Kunyit punya segudang manfaat, tapi jangan sembarangan mengkonsumsi kunyit ya

Kunyit adalah salah satu bahan penguat ksehatan terbaik dan paling efektif di dunia.
Ini sarat dengan nutrisi sehat dan bisa memberi banyak manfaat kesehatan.
Bahan kunyit yang paling aktif adalah kurkumin, senyawa alami ini mengandung anti inflamasi, antioksidan serta sifat melawan kanker.
Bahkan banyak penelitian yang menemukan bahwa mengonsumsi bisa melindungi otak Ini karena kunyit meningkatkan Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF), hormon pertumbuhan yang mencegah depresi, penyakit Alzheimer, dan demensia.
Dibandingkan dengan obat lainnya, kunyit memiliki risiko efek samping yang rendah.
Para ahli mengatakan bahwa dulu kunyit digunakan untuk memberi rasa pada makanan.
Dan sekarang, penelitian ilmiah membuktikan bahwa kunyit adalah obat-obatan.
Tapi karena kunyit memiliki banyak efek bermanfaat pada kesehatan, orang cenderung meremehkan potensi lainnya.
Kunyit memang telah terbukti manfaatnya untuk kesehatan, tapi kita juga harus tahu bahwa itu dapat berinteraksi dengan obat tertentu dan menghasilkan efek samping yang tidak diinginkan dan bahkan sangat berbahaya.
Beberapa obat dapat mengubah proses mendasar yang terjadi di tubuh.
Jika menggunakan obat untuk masalah kesehatan, kita mungkin terkejut mengetahui bahwa kunyit dapat mengubah efek obat. Kita bisa mengonsumsi kunyit jika mengencerkan darah. Pengencer darah juga dikenal sebagai obat antikoagulan atau antiplatelet, sering diresepkan untuk penderita penyakit jantung.
Kunyit telah membentuk khasiat antikoagulan yang berarti dapat membantu mencegah pembekuan darah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kunyit mungkin sama efektifnya dengan Atorvastatin, antikoagulan yang umum diresepkan untuk mengurangi darah.
Nah, ini berarti jika kita mengencerkan darah, kunyit bisa mengintensifkan efek keseluruhan yang membuat kita rentan terhadap efek samping seperti mimisan, memar, dan pendarahan hebat.
Lalu adakah obat yang tidak bisa dikonsumsi bersamaan dengan kunyit?
Antasida adalah obat yang digunakan untuk menetralkan asam berlebih di perut.
Kunyit dapat menetralkan efek antasida, terutama di kalangan orang yang menderita penyakit gangguan gangguan pencernaan kronis yang menimbulkan kembung, nyeri dada, mual, dan kram perut.
Kombinasi obat ini dengan kunyit juga bisa menyebabkan produksi asam berlebih yang bisa naik dari perut dan akhirnya merusak lapisan kerongkongan. Jenis antasida yang paling umum adalah simetidin (tagamet), famotidin (pepo), ranitidin (zantac), omeprazol.
Selanjutnya penderita diabetes sering diberi resep obat untuk menurunkan gula darahnya.
Ini termasuk sulfonilurea, biguanides, meglitinida, thiazolidinediones, inhibitor DPP-4, inhibitor SGLT2, inhibitor alfa-glukosidase, dan sekuel asam empedu.
Kunyit bisa meningkatkan efek obat secara keseluruhan termasuk menurunkan gula darah. Hal ini bisa menurunkan kadar gula darah, berakibat gejala seperti berkeringat, penglihatan kabur, pusing, cemas, bingung, dan detak jantung cepat.
Jadi mengkonsumsi kunyit juga harus hati-hati ya
Buat temen-temen yang punya tips pengolahan kunyit bisa share juga❤️
Sumber : Jangan Pernah Menggunakan Kunyit Jika Sedang dalam Pengobatan Ini

Iyaa bener banget kak, akan lebih baik mencari tahu terlebih dahulu bagaimana mengonsumsi kunyit dengan baik dan bijak. Memang kunyit itu bisa mendongkrak imun tubuh, namun konsumsi dilakukan sepanjang waktu tertentu maksimal 8 minggu. Otoritas pengawas obat di beberapa negara Eropa merekomendasikan waktu penggunaan bahan bersifat imunomodulator tidak lebih dari 8 minggu.

Sumber : Apa Saja Tanaman Herbal yang Bantu Cegah Corona dengan Sistem Imun?.

Dalam penggunaan apapun memang lebih baik diketahui dahulu baiknya digunakan seperti apa, walaupun alami terkadang bisa menimbulkan efek samping pada tubuh. Apalagi jika digunakan berlebihan, terkadang karena alami masyarakat cenderung menganggap tidak akan apa apa mengkonsumsi tumbuhan obat tanpa takaran yang benar.