Mana Yang Lebih Baik, Business Model Canvas atau Lean Canvas?

Business Model Canvas dan Lean Canvas adalah sebuah alat atau tempat untuk memodelkan suatu ide bisnis agar lebih mudah dipahami, keduanya sama-sama memiliki customer segment, Cost Structure, Channels, dan Revenue Stream untuk memodelkan ide bisnis, selain empat bagian itu adalah bagian yang mirip namun tak sama.

Lalu harus pilih yang mana? menggunakan BMC atau Lean Canvas untuk memodelkan ide bisnis? dan kenapa?

Business Model Canvas (BMC) dan Lean Canvas adalah dua kerangka kerja yang digunakan oleh wirausaha untuk merancang, mengidentifikasi, dan mengembangkan model bisnis mereka.

Meskipun keduanya memiliki tujuan yang serupa, yaitu membantu pemilik bisnis memahami elemen-elemen kunci dalam model bisnis mereka, terdapat perbedaan signifikan antara keduanya.

Business Model Canvas (BMC)

BMC Kelebihan:

  1. Komprehensif: BMC memberikan pandangan yang lebih komprehensif terhadap model bisnis dengan sembilan blok elemen, mencakup segmen pelanggan, proposisi nilai, saluran distribusi, dan banyak lagi.

  2. Dapat digunakan di berbagai industri: Karena BMC dirancang untuk mencakup seluruh aspek model bisnis, ia dapat diterapkan dalam berbagai industri dan jenis bisnis.

  3. Fleksibilitas: Pembaruan atau perubahan pada BMC dapat dilakukan dengan relatif mudah karena elemen-elemen yang terpisah.

BMC Kekurangan:

  1. Terlalu rinci untuk beberapa kasus: Untuk bisnis yang lebih kecil atau dalam tahap awal, BMC mungkin terasa terlalu rinci dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk diisi.

  2. Kurang fokus pada validasi cepat: BMC mungkin lebih sukses untuk bisnis yang sudah mapan dan membutuhkan perencanaan strategis yang lebih mendalam.

Lean Canvas

Lean Canvas Kelebihan:

  1. Fokus pada kecepatan: Lean Canvas memberikan fokus pada validasi cepat dan iterasi. Ini memungkinkan pengusaha untuk merancang model bisnis mereka dengan cepat dan mulai mengumpulkan umpan balik pelanggan.

  2. Sederhana: Dengan hanya enam blok elemen, Lean Canvas lebih sederhana dan mudah dimengerti, terutama untuk bisnis yang baru dimulai.

  3. Dapat disesuaikan untuk startup: Lean Canvas khususnya efektif untuk startup yang perlu beradaptasi dengan cepat dan menguji konsep mereka.

Lean Canvas Kekurangan:

  1. Terlalu singkat untuk bisnis yang kompleks: Bisnis yang lebih besar atau lebih kompleks mungkin merasa terbatas oleh struktur yang lebih sederhana dari Lean Canvas.

  2. Mungkin tidak mencakup seluruh aspek: Dengan hanya enam elemen, Lean Canvas mungkin tidak memberikan gambaran menyeluruh dari model bisnis dan dapat meninggalkan beberapa aspek yang penting.

Penggunaan Business Model Canvas dan Lean Canvas

Pemilihan antara Business Model Canvas (BMC) dan Lean Canvas tergantung pada konteks bisnis dan fase pengembangan perusahaan. Berikut adalah panduan umum:

Kapan Menggunakan Business Model Canvas (BMC):

  1. Perusahaan yang Sudah Mapan: BMC cocok untuk perusahaan yang sudah mapan dan memiliki lebih banyak waktu serta sumber daya untuk melakukan analisis mendalam terhadap setiap elemen model bisnis mereka.

  2. Analisis Strategis Mendalam: Jika perusahaan memerlukan analisis strategis yang lebih mendalam dan rinci terkait setiap aspek model bisnis, BMC dapat memberikan pandangan yang lebih komprehensif.

  3. Diversifikasi atau Ekspansi Bisnis: Ketika perusahaan berencana untuk diversifikasi produk atau layanan, atau melakukan ekspansi ke pasar baru, BMC membantu dalam merencanakan dengan lebih rinci.

Kapan Menggunakan Lean Canvas:

  1. Startup atau Bisnis yang Baru Dimulai: Lean Canvas sangat efektif untuk startup atau bisnis yang baru dimulai, di mana fokus utamanya adalah pada validasi cepat dan adaptasi terhadap perubahan.

  2. Waktu dan Sumber Daya Terbatas: Jika waktu dan sumber daya terbatas, Lean Canvas memberikan struktur yang lebih sederhana dan memungkinkan pemilik bisnis untuk fokus pada elemen-elemen kunci yang paling penting.

  3. Inovasi dan Pengujian Konsep: Jika bisnis ingin fokus pada inovasi dan pengujian konsep produk atau layanan, Lean Canvas memungkinkan untuk mendapatkan gambaran cepat dan mendapatkan umpan balik dari pelanggan.

Gabungan atau Peralihan antara Kedua Model:

Tidak ada aturan yang ketat, dan banyak pengusaha memilih untuk menggunakan elemen-elemen dari kedua model, tergantung pada kebutuhan mereka. Misalnya, dapat dimulai dengan Lean Canvas untuk menguji cepat dan kemudian memperdalam analisis dengan BMC ketika bisnis semakin berkembang.

Intinya, pemilihan antara BMC dan Lean Canvas sebaiknya disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan spesifik dari bisnis yang bersangkutan.

Baik Business Model Canvas (BMC) maupun Lean Canvas (LC) adalah alat manajemen strategis yang dapat membantu pengusaha mengembangkan dan merencanakan model bisnis mereka. Keduanya memiliki pendekatan yang serupa tetapi memiliki perbedaan yang penting.

Business Model Canvas (BMC): BMC, yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, adalah kerangka kerja yang terstruktur dalam sembilan elemen kunci yang mencakup segmen pelanggan, nilai proposisi, saluran distribusi, hubungan pelanggan, sumber daya kunci, kegiatan kunci, mitra kunci, pendapatan, dan struktur biaya. Pendekatan BMC cenderung lebih terinci dan menyediakan pandangan yang luas tentang elemen-elemen kunci dalam suatu bisnis.

Kelebihan BMC meliputi:

  1. Kejelasan struktural: BMC menyajikan informasi secara terstruktur dalam satu dokumen, memudahkan pemahaman dan komunikasi.
  2. Fleksibilitas: Dengan sembilan elemen, BMC memberikan ruang untuk detail yang lebih besar dan memungkinkan bisnis untuk mengeksplorasi lebih banyak aspek model bisnis mereka.

image

Namun, beberapa kritikus menunjukkan bahwa BMC dapat menjadi terlalu kompleks untuk bisnis kecil atau startup, karena memerlukan waktu dan upaya yang signifikan untuk mengisi semua elemen dengan rinci.

Lean Canvas (LC): Lean Canvas, yang dikembangkan oleh Ash Maurya, adalah versi yang lebih ringkas dan fokus dari BMC. Ini mencakup sembilan elemen kunci yang serupa, tetapi merinci aspek-aspek utama dalam enam elemen utama: masalah, solusi, metrik kunci, proposisi nilai unik, keunggulan bersaing, dan saluran distribusi.

Kelebihan LC melibatkan:

  1. Sederhana dan cepat: LC dirancang untuk memberikan gambaran model bisnis dengan cara yang lebih cepat dan sederhana, ideal untuk lingkungan startup yang dinamis.
  2. Fokus pada esensi: Dengan merinci hanya elemen-elemen inti, LC membantu pengusaha untuk tetap fokus pada tantangan kritis dan solusi yang diperlukan.

Namun, keterbatasan LC mungkin terletak pada kurangnya detail, terutama bagi bisnis yang kompleks atau berukuran besar.

Pemilihan Bergantung pada Konteks: Pemilihan antara BMC dan LC tergantung pada konteks dan kebutuhan bisnis tertentu. Startup yang ingin bergerak cepat dan memiliki keterbatasan waktu cenderung lebih sukses dengan Lean Canvas. Di sisi lain, bisnis yang lebih mapan atau kompleks mungkin lebih diuntungkan dari Business Model Canvas karena memberikan kerangka kerja yang lebih terinci.

Dalam banyak kasus, pengusaha memilih untuk menggunakan keduanya secara bersamaan atau dimodifikasi sesuai kebutuhan mereka. Pemahaman mendalam tentang model bisnis, kebutuhan pasar, dan konteks bisnis sangat penting dalam membuat keputusan yang tepat antara Business Model Canvas dan Lean Canvas.