Kisah penampakan Pterodactyl di langit Indonesia

Selamat sore, kawan!
Pada bulan Juni 2008, Di sebelah timur laut Bali, Sebuah pesawat kecil jenis Britten Norman Islander sedang terbang pada ketinggian 6.500 kaki. Saksi nya adalah Sang pilot yang sedang mengemudikan pesawat itu, dikejutkan dengan objek yang besar muncul dihadapan mereka. Pilot tersebut menukikkan pesawat ke bawah untuk menghindar. Mereka mengenali objek tersebut sebagai seekor Pterodactyl, burung purba yang sudah punah jutaan tahun yang lalu. Bagaimana menurut anda?

menurut sumber yang saya baca, memang kedua pilot yang telah di sebutkan merasa melihat Pterodactyl namun dugaan sementara Beberapa orang beranggapan mereka berdua menyaksikan seekor burung pelikan, namun kedua awak pesawat itu yang merupakan mantan pilot angkatan laut mengatakan bahwa makhluk tersebut terlalu besar untuk ukuran seekor pelikan, lagipula warnanya jauh lebih gelap dibanding pelikan. Dan satu fakta lagi yang menunjukkan bahwa makhluk tersebut bukan pelikan adalah perjumpaannya yang terjadi di ketinggian 6.500 kaki.

Karena tidak menemukan penjelasan, mereka lalu mencari via google dengan mengetik kata “Pterodactyl”. Dan lewat situ, mereka menemukan makhluk yang mirip dengan deskripsi Pterodactyl, yaitu Ropen. Lalu mereka berdua memutuskan untuk mengirim email ke Jonathan Whitcomb, seorang peneliti Ropen ternama di dunia, untuk menceritakan perjumpaan mereka dengan makhluk tersebut. Inilah asal mulanya penampakan ini menjadi terkenal ke seluruh dunia.

Ropen, adalah sejenis makhluk terbang raksasa yang mirip dengan Pterodactyl. Ekornya memiliki panjang lebih dari 25% rentang sayapnya dan dipercaya hidup di Papua Nugini. Para saksi menceritakan bahwa ketika Ropen terbang, mereka bisa melihat ia mengeluarkan cahaya.