Krisis lokasi sebagai Tantangan Besar renewable energy, bagaimana mengatasinya?


Gambar 1. Renewable Energy (Sumber: Usnplash.com/ThomasRichter)

Poin utama dari renewable energy adalah energi yang tidak habis, dapat digunakan tanpa mengurangi ketersediannya di masa mendatang atau masa depan. Renewable energy menggunakan sumber energi yang terus diisi ulang oleh alam, baik matahari, angin, air, panas bumi, maupun tumbuh-tumbuhan. Renewable energy sources diantaranya, seperti hydropower, solar energy, geothermal, marine energy, wind energy, bioenergy, dan sebagainya. Indonesia sendiri sangat kaya potensi energi terbarukan yang sebagain belum dimanfaatkan secara optimal. Krisis mulai bermunculan dan mendukung minimnya optimalisasi pemanfaatan renewable energy. Salah satu krisis yang perlu disoroti, yaitu krisis lokasi.

image
Gambar 2. Potensi Energi Terbarukan Nasional menurut Teknologi Tahun 2019 (Sumber: IESR)

Pada gambar 2, terlihat data mengenai potensi energi terbarukan di Indonesia di mana dominansi provinsi dengan potensi tertinggi, yaitu Kalimantan Barat disusul Papua. Hal inilah yang menjadi perbincangan hangat. Mengapa? Jika ditinjau lebih lanjut, konsumsi energi terbarukan memiliki dominansi di Pulau Jawa, sedangkan tempat produksi dan rencana pembangunan berkelanjutan renewable energy marak secara rata di luar Pulau Jawa. Tentunya hal ini menjadi tantangan double bagi kepengurusan energi terbarukan karena perlu melihat dari sisi produksi dan konsumsi dan berdampak pada perlunya investasi keuangan negara yang sangat besar hanya untuk implemetasi bagian renewable energy.

Bagaimana perspektif Anda menanggapi challenge ini?

Referensi:
[1] The National Renewable Energy Laboratory (NREL). 2001. Renewable Energy: An Overview/
[2] Adiatma, Julius Christian & Tampubolon, Agus Praditya. 2019. Laporan Status Energi Bersih Indonesia. Jakarta: Institute for Essential Services Reform (IESR)

Krisis lokasi dapat menjadi tantangan besar dalam pengembangan energi terbarukan karena beberapa alasan. Salah satu aspek utama adalah ketersediaan sumber daya alam yang berbeda di berbagai lokasi. Bagaimana kita mengatasi tantangan ini?

  1. Analisis Potensi Energi di Setiap Lokasi: Menggunakan teknologi pemetaan dan analisis data, kita dapat mengidentifikasi potensi energi terbarukan di setiap lokasi. Ini melibatkan pemetaan sumber daya angin, matahari, air, dan lainnya untuk memahami di mana investasi energi terbarukan akan memberikan hasil optimal.

  2. Teknologi Penyimpanan Energi: Pengembangan teknologi penyimpanan energi yang efisien dapat membantu mengatasi ketidakstabilan pasokan energi terbarukan. Ini memungkinkan kita menyimpan energi yang dihasilkan pada saat-saat dengan produksi tinggi dan menggunakan saat dibutuhkan, mengurangi ketergantungan pada lokasi spesifik.

  3. Jaringan Energi Terbarukan Terpadu: Membangun jaringan energi terbarukan terpadu yang dapat menghubungkan berbagai sumber energi di berbagai lokasi. Dengan cara ini, surplus energi dari satu daerah dapat disalurkan ke daerah lain yang membutuhkan, menciptakan sistem yang lebih andal dan efisien.

  4. Pengembangan Teknologi yang Disesuaikan dengan Lokasi: Membuat teknologi energi terbarukan yang dapat disesuaikan dengan karakteristik setiap lokasi. Misalnya, pengembangan turbin angin yang lebih efisien di daerah dengan angin lemah atau panel surya yang dapat beradaptasi dengan cahaya matahari yang bervariasi.

  5. Keterlibatan Pemerintah dan Kebijakan Dukungan: Pemerintah dapat memainkan peran kunci dengan menerapkan kebijakan yang mendukung pengembangan energi terbarukan. Insentif fiskal, pembebasan pajak, dan perizinan yang mendukung dapat mendorong investasi di daerah-daerah yang mungkin menghadapi kendala lokasi.

  6. Penelitian dan Inovasi Berkelanjutan: Mengalokasikan sumber daya untuk penelitian dan inovasi yang berkelanjutan dalam teknologi energi terbarukan. Tujuannya adalah untuk terus meningkatkan efisiensi, menurunkan biaya, dan membuat teknologi lebih adaptif terhadap berbagai kondisi lokasi.

  7. Pendidikan dan Pelibatan Masyarakat: Memberdayakan masyarakat setempat untuk memahami dan mendukung inisiatif energi terbarukan. Melibatkan pendidikan dan pelatihan agar masyarakat dapat mengambil peran aktif dalam pemeliharaan dan penggunaan teknologi ini di wilayah mereka.

  8. Pengelolaan Sumber Daya Alam secara Berkelanjutan: Menggunakan prinsip pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa eksploitasi sumber daya tidak merusak lingkungan. Ini termasuk pengelolaan lahan, air, dan keanekaragaman hayati dengan bijaksana.

  9. Kolaborasi Internasional: Melakukan kolaborasi internasional dalam penelitian dan pembangunan energi terbarukan. Ini membuka peluang untuk memanfaatkan pengetahuan dan sumber daya global dalam menghadapi tantangan lokasi yang unik di berbagai negara.

  10. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi terbarukan dan cara-cara mengatasi kendala lokasi. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat mendukung dan mempercepat transisi ke energi terbarukan.

Mengatasi krisis lokasi dalam energi terbarukan membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan teknologi, kebijakan, dan partisipasi masyarakat untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.