Kesuksesan adalah suatu harapan dan cita-cita bagi setiap orang. Ketekunan serta keseriusan dalam menjalankan suatu proses akan menghasilkan sebuah kesuksesan. Untuk mendapatkan gelar sukses itu sendiri, diperlukannya usaha yang keras dan tidak mudah putus asa, serta mental yang kuat dalam menghadapi suatu permasalahan atau kegagalan.
Usaha keras dimulai dari kebiasaan sehari-hari dalam melakukan sesuatu. Salah satu faktor utama keberhasilan seseorang adalah menjadi seorang komunikator yang baik dalam berkomunikasi.
Komunikasi merupakan komponen penting yang sangat berpengaruh dalam suatu kehidupan. Sebagai makhluk sosial, untuk dapat menjalin relasi antara individu maupun kelompok, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya.
Rasa ingin tahu akan lingkungan sekitar serta apa yang terjadi didalam dirinya memaksa manusia untuk dapat melakukan komunikasi yang baik.
Penggunaan bahasa serta intonasi nada akan sangat berpengaruh dalam menjadi suatu “jembatan” hubungan antara manusia. Namun, pada zaman sekarang permasalahan dalam berkomunikasi yang baik masih umum terjadi. Tidak salah jika penggunaan bahasa daerah dalam berbicara sehari-hari, tetapi membiasakan dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat diperlukan, khususnya ketika menghadiri suatu pertemuan formal, presentasi, dan penulisan suatu karya ilmiah atau makalah ketika berada di dunia pendidikan maupun pekerjaan.
Faktor kemalasan dalam diri seseorang untuk dapat mempelajari bahasa yang baik dan benar, juga salah satu penyebab kurangnya terjalin komunikasi yang baik antara manusia.
Komunikasi adalah proses dimana orang yang bekerja dalam organisasi saling mentransmisikan informasi dan menginterpretasikan artinya. Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih.
Komunikasi juga berasal dari akar kata communico berasal dari bahasa latin yang artinya membagi.
Dalam proses komunikasi terdapat tiga unsur utama yang wajib terpenuhi karena merupakan sebuah bentuk kesatuan yang utuh dan bulat. Bila salah satu unsur tidak ada, maka komunikasi tidak akan terjadi. Unsur-unsur tersebut diantaranya ;
- Komunikator (seseorang yang menyampaikan isi pernyataannya terhadap komunikan),
- Komunikan (seseorang menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator),
- Media (saluran atau jalan yang dilalui oleh pesan pernyataan komunikator terhadap komunikan maupun sebaliknya).
Alasan mengapa seseorang harus menjadi komunikator yang baik adalah untuk dapat mencapai tujuan serta sasaran dalam informasi yang diberikan, serta agar dapat diterima dalam hubungan sosial yang baik. Ketakutan seseorang dalam menjadi pembicara di depan umum merupakan hal prihatin karena rata-rata seseorang lebih merasa percaya diri ketika berbicara dengan satu atau dua orang daripada menyampaikan informasinya kepada orang yang jumlahnya lebih banyak.
Hal yang dilakukan Indonesia dalam menerapkan sistem pendidikannya untuk melatih generasi bangsa dalam berkomunikasi dianggap masih kurang. Sikap antikritik dan tertutup dalam evaluasi merupakan salah satu penyebab kurang pahamnya cara berkomunikasi yang baik dan benar. Antusias yang kurang diberikan kepada siswa maupun mahasiswa yang melakukan presentasi.
Hal lain seperti takut dalam menyampaikan aspirasi akibat tidak mendapatkan penghargaan, baik ucapan maupun motivasi yang tidak membangun melainkan menjatuhkan.
Untuk menjadi seorang komunikator yang baik, hal utama yang dapat dilakukan natara lain :
Melawan rasa malu
Rasa malu merupakan hambatan tersebar dalam diri seseorang jika ingin memulai suatu komunikasi yang baik. Yakin dan percaya diri bahwa informasi yang nantinya akan disampaikan dapat bermanfaat bagi para komunikan tersebut.
Melakukan kontak mata dengan komunikan.
Saat berbicara di depan umum, berbicaralah dengan melakukan kontak mata dengan tidak melihat ke bawah atau ke langit-langit karena dengan melakukan kontak mata, seseorang akan dianggap menghargai orang yang sedang diajak bicara.
Latihan mental dan pengelolaan perilaku kognitif juga diperlukan.
Keyakinan pada kemampuan diri sendiri untuk dapat menafsirkan hal-hal yan terjadi dan tafsiran tersebut akan membangkitkan pikiran, emosi, dan perilaku. Cara untuk mengatasi pikiran negatif tersebut adalah fokus terhadap kalimat positif seperti “Saya senang berada di sini”, “Saya senang para pendengar di sini”, “Saya peduli bahwa mereka akan mendapatkan manfaat dari pembicaraan saya”, dan “ Saya telah menyiapkan diri saya dengan baik mengenai isi pembicaraan”.
Tokoh sukses yang pada dulunya memiliki ketakutan dalam berkomunikasi tetapi memberanikan serta memiliki niat yang besar untuk dapat menjalin suatu komunikasi yang baik adalah motivator terkenal Indonesia, yaitu Mario Teguh.
Ia adalah seseorang yang minder, pemalu, diam di depan orang lain, tetapi ceria hanya ketika dirumah. Titik perubahan yang terjadi di dalam diri Mario Teguh adalah ketika SMA, beliau merasa terlalu letih memanjakan rasa minder tersebut dan berupaya untuk berkomunikasi dengan baik kepada teman-temannya.
Oleh karena itu, untuk menjadi seseorang yang sukses diperlukannya suatu keberanian dalam berkomunikasi yang baik dan benar, menyampaikan pendapat dengan rasa tanggung jawab, serta menghargai pendapat diri sendiri atas segala sesuatu yang ingin disampaikan kepada orang lain.