Lampu minyak si gadis jelita

Hujan rintik dan angin dingin di sepertiga malam,terasa begitu indah untuk melanjutkan mimpi bagi setiap orang.saat orang orang lelap dan sibuk dengan bunga tidur mereka,sri begitulah nama sapa nya,dia yang masih berkutat dengan alquran pink,membaca ayat demi ayat allah,menghapal surat alquran ayat per ayat.begitulah mimpinya,menjadi kebanggaan keluarga ,tidak hanya di dunia tapi di akhirat kelak.
“Ibu,sri setelah tamat kuliah ini mau langsung mondok (masuk pesantren)”,ucap sri.“insyaallah nak,kalau ayah ada rezeki lebih”,jawab si ibu yang masih terlihat bugar di usia nya yang sudah setengah abad.si ibu tak bertanya lagi lebih lanjut,tapi dalam hati ibu banyak pertanyaan kenapa anak nya sudah kuliah,sudah banyak ilmu yang dia dapat di universitas yang dia tempuh selama 4 tahun,tapi masih mau masuk lagi ke pesantren yang jelas menambah biaya hidup lagi dan lagi,untuk keluarga mereka.tapi karna hati seorang ibu yang tak mau melukai hati sang anak jika ia berkata begitu dan hanya bisa berkata insyallah.ayah sri hanyalah seorang pns yang sebentar lagi akan istirahat di masa jabatannya.dan si ibu hanya seorang ibu rumah tangga yang hanya mengandalkan suami untuk hidup dari gaji pns yang setengahnya sudah dipotong bank untuk bayar cicilan rumah.
Hari pun berlalu begitu cepat,dan saat yang dinantikan sri untuk mondok di pesantren pun tiba.pesantren elit ditengah kota besar,kota metropolitan.yang biaya sebulan di pesantren tersebut bisa untuk makan keluarga besar mereka berbulan bulan.tapi sang ayah tak hilang harapan,demi cita cita anak ayah rela bekerja tambahan untuk gadis kecilnya dulu yg kini tumbuh menjadi seorang gadis jelita yang banyak laki laki mau meminangnya dari yang biasa sampai anak pejabat.tapi karna tekad sri untuk mencari ilmu,semua ditolaknya.
Semilir angin berhembus begitu lembut bertiup.menambah Suasana haru saat perpisahan mengantarkan sri ke pesantren."titip anak saya ustadzah dan minta doa nya “ucap ibu dengan suara lirih sambil mengusap air mata di pipinya.“insyaallah ibu”,ucap ustadzah itu.sang ayah hanya bilang terimakasih kepada ustadzah itu dan tersenyum.
Saat pagi berganti senja,dan senja berubah fajar begitu cepat.tak terasa waktu 1 tahun berlalu begitu cepat.sri yang ada di pondok pesantren itu sudah menjadi gadis penghapal alquran,yang tau arti dan makna setiap ayat alquran.setiap ayat ditejemahkan nya kedalam hati,dan diterapkannya di kehidupan sehari hari.sholat ia tak pernah tinggal,sedekah ia tak pernah lupa, dan doa untuk orangtua nya tak pernah putus.sampai suatu hari,aplikasi riwayat pendidikan sri yang ia kirim 6 bulan lalu ke suatu universitas termasyhur di mesir mendapat tanggapan dari pihak universitas tersebut.mereka mengajukan untuk sri pergi tes ke mesir dan jika ia berhasil mendapat beasiswa penuh kuliah disana.dengan hati yang begitu riang,sri mengabarkan lewat handphone kepada ayah dan ibu nya,“ayah,sri lulus tahap pertama untuk kuliah di mesir,sri mau ke mesir apa ada biayanya ayah?”,seperti biasa sang ayah selalu menjawab “insyallah ada nak,kamu siap siap saja jaga kesehatan”,begitupun si ibu"jaga makan,jaga sehat ya nak”,ucap si ibu.padahal dirumah uang hanya cukup untuk makan sehari hari,belum untuk si adik yang sekarang sudah sma yang butuh juga biaya lebih.tapi ayah tetaplah ayah.ayah yang rela berkorban untuk anak,dan ibu cari pinjaman sana sini.
4 tahun kini sudah berlalu dengan indahnya.si sri yang dulu hanya gadis lugu,gadis kecil ayahnya.kini menjadi wanita yang anggun, bermartabat,dan dihormati seluruh kaum awam.ya,si sri kini menjadi seorang gadis yang hapal alquran,yang tau arti dan makna setiap alquran dan menerapkannya di setiap perbuatannya.dan tidak hanya itu si sri yang dulu hanya minta dan membebani karna biaya pendidikan nya yang besar kini ia telah menjadi seorang wakil rektor termuda di indonesia di sebuah universitas ternama.kini orangtua nya telah memetik buah dari kesabaran mereka, tidak hanya didunia tapi di akhirat kelak.
Darisini kita bisa memetik hikmah dari semua pelajaran,keegoisan ada kalanya baik.egois dalam mencari ilmu,membuat kita terus ingin mendapatkan ilmu.dan tentu saja semakin banyak ilmu yang kita dapat semakin banyak manfaatnya.
Sekian.

Penulis; resti handayaniDictio community