya jika ingin lulus cepat juga bukan berarti tidak dapat mengasah softskill di perguruan tinggi. Pengalaman seperti organisasi, kepanitiaan, lomba, volunteer, dan lain lainnya tetap bisa dijalankan kok asal bisa memanajemen waktu dengan baik. Tapi aku juga tidak memaksakan untuk harus lulus lebih cepat karena jika dipaksakan justru akan menghambat.

2 Likes

Kalau saya lebih memilih untuk lulus 4 tahun, sesuai dengan waktunya mahasiswa S1.

Dulu ketika masih mahasiswa baru, saya sering mendengar omongan dari teman-teman seangkatan yang ingin lulus 3,5 tahun. Mungkin karena masih di awal ya, semangat itu masih menggebu-gebu. Tapi ternyata setelah menjalani perkuliahan sampai semester ke-6, saya menyadari bahwa lulus cepat merupakan hal yang sulit. Bahkan untuk lulus 4 tahun saja, ada sebagian kakak tingkat yang kesulitan. Lulus 3,5 tahun berarti harus sempurna setiap semester agar mendapat jatah maksimal SKS yang lebih banyak, sehingga bisa mengambil duluan mata kuliah yang belum waktunya. Pada kenyataannya, bukan hal yang mudah bagi semua orang untuk mendapat IP tinggi tiap semester.

Lagipula, kebijakan kampus saya tidak memungkinkan hal tersebut. Pada setiap semester, mata kuliah yang harus diambil sudah dipaketkan sehingga akan lulus paling cepat 4 tahun.

Akhir kata, saya lebih memilih untuk lulus dengan waktu sewajarnya, namun berpeluang tinggi mendapat pekerjaan.

1 Like

Lulus dari dunia perkuliahan dengan acuan waktu memang sebenarnya bukan hal yang wajib. Memang, lulus lebih cepat atau minimal tepat waktu adalah hal yang baik. Memanfaatkan waktu dan usia sebaik mungkin adalah langkah yang bagus untuk seorang mahasiswa sehingga apa yang dikerjakan tidak sampai berlarut larut. Dunia pekerjaan juga seringkali mensyaratkan adanya batasan usia tertentu yang dapat melamar di perusahaan mereka. Intinya, kita menempuh suatu pendidikan untuk memperdalam ilmu, wawasan serta mengasah skill kita. Jangan sampai kita ingin cepat cepat tapi malah melupakan esensi dari kuliah tersebut.

Kalau saya lebih ke sesuai masa kuliah yaitu 4 tahun, karena itu terlihat lebih normal untuk dijalani selain itu juga kita tidak merasa kecawa karena waktunya tidak terlewat lebih dari 4 tahun. Dan sebenarnya kalau alasan lebih dari 4 tahun karena magang, program, beasiswa, atau pengalaman yang lainnya itu juga bagus banget. Karena saya yakin instansi yang ingin menerima pelamarnya ya yang mempunyai pengalaman dimana, tapi harus diperhatikan juga nilai kita ketika lulus, ndk papa punya pengalaman banyak tapi nilai juga harus stabil.

Saat ini fakultasku merancang program 3,5 tahun untuk semua mahasiswanya. Pastinya aku pengen banget untuk lulus lebih cepat tapi jika diperhitungkan waktunya sepertinya sangat susah untuk mencapai target tersebut. Jadi intinya aku mau dan berusaha untuk lulus tepat waktu sesuai masa studi aku dengan memaksimalkan peluang yang ada seperti ikut internship atau course yang bisa diambil semasa kuliah. Aku juga merasa harus lulus tepat waktu karena punya tanggung jawab yang besar ke orang tua yang udah support aku kuliah dan seperti yang kita tau juga saat ini banyak lamaran pekerjaan yang menjadikan umur sebagai salah satu syaratnya.

Lulus di waktu yang tepat. Ketika kita memaksakan diri untuk memenuhi keinginan tertentu untuk lulus cepat selama 3.5 tahun, tapi nyatanya kita tidak mampu dan membenani hidup kita, untuk apa? Sebaliknya, jika pada kenyataanya kita mampu untuk lulus 3.5 tahun tapi kita ingin menikmati masa kuliah dan lulus 4 tahun, dengan harapan dan target ketika lulus sudah sangat matang untuk berada di dunia pasca kampus, tidak salah juga bukan? Kita tidak bisa memaksakan kehendak, diri sendiri yang menjalani, diri sendiri juga yang menetukan baik buruknya seperti apa. Saya pribadi ingin sekali lulus 3.5 tahun, dengan alasan untuk membanggakan orang tua, dan tentunya diri sendiri. Namun, ketika berada di tahun ke-3 perkuliahan saya berpikir kembali apakah saya sebenarnya sudah siap? apakah saya sudah cukup mempunyai bekal untuk kedepannya? apakah ini pilihan yang tepat? karena lulus 4 tahun pun bukan hal yang salah, itu hal yang standar dan waktu yang pas juga kok.

Menurut saya memang lebih cepat lulus artinya potensi untuk menjalankan target selanjutnya (bekerja, ambil S2, menikah, dll) pun menjadi lebih cepat. Tapi menurut saya lulus kuliah bukan masalah waktu (lebih cepat, tepat waktu, atau lebih lambat). Yang paling penting adalah sesuai kemampuan dan kapasitas diri kita. Beberapa teman saya memilih lulus lebih lambat (4,5 tahun - 5 tahun) karena ia kuliah sambil bekerja sehingga ia lebih mementingkan mengembangkan dirinya dan memulai karier terlebih dahulu sebelum lulus. Namun ada juga yang lulus lebih cepat karena ia ingin memulai karier setelah lulusnya lebih awal. Ada juga yang lulus tepat waktu sesuai masa kuliah. Menurut saya tidak ada bedanya yang penting tujuan pribadi selama kuliah tercapai dan rencana hidup setelah kuliah terlaksana dengan baik.

standar lulus ‘cepat’ tiap orang beda beda sih menurutku, tapi kalau aku sendiri selain lulus cepet yang penting ilmu yang didapatkan membekas sih dan ada di otak, karena percuma gasih kalau lulus cepet tp gaada ilmunya? :frowning: :upside_down_face:

Mendapatkan gelar sarjana membutuhkan waktu empat tahun, bukan? Yah, mungkin tidak. Kenyataan baru adalah bahwa sebagian besar siswa tidak lulus di jendela empat tahun tradisional.

Sebagian besar mahasiswa di universitas negeri akhirnya menyelesaikan gelar sarjana mereka dalam enam tahun, menurut sebuah studi oleh Complete College America

Complete College America adalah organisasi nirlaba yang bekerja dengan negara bagian untuk membantu menutup kesenjangan pencapaian gelar perguruan tinggi, sehingga lebih mudah dan lebih hemat biaya bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

Dalam laporan November 2014, kelompok tersebut menangani mitos kelulusan empat tahun, yang menyatakan sebagian besar mahasiswa di universitas negeri tidak lulus tepat waktu.

Untuk universitas negeri non unggulan, hanya 19% mahasiswa yang lulus tepat waktu dan bahkan di universitas negeri riset unggulan, tingkat kelulusan tepat waktu hanya 36%. Hanya 50 dari lebih dari 580 institusi publik empat tahun yang memiliki tingkat kelulusan di atas 50%.

Informasi dari Complete College America, Pusat Penelitian Clearinghouse Mahasiswa Nasional
Menyimpang dari jalur penyelesaian empat tahun tradisional memiliki kelemahan lain, membutuhkan lebih banyak uang — lebih banyak.

Menurut data tahun 2013 dari University of Texas di Austin, mahasiswa yang lulus tepat waktu akan menghabiskan 40% lebih sedikit daripada mereka yang lulus dalam enam tahun.

Untuk membantu menggeser tren kembali ke model empat tahun tradisional, penting untuk memahami alasan siswa tidak lulus tepat waktu.

Ketika SMA saya bercita-cita untuk bisa kuliah 3,5 tahun. Karena menurut saya semakin cepat semakin baik. Akan tetapi setelah saya memasuki dunia perkuliahan, saya merasa bahwa, 4 tahun saja tidak dukup untuk menimba ilmu. Masih banyak yang tidak saya tahu bahkan dari jurusan saya sendiri.

Tapi bukan berarti aku memilih untuk molor lulus ya. Lebih baik sewajarnya saja 4 tahun lulus. Manfaatkan sebaik-baiknya waktu yang kita punya semasa kuliah untuk berbagai hal seperti ikut organisasi, PKM, jadi asdos, ikut volunteering, internship atau bahkan bekerja part-time. Untuk menambah soft-skill dan hard-skill kita sebagai persiapan kita di dunia kerja.