Kumpulan kata-kata bijak dari Gus Mus

KH. Ahmad Mustofa Bisri atau lebih sering dipanggil dengan Gus Mus (lahir di Rembang, Jawa Tengah, 10 Agustus 1944; umur 72 tahun) adalah pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Leteh, Rembang dan menjadi Rais Syuriah PBNU. Ia adalah salah seorang pendeklarasi Partai Kebangkitan Bangsa dan sekaligus perancang logo PKB yang digunakan hingga kini.

Ia juga seorang penyair dan penulis kolom yang sangat dikenal di kalangan sastrawan. Disamping budayawan, dia juga dikenal sebagai penyair.

Orang yang merasa bodoh dan belajar, bisa menjadi pintar. Orang yang merasa pintar, tak akan pernah menjadi pintar. Gus Mus

Orang yang merendahkan sesama makhluk Allah merasa dirinya lebih tinggi, seperti saat Iblis merendahkan Adam.

Jiwa besar lahirkan sikap ksatria & toleran. Jiwa kerdil lahirkan dendam & kebencian.

Dijelek-jelekin kan tidak berarti jelek. Kalau membalas jelek-jelekin, malah jadi jelek dan membenarkan ucapan orang yang jelek-jelekin.

Sekali lagi, jangan BERLEBIHAN dalam segala hal; termasuk dalam MENYUKAI dan MEMBENCI.

Orang yang benar-benar kuat ialah orang yang mampu menaklukkan kemarahannya sendiri.
(Dari Hadis di Musnad Imam Ahmad).

Setiap kali kita berdoa baik untuk orang lain, sebenarnya sekaligus kita sedang berdoa baik untuk diri kita sendiri.

Merendahkan orang lain tidak membuat kita menjadi lebih tinggi. Malah sebaliknya.

Untuk memperindah diri, kita tidak perlu banyak bersolek. Cukup dengan mematutkan akhlak kita.

Bila dadamu terasa sesak, bertasbihlah dengan memuji Allah dan beradalah bersama mereka yg bersujud. (Baca Q. 15: 97).

Dengan kejujuran dan amanah, kepercayaan orang kita bangun dan kita jaga.

Marilah beribadah semata-mata untuk dan karena Allah. Kita jauhkan kepentingan apa pun lainnya dari pikiran dan hati kita.

Kita semua masih dalam perjalanan menuju Tujuan Hidup kita. Teruslah berusaha dan berdoa agar kita tetap di jalan yg benar.

Jangan biarkan kebencian dan dendam merusakkan fitrah-muliamu dan merusuhkan suasana hatimu.

Kita perlu selalu menyucikan diri kita (dengan tobat dan istighfar), seperti kita selalu mencuci pakaian kita.

Ikutilah permohonan-ampunanmu atau permintaan-maafmu dengan berusaha memperbaiki kesalahan dan tekad tak mengulanginya.

Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Carilah kekurangan diri sendiri dan perhatikan kelebihan orang lain.

Saling mengingatkan dan saling mendoakan adalah bagian dari adab persaudaraan.

Kita mampu berbuat baik semata-mata karena pertolongan Allah. Maka kita harus mensyukurinya. Bukan berbangga diri.

Janganlah menjadi Pembenci yg mencurigai kebenaran. Jadilah Penyayang yg memaklumi kekhilafan.

Kita dianugerahi akal pikiran dan hati. Marilah kita syukuri dengan menggunakannya untuk berpikir dan berdzikir.

Hati2; jangan sampai engkau sibuk menunjukkan orang kepada Allah dan kau sendiri kehilangan jalan. (Fudlail bin 'Iyãdl)

Bencilah perilakunya yang tidak baik. Jangan membenci orangnya. Karena orang masih bisa memperbaiki diri dan menjadi baik.

Mulailah dengan niat yang baik, insyãAlläh kebaikan Dan keberkahan akan mengikuti langkah-langkahmu.

2 Likes

Cara mudah untuk saling memberi dan sekaligus bersama mengingat kemurahan Allah ialah SALING MENDOAKAN.

Orang yang merasa bodoh dan belajar, bisa menjadi pintar. Orang yang merasa pintar, tak akan pernah menjadi pintar.

Cara mudah untuk saling memberi dan sekaligus bersama mengingat kemurahan Allah ialah SALING MENDOAKAN.

Allah tidak segera menghukum kita ketika kita berbuat dosa, untuk memberi kesempatan kita bertobat & memperbaiki diri.

Logikanya, perjalanan yg lebih jauh dan kehidupan yg lebih lama, memerlukan bekal yg lebih banyak. Pertanyaannya, sudah logiskah sikap kita dalam menyikapi dunia dan akhirat kita?

Persoalan pribadi kita janganlah kita biarkan memengaruhi dan merusak hubungan baik kita dengan sesama.

Upayakan agar minimal orang yang engkau sayangi menjadi baik atau lebih baik, setidaknya dengan mendoakannya.

Kita tidak boleh meremehkan & menganggap kecil suatu dosa. Sering bristighfãr, mohon ampun kepada Allah, adalah sikap hati2 yang penting.

Percaya dan berbaiksangka terhadap Allah, membuat kita percaya diri, murah hati, dan tak mudah putus asa.

Malaikat tak pernah salah. Setan tidak pernah benar. Manusia bisa benar, bisa salah. Maka kita dianjurkan saling mengingatkan, bukan saling menyalahkan.

Masing2 kita punya KELEBIHAN & KEKURANGAN. Marilah saling melengkapi & menyempurnakan untuk mencapai kebahagiaan sempurna, kebahagiaan bersama.

Boleh jadi dosa yang kita anggap remeh adalah dosa besar di sisi Allah. Maka kita perlu selalu ber-hati2 & banyak beristighfar kepada-Nya.

Pembully ibarat orang yang mlempar batu ke dalam sumur. Ia hanya ingin mendengar suara kecipak saat batunya menyentuh air. Jadilah sumur yg dalam.

Membersihkan hati, mempercantik diri.

Allah itu memasukkan hambanya ke surga bukan karena amalnya saja, tapi karena anugerahnya Allah SWT dan bukan juga karena shalatnya saja

Kalau seseorang mensyukuri nikmatnya Allah, selalu mengucap Alhamdulillah, seperti bangun tidur mengucap Alhamdulillah, bisa melihat dan bernafas Alhamdulillah saja. Sebab seseorang yang tidak bisa kencing pun, berapa juta untuk operasi,

Kalau bisa sowan ke Allah. Karena Allah itu begitu baiknya. Kalau sudah tua seperti saya ini, sepertiga malam selalu dibangunkan Allah. Hubungan kepada Allah dijaga sehingga hubungan dengan kawula (hamba) Allah terjaga. Kalau hubungan dengan manusia tidak baik berarti hubungannya dengan Allah palsu,

Jangan biarkan kebencian dan dendam merusakkan fitrah muliamu dan merusuhkan suasana hatimu


Seringkali semangat beragama tidak diimbangi dengan pemahaman agama yang baik. Semangat dengan pemahaman beragama itu harus seimbang.


Bisakah kita menjumpai penguasa tertinggi negeri ini, presiden misalnya, atau setidaknya petinggi tertinggi propinsi kita, gubernur, kapan saja kita mau?

Kalau pun bisa, paling setahun sekali, pada saat diadakan acara open house.
Nah ini Penguasanya petinggi yang Mahatinggi, Penguasa segala, mengadakan open house sehari lima kali. Bukankah ini Kemurahan yang luar biasa bagi hamba sekecil kita ini? Bahkan tidak itu saja. Ia bahkan membuka pintu untuk kita kapan saja. Tengah malam atau dini hari sekali pun, Ia menerima pesowanan kita. Malah menawarkan, “Adakah yang punya hajat? Adakah yang memohon ampun? Adakah yang ingin meminta sesuatu?”

Lalu bagaimana kita yang kerdil ini menyikapi KemahamurahanNya itu? Apakah kita penuh semangat menghadap, sebagaimana misalnya bila kita diterima presiden atau gubernur?

###Amalan Yang Lebih Baik
Oleh: KH A Mustofa Bisri

Tidak ada amal yang lebih baik bagi Orangtua
melebihi mengasihi dan mengasuh anak-anaknya dengan keteladanan.

Tidak ada amal yang lebih baik bagi Pelajar
melebihi belajar dengan rajin dan sungguh-sungguh.

Tidak ada amal yang lebih baik bagi Pengajar
melebihi mengajar dengan tulus dan ikhlas.

Tidak ada amal yang lebih baik bagi Pendidik
melebihi mendidik dengan penuh kasih sayang.

Tidak ada amal yang lebih baik bagi Pekerja
melebihi bekerja dengan kesungguhan dan tanggungjawab.

Tidak ada amal yang lebih baik bagi Petani
melebihi bertani dengan giat dan tekun.

Tidak ada amal yang lebih baik bagi Pejabat
melebihi melaksanakan amanat dengan amanah.

Tidak ada amal yang lebih baik bagi Pemimpin
melebihi memimpin dengan cinta dan kepedulian.

Tidak ada amal yang lebih baik bagi … melebihi …

Tidak ada amal yang lebih baik bagi Hamba Allah
melebihi menghamba (beribadah) semata-mata kepadaNya.

Wallãhu a’lam bish-shawãb.