Komplikasi apa saja yang sering terjadi setelah pencabutan gigi ?

Pencabutan gigi

Pencabutan gigi adalah suatu tindakan mengangkat atau mencabut gigi dari soketnya pada tulang alveolar. Pencabutan gigi dilakukan jika perawatan konservasi gagal dilakukan untuk mempertahankan sebuah gigi.

Komplikasi apa saja yang sering terjadi setelah pencabutan gigi ?

Komplikasi yang tsering terjadi setelah dilakukan pencabutan gigi adalah Alveolar Osteitis dan Infeksi alveolar akut

Alveolar Osteitis

Alveolar osteitis adalah komplikasi yang paling sering terjadi pasca tindakan pencabutan gigi. Alveolar osteitis (AO) atau yang dikenal sebagai dry socket sering diartikan sebagai suatu kondisi yang menyebabkan rasa sakit pada dan di sekitar lokasi pencabutan gigi yang menetap atau meningkat pasca pencabutan gigi dan tidak membaik setelah pemberian analgesik ringan.

Rasa sakit tersebut disertai dengan adanya disintegrasi sebagian atau seluruh bekuan darah dengan atau tanpa adanya halitosis. Insidensi alveolar osteitis dilaporkan antara 0,5% sampai 5%20 untuk kasus pencabutan gigi biasa dan sekitar 1% sampai 37,5% untuk pencabutan gigi molar tiga. Menurut beberapa literatur, onset terjadinya alveolar osteitis antara hari ke-1 sampai ke-3 pasca pencabutan gigi.

Alveolar osteitis (AO) atau yang dikenal sebagai dry socket
Gambar Alveolar osteitis

Infeksi alveolar akut

Rongga mulut memiliki banyak mikroorganisme karenanya rongga mulut yang bersih saat dan pasca dilakukannya tindakan pencabutan gigi sangatlah penting untuk diperhatikan. Mikroorganisme yang hidup dalam rongga mulut tersebut beresiko menyebabkan terjadinya infeksi pasca pencabutan gigi, bahkan pada individu yang sehat sekalipun.

Apalagi bagi individu yang beresiko tinggi (mudah) terkena infeksi, seperti individu yang mengalami penurunan imunitas, malnutrisi, atau individu dengan penyakit sistemik yang tak terkontrol, kebersihan rongga mulut sangat penting untuk diperhatikan untuk mencegah terjadinya infeksi pasca pencabutan gigi.

Infeksi pasca pencabutan gigi ditandai dengan adanya rasa sakit pada alveolus disertai dengan adanya supurasi, eritema, dan edema dengan atau tanpa demam sistemik.

Tabel Hubungan antara tahapan penyembuhan dengan gangguan penyembuhan
Hubungan antara tahapan penyembuhan dengan gangguan penyembuhan