Korupsi subur di Indonesia siapakah yang salah?

Korupsi merupakan celah hancurnya sebuah negara. menurut anda siapakah yang salah dalam korupsi di Indonesia?

Siapa yang salah? Anda, saya, mereka dan kita. Kita semua salah. Sebuah asap tidak akan muncul tidak ada api. Seberapa kuat apapun sebuah peraturan tidak akan berguna bila para pelakunya memilih menghiraukan. Korupsi merupakan virus yang terus menyebar. Seperti kanker yang terus menjalar. Kita telah terbiasa korupsi semenjak kecil. Mengambil hak orang lain mulai dari hal sepeleh.

Jika kita mengingat berapa kali kita terlambat saat memiliki meeting dengan teman, baik hanya untuk mengobrol santai ataupun mengerjakan hal penting. Indonesia jam karet. Pola pikir luar biasa yang terus ditularkan. Ketika ada seseorang yang menegur kita mengapa kita terlambat, maka kita dan para geng kita akan saling memberikan alasan pembelaan diri. Meminta pemahaman. Akhirnya keterlambatan waktu menjadi hal biasa dan menjadi budaya. Ringat tetapi sesungguhnya kita telah mengambil hak orang lain.

Kemudian saat kita mengerjakan ujian atau tugas, dengan modal senyum dan berbasis teman kita dengan mudahnya mencotek dan memperoleh nilai tanpa berusaha. Lebih parahnya lagi saat kita memaksa atau mencotek tanpa meminta izin. Apa pengaruh mencontek dengan korupsi? Toh tidak semua orang keberatan? Jadi tidak termasuk mengambil hal orang. Baiklah. Tapi bukankah nilai yang kita peroleh tetap milik orang lain seharusnya? Kemudian yang terpenting adalah kita kehilangan rasa mudah bersalah. Kita bangga dengan nilai kita, kita tidak bersalah mencotek orang lain. Begitulah benih korupsi besar dipemerintahan dimulai. Hilangnya rasa bersalah akan menyebabkan seseorang lebih mengerikan daripada pembunuh.

Kemudian kebiasaan-kebiasaan bangun telat, menunda tugas hingga akhirnya tidak mengerjakan, kebiasaan berbohong untuk memperoleh saku lebih, kebiasaan berpikir subyektif, menjadi kelaziman yang kita tolerir. Memang benar mereka para koruptor yang telah terdakwah bersalah. Tetapi kita juga bersalah. Kejahatan ada karena terlalu banyak orang baik yang diam.

Kita semua tidak lepas dari korupsi. Kita menentang saat belum melakukan kemudian membuat pembenaran saat ketahuan kitalah tersangkanya. Kita seperti melupakan budaya malu dan menyadari kesalahan.

Tanaman tidak akan tumbuh subur jika lingkunganya tidak menyediakan zat hara. Begitupula korupsi.