Sebuah tim yang terdiri dari sekitar 35 karyawan berkumpul untuk sebuah acara pembentukan tim. Mereka adalah tim muda yang cerdas dan antusias.
Namun, satu masalah besar tim ini adalah mereka tidak akan saling berbagi informasi atau solusi satu sama lain. Pemimpin merasa mereka terlalu fokus pada diri sendiri dan tidak cukup dalam tim.
Jadi, dia memulai dengan aktivitas tim yang menyenangkan yang memungkinkannya mengajarkan pentingnya setiap anggota tim bekerja sama dan berbagi lebih banyak.
Dia membawa tim ke kafetaria. Semua meja dan kursi telah ditumpuk dan disingkirkan. Ditempatkan di sekitar ruangan itu dekorasi yang menyenangkan dan ratusan balon berwarna berbeda.
Semua orang senang, tapi tidak yakin apa maksudnya. Di tengah ruangan ada sekotak besar balon yang belum diledakkan.
Pemimpin tim meminta setiap orang untuk memilih balon, meledakkannya dan menuliskan namanya di atasnya. Tapi mereka diinstruksikan untuk berhati-hati karena balonnya bisa pop!
Beberapa balon memang tampil dan para anggota tim diberi kesempatan lain, namun diberi tahu bahwa jika balon itu muncul lagi, mereka berada di luar permainan.
Sekitar 30 anggota tim bisa mendapatkan nama mereka di balon tanpa itu muncul. Mereka yang 30 diminta untuk meninggalkan balon mereka dan keluar ruangan. Mereka diberitahu bahwa mereka lolos ke putaran kedua.
Lima menit kemudian sang pemimpin membawa tim tersebut kembali ke ruangan dan mengumumkan bahwa tantangan berikutnya adalah menemukan balon yang mereka tinggalkan dengan nama mereka di antara ratusan balon lain yang tersebar di kafetaria besar. Dia memperingatkan mereka namun sangat berhati-hati dan tidak memunculkan balon-balon itu. Jika mereka melakukannya, mereka akan didiskualifikasi.
Saat sangat berhati-hati, tapi juga berusaha secepat mungkin, masing-masing anggota tim mencari balon dengan nama mereka. Setelah 15 menit tidak ada satu orang pun yang bisa menemukan balon mereka. Tim tersebut diberitahu bahwa putaran kedua pertandingan usai dan mereka pindah ke putaran ketiga.
Di babak berikutnya, pemimpin tersebut menyuruh anggota tim untuk menemukan balon di ruangan itu dengan nama di atasnya dan memberikannya kepada orang yang namanya ada di dalamnya. Dalam beberapa menit setiap anggota tim memiliki balon mereka dengan nama mereka sendiri di dalamnya.
Pemimpin tim membuat hal berikut: "Kami jauh lebih efisien bila bersedia berbagi satu sama lain. Dan kita adalah pemecah masalah yang lebih baik saat kita bekerja sama, bukan individual. "
Sering kali anggota tim menciptakan rintangan yang menghalangi kerja sama tim dengan hanya berfokus pada pencarian dan tujuan mereka sendiri. Mereka menimbun informasi, menghindari kolaborasi dan menjauhkan diri. Ini buruk bagi tim dan itu buruk bagi individu itu.
Setiap anggota tim harus bertanya pada diri mereka sendiri secara teratur apa yang mereka lakukan untuk tim dan dapat melakukannya untuk tim.