Menurut laporan dari washington menyatakan bahwa :
Riset bank dunia: RI butuh 45 tahun untuk mengejar ketertinggalan pendidikan. Menurut referensi dari Prof. Lant Pritchett, untuk menyamai negara maju lainnya Indonesia membutuhkan 128 tahun.
Setiap anak di Indonesia seharusnya mendapatkan pendidikan wajib belajar selama minimal 9 tahun atau jenjang SMP bahkan 12 tahun yaitu SMA, namun mengapa pendidikan Indonesia masih tertinggal dari negara lain? Ini beberapa alasannya:
- Pendidikan belum merata.
- Kualitas guru yang biasa.
- Kesadaran akan pendidikan yang rendah.
- Infrastruktur dan fasilitas yang tidak memadai.
- Anggaran untuk pendidikan yang menguap.
Lantas apa solusinya agar negara kita bisa lebih cepat mengejar ketertinggalan pendidikannya?
Miris ya kalau kita baca ini. Menurut ku pendidikan di Indonesia itu hanya mengejar angkat atau nilai akademis tanpa tahu apa tujuan akhir yang ingin di capai, sedangkan pendidikan di negara lain mulai menfokuskan sistem pendidikan yang mengembangkan bakay dan minat para siswanya. Perbedaan yang paling mencolok adalah di Indonesia mewajibkan siswanya mengerti dan memahami “seluruh” mata pelajaran, saat jelek di satu mata pelajaran maka itu harus di beri waktu belajar lebih, maka kita tidak dapat “ahli” dalam suatu hal.
lalu bagaimana kita bisa mengejar ketertinggalan?
pertamana, kita tidak boleh melulu mengikuti atau mengandalkan pemerintah, kita harus mampu mengembangkan keahlian diri, dan berusaha untuk mencari tahu selain sisi akademis namun juga, pelatihan dalam bidang tertentu, karena kecerdasan itu akan timbul jika kita mau berlatih.
kedua, Pemerintah yang harus mulai bisa memperbaiki sistem pembelajaran, dan membuat persebaran sekolah semakin merata, karena kita adalah negra yang besar maka harus ekstra untuk membangun pendidikan yang layak bagi semua daerah.
Kasus yang menarik untuk didiskusikan. Kebetulan saya seorang mahasiswa yang terjun langsung ke dalam bidang pendidikan. Memang betul negara indonesia adalah negara yang memiliki kualitas pendidikan yang rendah. Hal ini disebutkan juga pada penelitian yang dilakukan oleh (Fitri, 2021). Solusi yang dapat saya tawarkan yaitu:
- lakukan pemerataan pendidikan di seluruh indonesia.
Hambatan wilayah Indonesia yang sangat luas menjadi PR penting bagi pemerintah untuk memberikan fasilitas pendidikan yang mendukung. Ini salah satu yang membuat kualitas pendidikan kita rendah. Fasilitas merupakan komponen penting untuk mendukung siswa dalam belajar. jika fasilitas yang dimiliki kurang mendukung maka akan mempengaruhi motivasi siswa.
- Perbaiki kualitas pendidik dan kesejahteraan pendidik
Di negara maju pendidikannya memiliki kualitas yang tinggi karena mereka memiliki para pendidik yang kompeten di bidangnya masing-masing sehingga dalam mengajarkan ilmunya kepada siswa itu jelas. Kemendikbud memprediksi bahwa indonesia akan kekurangan 1 juta guru hingga 2024 mendatang. Hal ini menurut saya terjadi karena kurangnya motivasi generasi muda untuk menjadi seorang guru. kurangnya motivasi ini disebabkan dari kurangnya kesejahteraan yang dimiliki guru. Pemerintah bisa lebih fokus dalam membentuk kompetensi guru yang profesional dan memberikan jaminan hidup yang mampu menjamin kesejahteraan guru.
- Tinggal sistem pembelajaran menghafal
Sistem menghafal memang sudah menjadi budaya di pendidikan indonesia sejak dulu. sistem pembelajaran ini sangat harus ditinggalkan dan mulai mengajarkan siswa kepada konteks-konteks nyata dalam belajar. Karena dengan kita melibat konteks dunia nyata dalam belajar maka siswa mampu melatih kemampuan pemecahan masalah dimana kemampuan tersebut dapat menjadi modal utama untuk bersaing di kancah yang lebih tinggi.
Referensi
Fitri, Siti Fadia Nurul. 2021. Problematika Kualitas Pendidikan di Indonesia. Jurnal Pendidikan Tambusai. 5 (1), 1617-1620.